Operasional Utama Kilang Pertamina Dumai Kembali Normal

| dilihat 392

KAMIS (2/10/25) pagi, situasi dan kondisi Kilang Pertamina Dumai kembali normal dan penanggulangan insiden kebakaran pada salah satu unit operasional telah berlangsung dengan baik yang terjadi Rabu (1/10/25) malam.

"Api berhasil dipadamkan pada pukul 23.20 WIB malam tadi dan seluruh operasional kilang kini telah kembali berjalan normal," ungkap Agustiawan, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Dumai melalui akun instagram @pertaminaru 2.

Visual yang ditampilkan dalam video dokumentasi resmi PT Kilang Pertamina Internasional unit Riau pada akun tersebut (Kamis, 2/10/25 pukul 07.50, menunjukkan kondisi area operasional dalam keadaan aman dan terkendali.

"Saat ini, operasional utama kilang tetap berlangsung aman, dan aktivitas masyarakat di sekitar wilayah kilang tidak terganggu," ungkap Agustiawan.

PT KPI RU II memastikan bahwa pasokan BBM kepada masyarakat tetap terjaga; distribusi Pertalite, Solar, dan Avtur ke wilayah Dumai, Siak, Pekanbaru, serta Sumatra Bagian Utara tetap berjalan tanpa hambatan. Dengan dukungan kilang Pertamina lainnya di Indonesia, PT KPI berkomitmen untuk terus menjaga keandalan pasokan energi nasional.

"Terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dalam proses penanganan kejadian ini," tambahnya.

Kebakaran yang terjadi semalam (Rabu, 1/2/25) sekira pukul 20.30  ditandai dengan suara ledakan dari salah satu unit kilang minyak PT Pertamina Refinery Unit II Dumai yang berada di Jalan Putri Tujuh, Kelurahan Tanjung Palas.

Api membubung ke udara dengan gumpalan asap pekat. Kantor berita Antara memberitakan, kebakaran yang meletupkan sekali ledakan, itu mengundang perhatian masyarakat. Khasnya yang bermukim di sekitar lokasi kilang. Warga sekitar lokasi, dengan menggunakan sepeda motor menuju dan berkerumun, sempat memacetkan jalan. Bekerjasama dengan petugas TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan polisi, petugas keamanan Pertamina Kilang Dumai berhasil mengurainya.

Pengamanan Area Kejadian

Tim Tanggap Darurat Pertamina Kilang Dumai segera bergerak dengan 8 unit kendaraan, 1 unit bomba Pertamina Pertamina Patra Niaga Region Sumbagut, dan 1 unit bomba Kota Dumai segera bergerak menuju lokasi kebakaran terjadi.

Pemadaman api berlangsung relatif cepat. Pukul 23.20 petugas bomba yang sigap berhasil memadamkan api. Tak ada korban jiwa. Penanganan dapat dilakukan dalam waktu singkat, sehingga tidak meluas ke area lain dan tidak menimbulkan korban jiwa.

“Sebagai bagian dari langkah mitigasi, Kilang Pertamina Dumai juga melakukan pengamanan area kejadian untuk memastikan tidak ada potensi bahaya lanjutan,” jelas Agustiawan Area Manager Communication, Relation & CSR Kilang Dumai.

Ia menambahkan, "Keselamatan pekerja, masyarakat, dan fasilitas merupakan prioritas utama kami. Terima kasih atas doa dan dukungannya."

Untuk mengetahui musabab terjadinya insiden kebakaran, investigasi segera berlangsung untuk memperkuat upaya pencegahan di kemudian hari.

Agustiawan menjelaskan, "Sebagai bagian dari langkah mitigasi, Kilang Pertamina Dumai juga melakukan pengamanan area kejadian untuk memastikan tidak ada potensi bahaya lanjutan."

Dikemukakan pula, petugas yang tergabung dalam tim penanggulangan keadaan darurat langsung melakukan langkah-langkah penanganan sesuai standar prosedur keselamatan yang berlaku.

"Penanggulan dilakukan dalam waktu singkat, sehingga kebakaran tidak meluas ke area lain dan tidak menimbulkan korban jiwa," tambah Agustiawan.

Kilang Minyak Puteri Tujuh

Kilang Dumai terdiri dari 2 unit,  yakni Kilang di Sungai Pakning dan di Dumai. Kilang di Sungai Pakning merupakan yang pertama yang dibangun di Riau, konstruksinya dimulai pada tahun 1969. Lalu, Kilang Dumai yang dimulai konstruksinya pada tahun 1981. 

Kilang Dumai bernilai sangat strategis dan berperan penting, karena turut berkontribusi memasok 16 persen kebutuhan energi nasional, khususnya di wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) dan sebagian wilayah Kalimantan. Kilang Dumai juga dikenal oleh masyarakat tempatan sebagai ”Kilang Minyak Putri Tujuh,”  karena di arealnya terdapat Pesanggrahan Putri Tujuh yang menjadi bagian dari legenda Putri Tujuh, dan diyakini masyarakat tempatan berkaitan dengan asal-usul Kota Dumai.  

Kilang Dumai merupakan Kilang Pengolahan Minyak terbesar ketiga di Indonesia dengan tingkat kompleksitas / NCI 7.5. Kapasitas total kilang Dumai sebesar 170 MBPOD. Hasil produksinya meliputi Solar, Avtur, Pertalite, Pertadex, MFO-LS, LSFO,  UCO, NBF, Smooth Fluid, LPG dan Green Coke.

Kebakaran yang terjadi di salah satu kilang Dumai, ini tidak mengganggu pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM). Keperluan konsumsi Solar area Dumai dan Siak, serta keperluan Avtur area Pekanbaru tetap dapat terus dilakukan kilang Dumai.

Akan halnya keperluan konsumsi BBM di sebagian area Sumbagut dapat diatasi dengan dukungan alih suplai dari kilang Pertamina lain. Agustiawan mengemukakan, “Dengan dukungan kilang-kilang lain di seluruh Indonesia, kami memastikan tidak ada gangguan suplai untuk masyarakat. Stok dan distribusi BBM tetap berada pada level aman.”  PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) berkomitmen memberikan jaminan energi yang andal, walaupun dalam kondisi darurat.

PT KPI merupakan strategic holding company yang mengembangkan investasi dan menjalankan bisnis Pertamina terkait pengolahan minyak bumi serta bahan lainnya menjadi produk-produk bahan bakar, pelumasan, petrokimia dan farmasi yang bernilai tinggi, serta pengembangan bisnis pengolahan dan petrokimia untuk memenuhi keperluan konsumsi produk olahan dan petrokimia sesuai perkembangan pasar.

Atas nama KPI, Agustiawan berterima kasih kepada berbagai kalangan, termasuk masyarakat Dumai atas kerjasama penanggulangan kebakaran di salah satu kilang Dumai tersebut. | delanova

Editor : delanova | Sumber : pertaminaru2 dan sumber lain
 
Seni & Hiburan
16 Nov 25, 10:19 WIB | Dilihat : 102
Hazieq Rosebi Berjenaka dengan Nurlela
19 Nov 24, 08:29 WIB | Dilihat : 2397
Kanyaah Indung Bapak
20 Jul 24, 21:32 WIB | Dilihat : 2924
Voice of Baceprot Meteor dari Singajaya
Selanjutnya
Energi & Tambang