Pesona Persona PM Thailand Paetongtarn

Cantik Rupa Elok Pikir

| dilihat 441

Haèdar Muhammad

Memancar mentari di pagi hari

Mekarnya puspa nama terukir

Perdana Menteri Ung Ing molek sendiri

Cantik di rupa elok di pikir

Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke 46 di Kuala Lumpur, Malaysia yang diterajui Perdana Menteri Malaysia X Anwar Ibrahim terasa khas, ketika Perdana Menteri (PM) Thailand Paetongtarn Sinawatra menyampaikan pandangan mewakili rakyat dan negaranya, Senin (26/5/25).

Paetongtarn yang populer dipanggil Ung Ing, itu tampil mempesona. Putri bungsu mantan PM Thailand Thaksin Sinawatra dan kemenakan mantan Pm Thailand Yingluck Sinawatra, kelahiran Bangkok (12 Agustus  1968) itu nampak dewasa. Kompeten, kapasitas, sopan-santun dan berwibawa.

Ia tidak canggung berada di antara para Kepala Negara / Pemerintahan yang rerata sebaya ayah atau bibinya. Ia menjalankan fungsinya dengan percaya diri. Nyaris tanpa beban, sebagaimana ayahnya yang terkenal dengan program 'one village one product.'

Kehadirannya dalam KTT ASEAN ke-46 di Malaysia mengingatkan orang pada bibinya, Yingluck yang tampil mempesona pada KTT ASEAN ke-23 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam.

Ketika itu, Yingluck membawa gagasan isu-isu tentang pelintas batas, kesehatan lingkungan, mitigasi bencana, pengelolaan air dalam konteks ketahanan pangan, selain isu-isu politik yang tak tuntas hingga hari ini. Khasnya ihwal konflik dengan China terbabit Laut Cina Selatan.

Gerakan Perubahan

Paetongtarn yang istri pilot komersial Pitaka Suksawat, ini sebelumnya sukses sebagai pengusaha. Bakat kepemimpinannya sudah nampak sejak menjalani proses pendidikan di Saint Joseph Convent dan Mater Dei School hingga meraih gelar sarjana ilmu politik di  Fakultas Ilmu Politik, Universitas Chulalongkorn (2008). Ung Ing juga menyelesaikan pasca sarjananya dalam Manajemen Hotel Internasional dari University of Surrey, Inggris.

Kiprah politik Paetongtarn yang juga mendalami ilmu soiologi dan antropologi, ini tidak mudah. Terutama karena ayahnya dan bibinya pernah dijatuhkan oleh lawan-lawan politiknya.

Ayahnya, Thaksin Sinawatra -- yang kini menjadi salah satu penasehat Danantara (Indonesia) digulingkan kudeta militer, mengasingkan diri, lantas dipenjara karena kasus korupsi. Bibinya, Yingluck diberhentikan oleh Mahkamah Konstitusi Thailand  (7 Mei 2014) setelah berbulan-bulan dilanda krisis politik. Yingluck dinyartakan bersalah oleh pengadilan dengan tuduhan penyalahgunaan kekuasaan atas pemberhentian kepala keamanan nasional Thawil Pliensri pada tahun 2011.

Paetongtarn memimpin Partai Pheu Thai. Bersama koleganya sesama anak muda, Pita Limjarienrat pemimpin Partai Move Forward, yang mengusung gerakan perubahan menang besar dalam Pemilihan Umum Thailand (14/5.23). Mereka mengalahkan partai berkuasa Ruam Thai Sang Chart pimpinan Prayuth Chan-ocha, Perdana Menteri yang berkuasa kala itu.

Kemenangan dua partai ini disambut baik oleh Saowanee T. Alexander, guru besar ilmu politik di Universitas Ubon Ratchathani (di timur laut Thailand) yang menilai sebagai kemenangan gerakan perubahan yang membawa pertanda baik bagi demokratisasi. (Baca: Kemenangan Besar Gerakan Perubahan di Thailand).

Perdana Menteri Termuda

Kemenangan partai oposisi utama Move Forward dibatalkan. Mahkamah Konstitusi memerintahkan partai dengan perolehan kursi terbanyak di parlemen, itu dibubarkan karena dituduh melanggar Undang-Undang Partai Politik. Srettha Thavisin diangkat sebagai PM Thailand.

Agustus 2024 situasi berubah. Mahkamah Konstitusi Thailand memberhentikan PM Srettha Thavisin, karena mengangkat mantan pengacara dengan catatan kriminal ke dalam kabinetnya. Hal tersebut dinyatakan melanggar konstitusi.

Koalisi partai politik lantas memilih Paetongtarn Shinawatra dan disetujui oleh Raja Thailand Vajira Longkorn. Paetongtarn  pun menjabat PM termuda Thailand sekaligus Kepala Pemerintahan termuda di Asia Tenggara.

