Sang Bintang Baru

| dilihat 2229

AKARPADINEWS.COM | LIGA Premier Inggris musim 2015-2016 memiliki beberapa kejutan. Salah satunya, merangsek naiknya performa Leicester City hingga menduduki peringkat kedua di tengah musim ini. Bahkan, klub dari Kota Leicester itu mampu mengalahkan salah satu klub elit Liga Premier Inggris, Chelsea.

Performa klub yang berjuluk The Fox atau Si Rubah itu memang luar biasa. Apalagi, tatkala melihat permainan apik salah satu pemainnya, Riyad Mahrez. Gelandang sayap kanan itu mampu mengangkat kelas permainan Leicester City yang baru promosi ke Liga Premier Inggris setelah menjuarai liga kelas dua Inggris pada musim 2013-2014.

Pemain yang didatangkan dari Le Havre pada Januari 2014 ini mampu bermain menyerang maupun bertahan dengan sangat baik. Posisinya sebagai gelandang sayap kanan tidak menghambatnya untuk merobek jala lawan. Pada musim ini, Mahrez sudah mengantongi 13 gol, termasuk hattrick-nya ke gawang Swanson City.

Selain punya naluri mencetak gol, Mahrez juga piawai menebar umpan-umpan cantik untuk disambut koleganya guna mencetak gol di gawang lawan. Total enam umpan dari kaki pria berkebangsaan Aljzair itu berbuah gol. Itu menunjukan, Mahrez dapat menjadi playmaker yang handal.

Apalagi, pemain ini juga mampu bermain di posisi gelandang serang. Kepiawan di lapangan hijau, membuat Mahrez menjadi bintang yang menuai sorotan di Liga Premier musim ini.

Permainan cantik Mahrez mengejutkan mantan pelatihnya kala masih di Le Havre, Erick Mombaerts. Pria berusia 40 tahun tersebut terkejut melihat perkembangan permainan mantan anak asuhannya di Liga Premier Inggris. “Saya sangat percaya bahwa dia (Mahrez) akan menjadi bintang. Namun, saya tidak mengira dirinya akan secepat ini berkembang menjadi pemain besar di Liga Premier Inggris,” ungkapnya pada Mirror, (26/12).

Mombaerts yang kini melatih Yokohama F. Marinos, salah satu klub Jepang, menceritakan, dulu ketika dirinya mencoba memboyong Mahrez ke klubnya, banyak yang menyangsikan kualitasnya. Bahkan, Mombaerts yang melihat talenta Mahrez harus berupaya keras untuk membujuk petinggi Le Harve untuk membelinya.

“Dulu banyak yang menyangsikan kualitasnya. Bahkan, di Perancis, tidak banyak klub yang menginginkannya. Tapi, kami saat itu yakin dia berkualitas dan mencoba membangkitkan kualitasnya ke permukaan,” ujarnya. Mahrez dinilainya sudah banyak perkembangan semenjak bermain untuk Leicester.

“Riyad kini menjadi pemain yang sangat lengkap, berbeda sekali ketika dia masih bermain di Le Havre. Perkembangan yang nampak jelas ialah kemampuan bertahannya dan kemampuan fisiknya sudah berkembang sehingga kini dia lebih siap bermain di Liga Premier Inggris,” katanya.

Meski melihat banyak kemajuan dalam meracik si kulit bundar, Mombaert menyarankan Mahrez agar memperlihatkan lagi kualitas menyerangnya. “(Jika menjadi pelatihnya) aku akan memperlihatkan video permainan Barcelona padanya untuk dipelajarinya. Lalu, aku akan katakan apa yang aku harapkan darinya dan apa yang dapat dia raih,” ungkap Mombaerts.

Permainan apik Mahrez di Liga Premier Inggris musim ini menjadi daya tarik klub lain untuk memboyongnya. Manchester United dan Arsenal., dikabarkan berupaya membujuk Mahrez untuk meninggalkan Leicester di jendela transfer bulan Januari.

Kubu Manchester United memang amat membutuhkan amunisi baru untuk timnya. Karena, pada musim ini, performa klub yang berjuluk Setan Merah itu amat memprihatinkan. Sebagai klub elit di Inggris dan Eropa, Manchester United kesulitan untuk menaiki puncak klasemen. Dengan memboyong Mahrez ke Old Trafford, Manchester United diharapkan dapat terbebas dari keterpurukan.

Di sisi lain, Arsenal membutuhkan Mahrez agar memiliki tambahan daya gedor timnya. Apalagi, di musim ini, Arsenal tengah tampil apik sehingga memunculkan momentum untuk menjuarai Liga Premier Inggris.

Momentum seperti saat ini kiranya harus dipertahankan Arsenal agar tidak terpeleset dari puncak klasemen tengah musim. Untuk itu, kehadiran Mahrez di Arsenal dapat membantu Arsenal menjaga momentum untuk menjadi raja sepakbola di tanah Ratu Elizabeth.

Niat Arsenal dan Manchester United sepertinya harus kandas. Karena, Leicester City tidak akan melepas Mahrez yang tengah menjadi motor penggerak tim. Claudio Ranieri, pelatih Leicester City, mengatakan, tidak mungkin Mahrez akan meninggalkan Leicester pada jendela transfer Januari mendatang. “Dia (Mahrez) ingin bertahan bersama kami dan kami pun ingin mempertahankannya. Itu faktanya,” ujarnya seperti dilansir Talksport, (22/12).

Ranieri sudah mengingatkan Mahrez agar mampu menghadapi tekanan karena kini dirinya sudah menjadi sorotan. Pelatih berkebangsaan Italia tersebut juga mengingatkan Mahrez tidak terbuai pujian-pujian yang menghujaninya.

“Dia harus mampu menghadapi berbagai tekanan yang pasti akan menerpanya. Sangat penting baginya untuk dapat mengelola stress. Tak hanya itu, dia harus mengerti bahwa ketika dia di lapangan adalah suatu hal yang berbeda dengan ketika dirinya ada di televisi atau media lainnya,” ungkap mantan pelatih AS Monaco tersebut.

Sebagai daya tarik baru Liga Premier Inggris, Mahrez harus mampu bersikap dan bertindak layaknya seorang bintang lapangan. Perihal mulai berdatangan banyak tawaran untuk pindah ke klub lain, pemain berusia 24 tahun tersebut kiranya harus bertahan dengan Si Rubah.

Karena, baik berhasil memenangi atau tidak, keberhasilannya di musim ini harus bisa dia buktikan dengan bermain konsisten di musim depan. Jangan sampai Mahrez gagap ketenaran yang dapat menjatuhkan dirinya di karir profesional yang tengah dijajakinya.

Muhammad Khairil

Editor : M. Yamin Panca Setia
 
Seni & Hiburan
19 Nov 24, 08:29 WIB | Dilihat : 1088
Kanyaah Indung Bapak
20 Jul 24, 21:32 WIB | Dilihat : 1937
Voice of Baceprot Meteor dari Singajaya
Selanjutnya
Humaniora
06 Mar 25, 02:43 WIB | Dilihat : 653
Buka Puasa Bersejarah di Istana Windsor Inggris
04 Mar 25, 03:55 WIB | Dilihat : 456
Shaum di Zaman Sungsang
31 Jan 25, 05:17 WIB | Dilihat : 900
Keserakahan
Selanjutnya