Berdiskusi dengan Gerakan Nurani Bangsa

Presiden Prabowo Terima Usul dan Setuju Reformasi Polri

| dilihat 143

Presiden Prabowo, Kamis (11/9/25) petang, menerima dan berdiskusi dengan para tokoh Gerakan Nurani Bangsa (GNB) di Istana Merdeka, Jakarta.

Para tokoh GNB yang dipimpin langsung oleh Ketua Sinta Nuriyah Wahid, itu adalah Quraish Shihab; ?Pdt. Gomar Gultom; Romo Franz Magnis-Suseno; Omi K. Nurcholis Majid; ?Lukman Hakim Saifuddin; ?Erry Riyana Hardjapamekas; ??Alissa Wahid; ?Komaruddin Hidayat;  ?Francisia SS Seda; dan Laode M Syarif. Presiden Prabowo didampingi sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih: Nazaruddin Umar, Yusril Ihza Mahendra, Muhaimin Iskandar, Zilkifli Hasan, Agus Harimurti Yudhoyono, Airlangga Hartarto, Natalius Pigai, dan lain-lain.

Pada kesempatan berdialog dan berdiskusi tersebut, menurut Lukman, GNB mengemukakan aspirasi khalayak terkait yang terpumpun dalam tuntutan 17+8, juga banyak tuntutan lain di luar itu.

"Ya, kami dari Gerakan Nurani Bangsa hadir di istana adalah ingin menyampaikan pesan-pesan kebangsaan termasuk juga berbagai tuntutan yang dilakukan oleh kalangan masyarakat sipil, para mahasiswa dan semua yang mengekspresikan tuntutannya pada hari-hari terakhir," jelas Lukman selepas pertemuan tersebut.

Lukman mengemukakan, "belakangan ini dan apa yang kami sampaikan diterima dengan baik oleh Bapak Presiden, bahkan beliau membahas secara detail satu persatu, poin demi poin apa yang kami sampaikan, yang intinya adalah selain apa yang sudah dikenal oleh masyarakat dengan istilah 17 + 8."

Sebelumnya, Quraish Shihab mengemukakan, "... kami mendapat banyak informasi penjelasan yang sangat memuaskan dari Bapak Presiden. Apa yang kami sampaikan dalam hari-hari yang lalu, itu dipahami oleh Bapak Presiden dan diterima dengan baik, sehingga dialog kita hari ini sungguh sangat bermanfaat untuk kemajuan bangsa dan negara kita."

Presiden Setuju

Menurut Lukman, GNB menyampaikan kepada Presiden Prabowo,  salah satu tuntutan masyarakat sipil yang juga menjadi aspirasi kami dari GNB tentang perlunya dibentuk Komisi investigasi independen terkait dengan kejadian prahara Agustus, yang menimbulkan jumlah korban jiwa korban kekerasan luka-luka dan seterusnya yang cukup banyak.

Lukman menjelaskan, Presiden menyetujui pembentukan komisi itu dan detailnya tentu nanti pihak istana akan menyampaikan bagaimana formatnya.

"Kami juga menyampaikan tuntutan bahwa adik-adik kita, anak-anak kita, para aktivis, para mahasiswa, bahkan para pelajar yang saat ini masih ditahan di sejumlah kota di sejumlah provinsi, kabupaten, kota di tanah air dapat  sesegera mungkin bisa dibebaskan," ungkapnya.

Karena pada dasarnya, ungkap Lukman, "Mereka adalah anak-anak kita, yang mestinya mereka tidak ada dalam posisi seperti itu. Karena dengan ditahan, mereka menjadi terganggu, bahkan bisa terputus proses pendidikannya. Itu adalah harapan kita akan masa depan mereka."

Jadi, tambah Lukman, prinsipnya adalah sejumlah tuntutan yang terkait dengan reformasi di bidang ekonomi, reformasi di bidang politik, dan reformasi di bidang hukum, HAM, dan HANKAM secara keseluruhan, yang hakikatnya itu adalah tuntutan dari sejumlah kalangan. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat Bapak Presiden bersama pemerintahannya bisa menindaklanjuti itu sebagaimana harapan."

Selain itu, pendeta Gomar Gultom menambahkan, "Tadi juga disampaikan oleh Gerakan Nurani Bangsa perlunya evaluasi dan reformasi kepolisian, yang disambut juga oleh Pak Presiden akan segera membentuk tim atau Komisi Reformasi kepolisian. Saya kira ini juga atas tuntutan dari masyarakat yang cukup banyak."

Keterbukaan Istana

Presiden Prabowo, ungkap Nazaruddin Umar yang memandu keterangan pers GNB, memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan dari tokoh nurani bangsa. "Intinya adalah semuanya kita berharap, insyaallah ke depan bangsa Indonesia ini akan menjadi bangsa yang lebih besar, bangsa yang rukun, bangsa yang damai dan menjadi kebanggaan kita.

Presiden Prabowo, jelas Nazaruddin Umar, mengapresiasi kehadiran para tokoh yang turut memberikan perhatian terhadap isu-isu nasional. Pertemuan ini menjadi ruang dialog terbuka antara Presiden dengan tokoh-tokoh yang turut aktif menyuarakan nilai moral dan pesan kebangsaan.

Pertemuan tersebut digambarkan, terjalin dengan semangat kebersamaan untuk merawat demokrasi dan menjaga persatuan nasional. Dalam dialog tersebut, Presiden bersama para tokoh saling bertukar pandangan mengenai tantangan dan harapan untuk Indonesia ke depan.

Diskusi juga digambarkan berlangsung tidak hanya menyoroti persoalan aktual, tetapi juga menyentuh pentingnya membangun masa depan bangsa dengan semangat inklusif, keadilan sosial, serta menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

Pertemuan di Istana ini menunjukkan keterbukaan pemerintah dalam menjalin komunikasi dengan berbagai elemen bangsa untuk bersama menjaga Indonesia yang damai dan berkeadilan.

Jadi harapan-harapan yang diminta oleh teman-teman itu juga malah sudah dalam konsepnya Presiden Prabowo. "Jadi, istilahnya tadi itu gayung bersambut ya... apa yang dirumuskan teman-teman ini justru yang akan dilakukan oleh Bapak Presiden terutama menyangkut masalah reformasi dalam bidang kepolisian tadi," tambah Nazaruddin Umar yang juga Menteri Agama. | delanova

Editor : delanova | Sumber : BPMI
 
Sainstek
19 Feb 25, 19:05 WIB | Dilihat : 1747
Presiden Prabowo Lantik Brian Yuliarto Mendiktisaintek
25 Okt 24, 10:37 WIB | Dilihat : 1847
Maung Garuda Limousine yang Membanggakan
01 Nov 23, 11:46 WIB | Dilihat : 3610
Pemanfaatan Teknologi Blockchain
Selanjutnya
Seni & Hiburan
19 Nov 24, 08:29 WIB | Dilihat : 2064
Kanyaah Indung Bapak
20 Jul 24, 21:32 WIB | Dilihat : 2728
Voice of Baceprot Meteor dari Singajaya
Selanjutnya