Sebagai satu-satunya Kepala Pemerintahan perempuan berdaya dan berjaya, Paetongtarn Shinawatra cepat beroleh apresiasi dan respek dari para Kepala Negara / Pemerintahan negara-negara anggota ASEAN.

Keberadaannya di ajang KTT ASEAN ke 46 - KL Convention Centre, menarik banyak perhatian berbagai kalangan yang terbabit. Ia mengambil kesempatan ajang prestisius ASEAN tersebut untuk memperjuangkan gagasannya dan aspirasi negaranya.

Paetongtarn menyerukan persatuan regional dan pendekatan baru untuk melawan pergeseran global dan memastikan ketahanan ekonomi. Ia juga mendesak para pemimpin ASEAN yang rata-rata senior, segera mengevaluasi kembali strategi mereka dan memperkuat persatuan regional.

Kebijakan Agresif

Dalam musyawarah hari Senin (26/5/25) Paetongtarn menyoroti dampak signifikan dari pengenaan tarif Amerika Serikan belum lama berselang. Dengan anggun dia memperingatkan bahwa keputusan tarif Presiden AS Donald Trump tersebut membentuk kembali dinamika perdagangan global dan menantang prospek ekonomi ASEAN.

Dalam pidatonya, itu PM Thailand ke 31, itu menekankan waktu pertemuan yang kritis, dengan mencatat bahwa politik global bergeser ke arah kebijakan yang agresif dan mementingkan diri sendiri serta menjauh dari kerja sama multilateral.

Menurut Paetongtarn, ASEAN harus membangun jaringan rantai pasokan terpadu dan memperdalam integrasi regional untuk menavigasi lanskap ekonomi yang tidak stabil ini.

Dalam konteks itu, ia mendesak para Kepala Negara / Pemerintahan lainnyamemaksimalkan Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) yang ada, menjajaki kemitraan baru, sekaligus memperkuat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Ia juga menegaskan kembali komitmen dan sikap Thailand terhadap sistem perdagangan multilateral yang transparan dan adil. Ia menggarisbawahi urgensi penyelesaian Perjanjian Kerangka Ekonomi Digital (DEFA) 2025.

Menurutnya, hal ini akan membuka pertumbuhan baru dan menunjukkan sikap proaktif ASEAN dalam lingkungan perdagangan dan investasi global yang terus berkembang.

Berpusat pada Rakyat

Lantas, Paetongtarn menganjurkan pendekatan yang berpusat pada rakyat untuk meningkatkan kualitas hidup warga negara dan meningkatkan keamanan manusia di semua dimensi. Khasnya, mulai dari kesehatan dan keamanan pangan hingga memerangi kejahatan transnasional dan bencana alam.

Konsisten dengan sentra kepeduliannya, Paetongtarn juga mendorong penguatan pariwisata, pengembangan infrastruktur lintas batas, dan promosi pembagian hasil.

Ia menyatakan, Thailand yang berkomitmen kuat pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, siap memimpin upaya menuju tujuan ini, sejalan dengan "Visi Masyarakat ASEAN 2045."

Visi ini memprioritaskan keuangan dan ekonomi hijau (green economic and finance), respons terhadap perubahan iklim, energi bersih, dan transformasi digital.

Tak sia-sia, dengan pesona personanya yang 'cantik di rupa elok di pikir' dan keanggunannya memperjuangkan gagasan, berbagai hal yang dikemukakannya terakomodasi di dalam Deklarasi Kuala Lumpur 2025. Termasuk dalam rencana strategis untuk komunitas politik-keamanan, ekonomi, dan sosial-budayanya.

Selama mengikuti berbagai agenda KTT ASEAN ke 46, ia nampak segar dan senantiasa mengulas senyuman. Padahal, ia baru saja melakukan perjalanan jauh, pulang dari Inggris dan Monaco, kemudian terbang ke Kuala Lumpur. |

Artikel terbabit,  ASEAN 2045 : Masa Depan Bersama.

Editor : delanova | Sumber : berbagai sumber
 
Budaya
29 Mei 25, 13:53 WIB | Dilihat : 430
Titian Budaya Diplomasi Macron dengan Prabowo
14 Mei 25, 10:16 WIB | Dilihat : 401
Babe Eddie
16 Apr 25, 15:44 WIB | Dilihat : 482
Puisi Pak Lah Pesan Mendalam Seorang Negarawan
24 Mar 25, 08:10 WIB | Dilihat : 707
Tunku Azizah Perkaya Resep Bubur Lambuk
Selanjutnya
Seni & Hiburan
19 Nov 24, 08:29 WIB | Dilihat : 1541
Kanyaah Indung Bapak
20 Jul 24, 21:32 WIB | Dilihat : 2336
Voice of Baceprot Meteor dari Singajaya
Selanjutnya