PM X Anwar Ibrahim Minta Menteri Tidak Libur

Banjir Terparah Menerjang Malaysia

| dilihat 422

KUALA LUMPUR | Musim tengkujuh tiba. Hujan lebat turun tak terkendali. Banjir terburuk sepanjang satu dekade terakhir menerjang negeri jiran, Malaysia. Badan meteorologi Malaysia mengambil kira, hujan masih akan turun lebat sampai Sabtu (30/11/24).

Perdana Menteri X Malaysia, Anwar Ibrahim meminta seluruh menteri dalam kabinet perpaduan yang dipimpinnya bersiaga dan tidak berlibur.

Sampai Jum'at (29/11/24) petang, dari Pusat Komando Bencana Nasional - Maysia diperoleh informasi, 4 orang penduduk tewas dan sekira 80.589 penduduk harus mengungsi dari kediaman mereka ke 467 tempat pengungsian. Sebuah resto terapung dikabarkan, terseret arus banjir bandang Sungai Kelantan.

Korban tewas tercatat di Negeri Kelantan dan Terengganu di Semenanjung dan Sarawak di Borneo, Malaysia Timur. Negeri-negeri ini mengalami hempasan banjir terparah.

Pusat Komando Bencana Nasional Malaysia terus melakukan pemantauan dan pencarian korban yang diduga hanyut terempas banjir. Negeri-negeri di Semenanjung selain Kelantan dan Terengganu yang diterjang banjir adalah Perlis, Pahang, dan Johor.

Bersamaan dengan itu, Negeri Pahang yang sering menjadi korban banjir parah, bersiaga. Lewat akun media sosialnya, Menteri Besar Pahang Dato Seri Wan Rosdy Wan Ismail menyatakan, Kerajaan Negeri Pahang senantiasa siaga menghadapi musim tengkujuh untuk memastikan tindakan bagi menjamin keselamatan rakyat.

Negeri Pahang Siaga

Kamis (28/11/24), Wan Rosdy mengingatkan rakyat di negeri Pahang untuk selalu siaga menghadapi berbagai kemungkinan yang akan terjadi akibat banjir tahunan ini. Ia meminta penduduk menyiapkan dokumen penting jika diarahkan harus mengungsi.

Menteri Besar Pahang juga memastikan, pihak kerajaan (pemerintah) yang dipimpinnya beserta seluruh organ dan masyarakat luas senantiasa siaga untuk memberikan layanan kepada masyarakat. Mulai dari pertolongan, penyediaan makanan dan berbagai keperluan dasar lainnya.

Menurutnya, pihak kerajaan, pihak berkuasa tempatan (PBT) dan agensi- agensi penyelamat sentiasa bersedia dan sedang bekerja keras bagi memastikan bantuan kecemasan, makanan, tempat tinggal, dan keperluan asas yang lain dapat disalurkan jika berlaku sebarang kemungkinan.

Kerajaan Pahang juga mengingatkan masyarakatnya untuk memastikan seluruh saklar listriik dan katup utama penyediaan air dalam keadaan tertutup sebelumk pergi mengungsi.

Pemerintah federal sendiri telah menyiapkan (dalam kondisi siaga) dan mengerahkan tim pencarian dan penyelamatan di berbagai negeri yang terkena dampak banjir tersebut.

Setiap tahun, Malaysia yang berpenduduk sekira 34 juta tersebut mengalami banjir. Namun, kali ini harus bekerja ekstra. Diperkirakan sampai Maret 2025 hujan sangat lebat akan terus turun akibat musim tengkujuh atau musim Timur Laut.

Lebih Parah dari Banjir 2014

Kantor berita Bernama mengabarkan, Kamis (28/11/24) Wakil Perdana Menteri Ahmad Zahid Hamidi -- yang juga mengepalai Pusat Komando Penanggulangan Bencana Nasional --, mengatakan, banjir "diperkirakan akan lebih parah daripada tahun 2014.

