Di Cihanjuang Anies Baswedan Aksi Bersama Bangun Kembali Jembatan Desa

| dilihat 604

Anies Rasyid Baswedan, Rabu pagi (14/5/25) di Desa Cihanjuang, kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang meluncurkan perkumpulan berjenama "Aksi Bersama."

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (2014-2016), Gubernur DKI Jakarta (2017-2022) yang 7 Mei 2025 lalu berusia 56 tahun, itu meluncurkan perkumpulan tersebut dengan meresmikan jembatan gantung, titian persatuan, yang dibangun secara gotong royong.

Keberadaan jembatan 'titian persatuan' itu menjawab harapan masyarakat setempat, khasnya 36 kepala keluarga di kampung Cikembang - Cihanjuang, karena satu-satunya akses jembatan, itu rusak selama lima tahun.

Karenanya penduduk tempatan di desa berkomitmen merawat dan bertanggung jawab atas pemeliharaan infrastruktur desa tersebut.

Di hadapan masyarakat Cihanjuang yang bersukacita dengan adanya jembatan tersebut, Anies mengemukakan, perkumpulan Aksi Bersama dibentuk sebagai wadah untuk menyalurkan budi baik dalam bentuk nyata, langsung kepada masyarakat.

Wujudkan Perubahan

Anies mengemukakan, Aksi Bersama dibentuk tidak hanya sebagai wadah atau perkumpulan saja. ”Aksi Bersama bukan berkumpul hanya untuk berdiskusi, tapi untuk mewujudkan perubahan di masyarakat,” ungkapnya.

Desa Cihanjuang yang berada di wilayah Selatan Kabupaten termiskin (dengan persentasi kemiskinan tahun 2024 sebesar 9,18 persen) di Provinsi Banten.

Titian Persatuan merupakan program Aksi Bersama yang bertujuan untuk melakukan pembangunan maupun perbaikan jembatan-jembatan yang rusak yang ada di Indonesia. 

Pembangunan dan perbaikan jembatan ini menjadi ayunan langkah awal dalam membuka isolasi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Dengan jembatan yang layak, anak-anak dapat dengan aman menuju sekolah, petani dapat mengangkut hasil panen ke pasar, dan layanan kesehatan dapat menjangkau desa terpencil.

Gerbang Kesejahteraan

”Kenapa jembatan? Karena jembatan adalah pintu gerbang kesejahteraan,” tambah Anies.

Anies bercerita, tiga bulan lalu, saat dia datang ke Desa Cihanjuang, dia melihat jembatan yang sudah sangat rusak. Anies sempat bertemu dengan anak yang menceritakan ibunya wafat karena hamil tua. Karena jembatannya rusak, ibunya meninggal dunia, sebelum sempat dibawa ke rumah sakit.

”Peristiwa ini mencerminkan bahwa daerah yang jauh dari kemajuan, ada kebutuhan yang sangat mendasar, yaitu kebutuhan jembatan. Sekarang kita mulai sekarang Aksi bersama. Membangun jembatan-jembatan yang ada di desa di seluruh indonesia. Doakan agar ikhtiar ini berjalan dengan baik,” terangnya.

Cacu Sukardi, Kepala Desa Cihanjuang Cacu Sukardi mengucapkan terima kasih dan menyampaikan apresiasi atas pembangunan jembatan di desanya yang dilakukan oleh Aksi Bersama.

Cacu menyebut, seluruh warga desa saling gotong royong dalam membantu Pembangunan tersebut. “Masyarakat siang malam bekerja. Perempuan memasak, laki-laki bekerja membangun jembatan,” ujar dia.

Bersumber pada Rakyat

Cacu juga menyebut bahwa masyarakat hanya mampu menambal dan memperbaiki tiap kayu yang rusak. Dikatakan juga, selama masa jembatan rusak banyak warga dan anak-anak yang terpeleset karena rapuhnya kayu tersebut.

”Kami bersyukur dengan adanya jembatan ini, akan kami gunakan dan rawat. Karena kami sangat membutuhkan jembatan ini,” tambahnya.

Sebagai organisasi yang menyediakan wadah bagi niat baik dan aksi nyata, Aksi Bersama membuka ruang kolaborasi dan gotong royong yang menjadi dasar dari perkumpulan ini.

Dengan keyakinan bahwa sumber kekuatan Indonesia terletak pada rakyatnya, Aksi Bersama berkomitmen melakukan agenda yang berdampak dan bermanfaat secara luas, tidak hanya untuk golongan tertentu.

Sukacita, kehangatan, dan kemesraan penduduk dengan Anies tampak dari wajah penduduk, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Mereka memeluk Anies sebagai ungkapan gembira dan merasakan kebermanfaatan jembatan 'Titian Persatuan' berwarna merah itu, yang kini sudah mempermudah mereka menjual hasil peluh kerja kerasnya.

Desa Perjuangan

Dalam lintas sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, Desa Cihanjuang merupakan desa perjuangan. Kampung Dahu Satu, desa Cihanjuang, merupakan saksi bisu sejarah kelam masa berlangsungnya aksi gerombolan. Ditandai dengan tugu Tjibaliung yang yang diresmikan oleh Kadapol VII Jawa Barat, Brigjen Pol Soegiri Soedibja pada 25 September 1971.

Di desa itu juga berguguran sejumlah pahlawan tak bernama pada masa agresi Belanda kedua, 5 Oktober 1949. Penjajah Belanda yang tak mengakui kemerdekaan Republik Indonesia masa itu, kembali menguasai wilayah Banten, sekaligus mendirikan Territoriaal Bestuurs Adviser (TBA).

Pada masa itu, Residen Banten pertama Kyai Haji  Achmad Chatib mempertahankan pemerintahan sipil Republik Indonesia di pedalaman Banten Selatan untuk mengimbangi TBA. Di pedalaman Banten itu juga,  Letkol Eri Soedewo bersama prajuritnya bergerilya.

Anies mengajak semua pihak untuk ikut dalam gerakan Aksi Bersama dengan mendaftar melalui website aksibersama.or.id.  

Semangat gotong royong dan persatuan yang tercermin dalam pembangunan jembatan 'titian persatuan' mengemuka dan menginspirasi khalayak, khasnya di Cihanjuang untuk secara bergotong royong, melakukan aksi nyata pemajuan masyarakat, khasnya di pedesaan | masbitoch

Editor : delanova | Sumber : berbagai sumber
 
Humaniora
25 Apr 25, 23:39 WIB | Dilihat : 657
Langkah Kanan Pemprov Daerah Khusus Jakarta
22 Apr 25, 23:36 WIB | Dilihat : 586
Perketat Akreditasi Lembaga Pemeriksa Halal
Selanjutnya
Energi & Tambang