Ihwal Tambang Emas Gunung Pani

Ketua KUD Dharma Tani:

| dilihat 2455

JAKARTA, AKARPADINEWS. Com- OneAsia Resources Limited investor pertambangan dari Australia, mempertanyakan mekanisme kerjasama dan investasi di sektor pertambangan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Perusahaan yang berkategori Unlisted Australian Explorer berpusat di Sidney, itu mengungkapkan kekecewaannya terhadap Koperasi Unit Desa (KUD) Dharma Tani – Marisa, Pohuwato Gorontalo.

Chief Executive Officer (CEO) One Asia Resources Limited, Stephen Walters mengungkapkan kekecewaannya kepada media, menyusul ditanda-tanganinya Memorandum of Understanding (MoU) antara KUD Dharma Tani – Marisa dengan perusahaan tambang nasional Puncak Emas (PEG), anak perusahaan J-Resources Tbk, Selasa - 24 Desember 2013 lalu di Jakarta.

Walters mengaku One Asia Resources Ltd telah empat tahun bermitra dengan KUD Dharma Tani, pemegang IUP (Izin Usaha Penambangan) emas di Gunung Pani. Ia juga mengaku, One Asia Resources sangat aktif melakukan persiapan untuk kegiatan pertambangan di Gunung Pani, Kabupaten Pohuwato, itu.

Walters juga mengaku, selama dua tahun terakhir, One Resources Ltd sudah menggelontorkan dana sebesar Rp120 miliar untuk mengurus IUP. IUP tersebut dikeluarkan oleh Bupati Pohuwato, Syarief Mbuinga untuk areal seluas 100 hektar yang lokasinya terletak di wilayah penambangan PEG. IUP tersebut diberikan Bupati untuk mengeksplorasi 20 titik.

Penjelasan Walters yang juga dimuat di Mining Business Media bertajuk “Aust Explorer to Fight for Indon Project Rights,” menyebut, One Asia Resource menguasai saham di KUD Dharma Tani hingga 90 persen. Versi lain, di lapangan menunjukkan, fakta, sebenarnya porsi KUD Dharma Tani Marisa, itu hanya sebesar 0,4 persen. 9,6 persen saham dari kerjasama penambangan emas dengan mengandalkan IUP KUD ini, dimiliki oleh mereka ‘yang berjasa memfasilitasi kerjasama itu’ (Akrpadinews 25/9/12).

Ketua KUD Dharma Tani – Marisa, Abdul Kadir Akib, kepada media, menepis penjelasan Walters. “Kami melihat One Asia tidak memiliki niatan yang baik dalam mengembangkan lahan tambang kami. Sudah beberapa tahun kerjasama terjalin, faktanya mereka tidak melakukan kegiatan apa pun di lahan kami,” ungkapnya. Di kalangan perusahaan tambang nasional penjelasan Walters yang menggelontorkan dana sebesar Rp150 miliar untuk mengurus IUP dipandang aneh.

Lagi pula, selama ini KUD Dharma Tani Marisa yang mengurus berbagai hal terkait eksplorasi. Termasuk memperoleh izin Gubernur, Direktur Jendral Minerba Kementerian ESDM, Direktur Jendral Bina Usaha Kehutanan, dan Menteri Kehutanan yang memberikan izin pinjam pakai kawasan hutan produksi Gunung Pani, lokasi pertambangan itu.

Kadir menjelaskan, untuk melakukan proses eksplorasi tambang, diperlukan lahan yang lebih besar, dengan dukungan dana yang juga sangat besar untuk ukuran kami sebagai KUD. Karena One Asia Resources berlarat-larat tidak menunjukkan aksi, menurut Kadir, pihaknya memilih kerjasama dengan PEG. “Selain lahan kami dikelilingi lahan tambang PEG, perusahaan ini juga merupakan perusahaan nasional.”

Untuk itulah selaku Ketua KUD Dharma Tani – Marisa, Kadir mengambil inisiatif mengalihkan kerjasama dengan PEG. “Ini murni inisiatif kami. Kami ingin mengutamakan yang sama-sama ‘merah putih.’ Dan jelas komitmennya,” tegas Abdul Kadir.

Kadir tak membantah, bila sebelum ini pihaknya bekerjasama dengan One Asia Resources Ltd, itu.  Tapi, karena investor asing itu dipandang oleh pengurus dan anggota KUD Dharma Tani – Marisa, tak melakukan apa-apa. Itu pula yang mengubah pikiran mereka untuk mengalihkan kerjasama dengan PEG.

Dengan PEG yang sahamnya 100 persen dimiliki warga negara Indonesia dan sama-sama berasal dari Indonesia, KUD Dharma Tani lebih yakin, kerjasama yang baru ditanda-tanganinya itu lebih membawa manfaat bagi KUD Dharma Tani dan anggotanya. “Kesamaan visi di antara kami, insya Allah memberikan efek positif terhadap perekonomian rakyat. Terutama, terbukanya lapangan kerja bagi penduduk lokal di sekitar lokasi tambang,” tegas Abdul Kadir kemudian.

Kadir berharap, kerjasama dengan PEG, memberi manfaat tidak hanya kepada masyarakat Gunung Pani dan Kabupaten Pohuwato. Melainkan bagi Provinsi Gorontalo pada umumnya.| din

Editor : Nur Baety Rofiq
 
Lingkungan
03 Mar 24, 09:47 WIB | Dilihat : 220
Ketika Monyet Turun ke Kota
22 Jan 24, 08:18 WIB | Dilihat : 434
Urgensi Etika Lingkungan
18 Jan 24, 10:25 WIB | Dilihat : 432
Penyakit Walanda dan Kutukan Sumber Daya
06 Jan 24, 09:58 WIB | Dilihat : 402
Pagi Lara di Haurpugur
Selanjutnya
Seni & Hiburan
03 Des 23, 14:05 WIB | Dilihat : 502
Kolaborasi Pelukis Difabel dengan Mastro Lukis
29 Sep 23, 21:56 WIB | Dilihat : 1584
Iis Dahlia
09 Jun 23, 09:01 WIB | Dilihat : 1373
Karena Lawak Chia Sekejap, Goyang Hubungan Kejiranan
Selanjutnya