Pada tahun 2014, tercartat 118.000 orang mengungsi. Pada masa itu, ribuan  personel layanan darurat telah dikerahkan di negara-negara bagian yang rawan banjir bersama dengan perahu penyelamat, kendaraan berpenggerak empat roda, dan helikopter, dan berbagai peralatan lain.

Banjir terparah tahun ini dialami penduduk Kelantan yang berbatasan dengan Thailand. Di negeri ini tak kurang dari 56.029 orang dievakuasi dari rumah mereka. Di Terengganu sekira 21.264 orang diungsikan.

Zahid mengatakan, “Mengingat parahnya situasi, semua pihak telah dimobilisasi untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan korban banjir.”

PM X Malaysia Anwar Ibrahim menurut BernamaTV, menyatakan, "Semua menteri telah diminta untuk melanjutkan tugas mereka dan turun ke lapangan sekarang."

Dari berbagai sumber, diperoleh informasi, Malaysia sejak beberapa tahun terakhir menerapkan langkah-langkah struktural (pendekatan kuratif) dan langkah-langkah non-struktural (pendekatan preventif) dalam mitigasi dan adaptasi banjir.

Intervensi Regulasi

Langkah demikian ditempuh sebagai bagian integral dari solusi berbasis alam; strategi jangka pendek untuk meningkatkan kesiapsiagaan melalui pemeliharaan berkala infrastruktur mitigasi banjir; strategi jangka panjang melalui peringatan dini dan prakiraan, pengembangan rencana dan pedoman untuk implementasi sub-nasional, pengarusutamaan adaptasi untuk air.

Selaras dengan itu, Malaysia juga melakukan intervensi regulasi untuk memerangi isu-isu terkait perubahan iklim yang efektif. Sekaligus merupakan prasyarat untuk mendukung pengelolaan air yang berkelanjutan dan siap menghadapi masa depan untuk semua.

Malaysia mengadopsi solusi total untuk area kritis dan rentan yang teridentifikasi, dan kerja sama di tingkat sub-nasional akan mencakup pemeliharaan daerah aliran sungai secara berkala. Alokasi untuk proyek mitigasi banjir telah ditingkatkan dalam Rancangan Malaysia Kesebelas (2016 - 2020) dan Kedua Belas (2021 - 2025) sebesar RM19 miliar.

Malaysia juga menyiapkan RM5 Miliar untuk biaya perlindungan pesisir. Mitigasi banjir non-struktural mencakup perluasan penggunaan Solusi berbasis Alam: Beri Ruang untuk Air dan Bangun dengan Alam. Ini juga akan mencakup penerapan Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu, Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Terpadu, dan Pengelolaan Banjir Terpadu; meningkatkan kapasitas retensi air; program pemukiman kembali untuk daerah dataran banjir untuk mengurangi risiko bencana; dan menetapkan cagar sungai, daerah rawan banjir, dan lahan basah sebagai daerah mitigasi banjir.

Malaysia berupaya meningkatkan tingkat interval pengulangan rata-rata bangunan perlindungan banjir dan pesisir dengan memasukkan faktor perubahan iklim dalam desain bangunan ini. Pembangunan didekati dengan ketahanan di mana peta bahaya dan risiko banjir dibagikan ke lembaga terkait untuk memastikan adaptasi dan pengurangan risiko bencana | sharia

Editor : delanova | Sumber : YT KiniTV, RTM, TV3, AstroAwani, BERNAMA
 
Lingkungan
09 Jan 25, 20:57 WIB | Dilihat : 476
Petaka Kebakaran Terburuk Landa Los Angeles
22 Des 24, 16:25 WIB | Dilihat : 293
Awan dan Fenomena Alam
29 Nov 24, 04:10 WIB | Dilihat : 423
Banjir Terparah Menerjang Malaysia
19 Sep 24, 12:52 WIB | Dilihat : 1188
Antara Lumbung Pangan dan Kai Wait
Selanjutnya
Energi & Tambang