AKARPADINEWS.COM. Penyanyi berkarakter Iwan Fals kembali menggebrak dan memukau lewat konser yang dimotori Net.Movement dan Net.TV. Kali ini di Cimahi dengan menghadirkan Zamrud dan Gigi. Dan anak muda kreatif yang beruntung duet dengannya adalah Grace Sahertian dari Bandung.
Lewat celoteh bersayap di sela-sela lagu berkarakter dari Iwan Fals, Zamrud, dan Gigi, pergelaran yang dikemas dengan standar yang khas Net.TV dan jauh melampaui tayangan liver program televisi lain, konser itu begitu memukau. Tak hanya penonton langsung yang menyaksikan secara off air, pemirsa yang menyaksikan via layar televisi juga memperoleh sajian tayangan musik yang bermutu.
Produser dan kru Net.TV membuktikan, meski dari usia relatif masih balita, stasiun televisi yang dikomandani oleh Wisnutama, itu membuktikan dirinya sebagai stasiun televisi terdepan dalam profesionalisme. Seluruh unsur penentu programa live show, seperti sound system, lighting, backdrop (dengan giant screen) dan visual insertion, tersaji apik. Bahkan, presenter yang mengantarkan tayangan tersebut nampak ceria dan hidup. Pesona persona Boy William dan Gita Putri yang belia, pas dengan rata-rata pemirsa utama stasiun televisi ini.
Iwan, Azis, Arman Maulana dan kelompok musiknya masing-masing juga tampil ‘enteng’ meski yang mereka sajikan merupakan gabungan genre musik yang berkelas.
Mendesain dan mengemas programa siaran live show semacam ini hanya akan menghasilkan kualitas prima, ketika seluruh kru memainkan kepiawaiannya dengan kreativitas yang berani. Angle dan point of view dengan berbagai shot term membuat tayangan ini menarik. Sesuai dengan karakteristik tayangan televisi murni. Apalagi, sebelum menayangkan live tayangan ini, Net menyajikan lebih dulu music show program Westlife yang lumayan mengharukan, karena mereka menyatakan ‘bubar’ justru di puncak popularitas.
Nyanyian Negeri yang dihantarkan Iwan Fals bersama Net TV dan Net Movement memang bisa diharapkan menjadi katarsis di tahun 2014, ketika sebagian pemburu kuasa sibuk ‘sentak sengor’ jualan ‘political kitsch’ di berbagai siaran televisi. Bila saja NetMovement dan Iwan beroleh izin bisa menggelar konser ini pada momen-momen kampanye yang akan menghadirkan ‘political noise’ di benak rakyat, tentu akan membantu rakyat memperoleh celah kontemplasi dan memasuki ruang katarsis. Paling tidak, menemukan ventilasi dari bejibunnya pemberitaan yang hanya akan membuat rakyat pening.
Model sajian di Bandung ini dengan sentuhan seperti yang dilakukan di Medan, dalam banyak hal akan membuat tayangan ini ditunggu pemirsa. Tabik Net, Tabik Iwan, Tabik Tama. Syabas ! | Noora