WASHINGTON DC | Amerika Serikat (AS) tengah gamang dan gusar, lantaran merasa mendapat ancaman luar biasa dari Federasi Rusia. Hal demikian tampak dalam Perintah Eksekutif Presiden Donald J Trump, yang terbit Rabu (6/8/25).
Dalam kegamangan tersebut, sebagai pemegang kuasa hak veto di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), AS bersama 'anak lindung'-nya zionis Israel, masih sempat memboikot berbagai negara yang bakal mengakui negara Palestina pada Majelis Umum PBB September 2025 mendatang.
Perintah eksekutif Trump bertajuk "Menangani Ancaman terhadap Amerika Serikat oleh Pemerintah Federasi Rusia."Antara lain memainkan tarif bea masuk timbal balik. Negara yang terkena ancaman kenaikan tarif 50 persen, itu adalah India.
Mengawali Perintah Eksekutif-nya, Trump menyatakan, dengan wewenang yang diberikan kepadanya selaku Presiden oleh Konstitusi dan hukum Amerika Serikat, termasuk Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional (50 U.S.C. 1701 dst.) (IEEPA), Undang-Undang Keadaan Darurat Nasional (50 U.S.C. 1601 dst.), pasal 604 Undang-Undang Perdagangan 1974, sebagaimana telah diubah (19 U.S.C. 2483), dan pasal 301 judul 3 Kitab Undang-Undang Amerika Serikat, ia menetapkan berbagai hak dalam beberapa pasal.
Dilatari Perintah Eksekutif 14066 tanggal 8 Maret 2022 (Melarang Impor Tertentu dan Investasi Baru Terkait Upaya Berkelanjutan Federasi Rusia untuk Merusak Kedaulatan dan Integritas Wilayah Ukraina), Trump memperluas cakupan keadaan darurat nasional yang dinyatakan dalam Perintah Eksekutif 14024 tanggal 15 April 2021.
Perintah Eksekutif tersebut (Pemblokiran Properti Terkait Kegiatan Asing Tertentu yang Berbahaya dari Pemerintah Federasi Rusia), untuk mencakup tindakan yang diambil terhadap Ukraina oleh Pemerintah Federasi Rusia.
"Untuk mengatasi ancaman yang tidak biasa dan luar biasa terhadap keamanan nasional dan kebijakan luar negeri Amerika Serikat, Perintah Eksekutif 14066 melarang, antara lain, impor ke Amerika Serikat produk-produk tertentu asal Federasi Rusia, termasuk minyak mentah; minyak bumi; dan bahan bakar minyak bumi, minyak, serta produk distilasinya," tegasnya.
Dikemukakannya, "Saya telah menerima informasi tambahan dari berbagai pejabat senior, antara lain, tentang tindakan Pemerintah Federasi Rusia terkait situasi di Ukraina. Setelah mempertimbangkan informasi tambahan ini, antara lain, saya mendapati bahwa keadaan darurat nasional yang dijelaskan dalam Perintah Eksekutif 14066 masih berlanjut."
Dalam satu kesatuan rangkaian, Trump menyatakan, tindakan serta kebijakan Pemerintah Federasi Rusia terus menimbulkan ancaman yang tidak biasa dan luar biasa terhadap keamanan nasional dan kebijakan luar negeri Amerika Serikat.
"Untuk menangani keadaan darurat nasional yang dijelaskan dalam Perintah Eksekutif 14066, saya memutuskan, perlu dan tepat untuk mengenakan bea ad valorem tambahan atas impor barang-barang dari India, yang secara langsung maupun tidak langsung mengimpor minyak Federasi Rusia," tegasnya.
India Mengimpor Minyak dari Rusia
Menurut penilaiannya, tindakan mengenakan tarif, adalah bagian dalam mempertahankan langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi keadaan darurat nasional.
Trump menyatakan, "Saya mendapati bahwa Pemerintah India saat ini secara langsung maupun tidak langsung mengimpor minyak Federasi Rusia. Sesuai dengan hukum yang berlaku, barang-barang dari India yang diimpor ke wilayah pabean Amerika Serikat akan dikenakan tarif bea masuk ad valorem tambahan sebesar 25 persen."
Tarif bea masuk ini akan berlaku sehubungan dengan barang yang dimasukkan untuk konsumsi, atau ditarik dari gudang untuk konsumsi, pada atau setelah pukul 12.01 pagi Waktu Siang Bagian Timur, 21 hari setelah tanggal perintah ini.
Kecuali untuk barang yang (1) dimuat ke kapal di pelabuhan muat dan sedang dalam perjalanan dengan moda transit terakhir sebelum masuk ke Amerika Serikat sebelum pukul 12.01 pagi Waktu Siang Bagian Timur, 21 hari setelah tanggal perintah ini; dan (2) dimasukkan untuk konsumsi, atau ditarik dari gudang untuk konsumsi, sebelum pukul 12.01 pagi Waktu Siang Bagian Timur pada tanggal 17 September 2025.
Cakupan Bea Masuk dan Penumpukan, itu meliputi bea ad valorem yang dikenakan dalam perintah, ini sebagai tambahan atas bea, biaya, pajak, pungutan, dan pungutan lain yang berlaku untuk impor tersebut.
