Pepe Pergi, Vallejo Kembali

| dilihat 2002

AKARPADINEWS.COM | PETUALANGAN Pepe di Real Madrid kiranya akan segera berakhir. Pasalnya, pemain asal Portugal tersebut, tidak menemukan kesepakatan perihal perpanjangan kontrak dengan Madrid. Dan, Madrid pun sepertinya tak akan ngotot mempertahankan Pepe untuk musim depan. Sebab, performanya kian menurun seiring bertambahnya usia.

Pepe bergabung bersama Madrid sejak tahun 2007. Dia direkrut dari klub asal Portugal, FC Porto dengan banderol 30 juta Euro. Sejak awal bergabung dengan Madrid, Pepe mampu menunjukkan ketangguhannya sebagai bek tengah. Banyak pemain lawan yang kesulitan menembus pertahanan Pepe.

Selama berseragam Madrid, Pepe telah tampil sebanyak 327 laga di semua kompetisi dan angka ini masih akan bertambah hingga kontraknya habis akhir musim 2016-2017. Dia sudah merasakan beberapa kali berduet dengan bek-bek ternama, seperti Fabio Cannavaro (2007-2009), Gabriel Heinze (2007-2009), Raul Albiol (2009-2013), dan Christoph Metzelder (2007-2010).

Hingga kini, partner duet Pepe di lini belakang ialah Sergio Ramos dan Raphael Varane. Pepe pun kerap menjadi andalan beberapa pelatih Los Blancos, seperti Fabio Capello, Bernd Schuster, Juande Ramos, Manuel Pellegrini, Jose Mourinho, Carlo Ancelotti, Rafael Benítez, dan kini Zinadine Zidane. Hal itu menunjukkan, Pepe merupakan benteng pertahanan yang sulit tergantikan di tim utama Madrid.

Sebagai bek, pemain berusia 33 tahun itu memiliki stamina sangat baik. Pepe mampu membantu bek sayap kala mendapat serangan. Sesekali dia membantu penyerangan. Sundulannya sering menggetarkan jala gawang lawan. Dia juga memiliki kemampuan operan cukup baik.

Pepe pun sangat fokus menjaga pertahanan. Ketika dia maju membantu penyerangan, pemain bernama lengkap Kepler Laveran Lima Ferreira itu bergerak cepat, mundur ke belakang.

Hanya saja, permainannya di lapangan kerap mengundang kontroversi. Dia sering melakukan pelanggaran keras saat gawang Madrid terancam. Akibatnya, dia sering diganjar kartu kuning dan merah.

Pemain bernomor punggung 3 itu memang rada tempramen. Emosinya kerap meletup ketika berduel dengan pemain lawan. Karakter itu yang dimanfaatkan pemain lawan agar Pepe diusir dari lapangan. Akibatnya, pertahanan Madrid kian terbuka untuk diterobos pemain lawan.

Totalitas Pepe di Madrid tidak diragukan. Dia telah mempersembahkan beberapa gelar juara. Di La Liga Spanyol, Pepe mengantarkan Madrid meraih juara pada musim 2007-2008 dan 2011-2012. Dia juga ikut andil dalam mempersembahkan dua piala Copa del Rey (musim 2010-2011 dan 2013-2014) dan dua Supercopa de Espana (2008 dan 2012).

Di ranah Eropa, Pepe ikut andil kala Madrid menjuarai Liga Champions Eropa musim 2013-2014 dan 2015-2016. Dia pun membantu Madrid memperoleh piala UEFA Super Cup pada tahun 2014 dan dua Piala Dunia Antar Klub (2014 dan 2016).

Di Tim Nasional Portugal, Pepe juga mempersembahkan gelar juara Euro 2016, yang menjadi gelar pertama Portugal di ajang Euro. Saat ini, memang masih terjadi negosiasi antara pihak Madrid dengan Pepe perihal perpanjangan kontrak musim depan. Bila tak diperpanjang, Pepe sudah mendapat tawaran dari beberapa klub di dunia. Salah satu yang cukup serius ialah klub asal Tiongkok, Hebei China Fortune.