"Kecuali tunduk pada tindakan yang ada atau di masa mendatang berdasarkan pasal 232 Undang-Undang Perluasan Perdagangan tahun 1962, yang dalam hal ini bea ad valorem yang dikenakan dalam perintah ini tidak berlaku," tegasnya.
Trump juga menegaskan, "Untuk memastikan bahwa keadaan darurat yang dijelaskan dalam perintah ini ditangani, saya dapat mengubah perintah ini, termasuk dengan mempertimbangkan informasi tambahan, rekomendasi dari pejabat senior, atau perubahan keadaan.
"Jika suatu negara asing melakukan pembalasan terhadap AS sebagai tanggapan atas tindakan ini, saya dapat mengubah perintah ini untuk memastikan efektivitas tindakan yang diperintahkan di sini.," urainya.
Trump juga dapat mengubah perintah ini, jika pemerintah Federasi Rusia atau negara asing yang terdampak oleh perintah ini mengambil langkah-langkah signifikan untuk mengatasi keadaan darurat nasional yang dijelaskan dalam perintah ini dan cukup selaras dengan Amerika Serikat dalam hal keamanan nasional, kebijakan luar negeri, dan masalah ekonomi.
Rekomendasi Tindakan Tambahan
Perintah Eksekutif tersebut juga menegaskan, bahwa Menteri Perdagangan berkoordinasi dengan Menteri Luar Negeri, Menteri Keuangan, dan pejabat senior lainnya yang dianggap tepat oleh Menteri Perdagangan, akan menentukan apakah ada negara lain yang secara langsung atau tidak langsung mengimpor minyak Federasi Rusia.
Ia menyatakan, "Jika Menteri Perdagangan menemukan bahwa suatu negara secara langsung atau tidak langsung mengimpor minyak Federasi Rusia, Menteri Luar Negeri, setelah berkonsultasi dengan Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan, Menteri Keamanan Dalam Negeri, Perwakilan Dagang Amerika Serikat, Asisten Presiden untuk Urusan Keamanan Nasional, Asisten Presiden untuk Kebijakan Ekonomi, dan Asisten Presiden sekaligus Penasihat Senior untuk Perdagangan dan Manufaktur, akan merekomendasikan sejauh mana saya harus mengambil tindakan terhadap negara tersebut, termasuk apakah saya harus mengenakan tarif bea masuk ad valorem tambahan sebesar 25 persen atas impor barang-barang dari negara tersebut."
Diuraikan dalam Perintah Eksekutif tersebut, "Menteri Luar Negeri akan memantau dan berkonsultasi secara berkala dengan pejabat senior mana pun yang dianggap tepat oleh Menteri Luar Negeri terkait keadaan darurat yang dijelaskan dalam perintah ini.
Diuraikan lebih lanjut, bahwa Menteri Luar Negeri, setelah berkonsultasi dengan Menteri Keuangan, sejumlah Menteri dan petinggi khas terkait, Perwakilan Dagang AS, Asisten Presiden sekaligus Penasihat Senior untuk Perdagangan dan Manufaktur, akan merekomendasikan kepada saya tindakan tambahan, jika diperlukan, jika tindakan dalam perintah ini tidak efektif dalam menyelesaikan keadaan darurat ini atau jika Pemerintah Federasi Rusia atau negara asing lainnya melakukan tindakan balasan.
Ditegaskan pula, Menteri Luar Negeri, setelah berkonsultasi dengan Menteri Keuangan dan para petinggi terkait, berwenang mengambil tindakan-tindakan tersebut, termasuk menetapkan aturan dan regulasi, serta menggunakan semua wewenang yang diberikan kepada Presiden oleh IEEPA (The International Emergency Economic Powers Act ) sebagaimana diperlukan untuk melaksanakan perintah ini.
Akan halnya Menteri Keamanan Dalam Negeri, setelah berkonsultasi dengan Komisi Perdagangan Internasional AS, wajib menentukan apakah modifikasi terhadap Jadwal Tarif Terpadu Amerika Serikat diperlukan untuk melaksanakan perintah ini dan dapat melakukan modifikasi tersebut melalui pemberitahuan di Federal Register.
"Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS dapat mengambil tindakan yang diperlukan atau tepat untuk melaksanakan bea yang dibebankan oleh perintah ini atau tindakan apa pun yang diambil berdasarkan perintah ini," lanjutnya.
Perintah Eksekutif tersebut juga mengurai definisi tentang istilah "minyak Federasi Rusia" (yang) berarti minyak mentah atau produk minyak bumi yang diekstraksi, dimurnikan, atau diekspor dari Federasi Rusia, terlepas dari kewarganegaraan entitas yang terlibat dalam produksi atau penjualan minyak mentah atau produk minyak bumi tersebut.
Sedangkan istilah "mengimpor secara tidak langsung" dimaksudkan mencakup pembelian minyak Federasi Rusia melalui perantara atau negara ketiga yang asal minyaknya dapat ditelusuri secara wajar ke Rusia, sebagaimana ditentukan oleh Menteri Perdagangan setelah berkonsultasi dengan Menteri Luar Negeri dan Menteri Keuangan. | jeanny