Klub yang kini ditukangi oleh Pellegrini itu cukup agresif membujuk Pepe agar pindah ke liga utama Tiongkok. Hebei China menawarkan peningkatan gaji hingga 10 juta Euro kepada Pepe per musim. Namun, pilihan pindah ke liga utama Tiongkok cukup beresiko bagi posisi Pepe di Timnas Portugal.

Pasalnya, untuk menghadapi Piala Dunia 2018 di Rusia, Portugal mengharapkan pasukannya bermain di liga kompetitif dunia. Karenanya, kalau pun pindah, Pepe baiknya bergabung di klub-klub Eropa. Dengan begitu, posisinya di Timnas Portugal akan tetap aman.

Meski akan mempengaruhi pertahanan Madrid di musim depan bila Pepe hengkang, sepertinya Zidane, tak ambil pusing. Sebab, pelatih asal Perancis itu sudah mendapatkan pengganti Pepe, yakni Jesus Vallejo. Pemain berusia 19 tahun itu kiranya mampu mengisi kekosongan pos yang ditinggalkan Pepe.

Vallejo menjadi pilihan utama Zidane karena beberapa alasan. Pertama, Madrid tidak perlu menggelontorkan uang untuk merekrutnya. Sebab, Vallejo adalah pemain Madrid. Hanya saja, untuk mengembangkan diri, Madrid meminjamkannya pada Real Zaragoza pada musim 2015-2016 dan kemudian pada Eintracht Frankfurt di awal musim 2016-2017.

Kualitas Vallejo memang belum sebagus Pepe. Namun, di usianya yang masih muda, Vallejo dipercaya dapat berkembang menjadi bek papan atas Spanyol. Masuknya pemain kelahiran 5 Januari 1997 itu ke tim utama Madrid juga tak akan mengganggu harmonisasi tim.

Vallejo juga tidak akan mengancam keberadaan Varane yang kini tengah menjadi andalan setelah Pepe. Zidane mempercayai Vallejo dan Varane dapat padu dalam mempertahankan lini pertahanan. Selain itu, bila dipasangkan dengan Ramos, Vallejo juga diyakini mampu beradaptasi. Dia bisa belajar dengan kapten Madrid yang pengalaman tersebut.

Selama dipinjamkan, Vallejo mempertontonkan permainan yang cukup konsisten. Dia menunjukkan perkembangan dalam membaca pergerakan lawan. Vallejo juga kerap membuat pemain lawan frustasi sebab mampu menghentikan bola cukup apik.

Hanya saja, Vallejo masih memiliki beberapa kekurangan, seperti kualitas duel udara dan tackling. Vallejo sering kalah memenangi duel udara dengan penyerang lawan, meski tingginya mencapai 183 sentimeter (cm).

Pemain kelahiran Kota Zaragoza ini juga masih sering terkena peringatan wasit kala menekel pemain lawan. Tak jarang, dia menerima ganjaran kartu kuning. Meski demikian, kelemahan itu dipoles dengan sempurna bila dirinya bergabung dengan tim utama Madrid. Namun, dia butuh mentor. Dan, peran itu bisa dilakoni Ramos.

Madrid juga tengah memantau beberapa pemain belakang lainnya, seperti Ínigo Martinez dari Real Sociedad dan Stefan Savic dari Atletico Madrid sebagai opsi kedua bila Vallejo tak mampu mempersembahkan permainan yang apik. Namun, itu masih sebatas rumor. Belum ada pernyataan resmi Madrid soal kemungkinan tersebut.

Meski nantinya harus hengkang, Pepe bisa meninggalkan Santiago Bernabeu dengan kepala tegak. Karena, dia telah mempersembahkan banyak gelar juara kepada Madrid. | Muhammad Khairil

Editor : M. Yamin Panca Setia | Sumber : Bleacher Report/Who Scored/Stat Bunker/Marca/Managing Madrid/Soccer Base
 
Humaniora
02 Apr 24, 22:26 WIB | Dilihat : 429
Iktikaf
31 Mar 24, 20:45 WIB | Dilihat : 1007
Peluang Memperoleh Kemaafan dan Ampunan Allah
24 Mar 24, 15:58 WIB | Dilihat : 237
Isyarat Bencana Alam
16 Mar 24, 01:40 WIB | Dilihat : 713
Momentum Cinta
Selanjutnya
Energi & Tambang