Juara Ganda Campuran All England 2016

Praveen-Debby, Membanggakan Indonesia!

| dilihat 2816

BIRMINGHAM, AKARPADINEWS.COM | PRAVEEN Jordan dan Debby Susanto mengukir prestasi yang membanggakan Indonesia. Atlet bulutangkis ganda campuran itu menyumbang satu-satunya gelar juara bagi Indonesia di ajang bulutangkis bergengsi sejagad, All England yang digelar di Birmingham, Inggris, 10-13 Maret 2016.

Di laga final, Praveen-Debby menaklukan pasangan asal Denmark, Joachim Fischer Nielsen dan Christinna Pedersen, dua set langsung, dengan skor: 21-12 dan 21-17. Pasangan asal Denmark itu semula lebih dijagokan menjadi juara. Prediksi itu berdasarkan catatan pertandingan. Dalam 10 kali berlaga, kemenangan didominasi Fischer-Pedersen, dengan perbandingan 6-4. Fischer-Christinna merupakan juara Indonesia Open Super Series Premier 2014 lalu.

Sebelumnya, di semifinal, Praveen-Debby mengalahkan unggulan pertama asal Tiongkok, Zhang Nan-Zhao Yunlei. Sementara Preveen-Derby adalah pasangan unggulan kedelapan. Dari delapan kali bertemu, baru kali ini, Praveen-Debby mengalahkan Zhang-Zhao.

Dalam pertemuan terakhir di Hong Kong Open 2015, Praveen-Debby sempat menyulitkan pasangan itu, meski harus kalah tipis: 20-22, 21-17 dan 19-21. Kemenangan atas pasangan Tiongkok itu, membuat Praveen-Debby makin percaya diri. Apalagi, atlit bulutangkis Indonesia lainnya yang berlaga adi All England 2016, pada gugur semua.

Praveen-Debby, tak mampu meluapkan kebahagiaannya. Keduanya bersyukur dan bangga mengukir prestasi untuk Indonesia. “Kami bersyukur kepada Tuhan dan bangga sekali rasanya. Rasanya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Bisa menang di All England merupakan suatu kebanggaan," kata Debby seperti dikutip badmintonindonesia.org, Minggu (13/3).

Dia pun mengapresiasi pemerintah, pengurus Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI), orang tua, keluarga, dan seluruh suporter Indonesia. “Gelar ini juga kami persembahkan untuk keluarga di ganda campuran, Kak Richard, Kak Nova dan Koh Enroe, pelatih-pelatih kami,” tambah Debby.

Di laga final, penampilan Praveen-Debby memang sangat luar biasa. Sejak awal, keduanya berhasil menguasai pertandingan dan menggiring lawannya agar menuruti pola permainan mereka. Preveen-Debby juga bermain tanpa beban.

“Dari awal kami bilang ke diri kami, pokoknya kami harus main enjoy aja. Jangan anggap main di final. Main seperti babak-babak kemarin, enjoy dan keluarkan semua kemampuan,” kata Praveen.

Di awal pertandingan, Praveen-Deby memimpin perolehan skor hingga jeda game pertama dengan skor 11-4. Usai jeda, Praveen-Debby terus menjaga jarak dari Nielsen-Pedersen. Hingga akhirnya, set pertama dimenangkan mereka, dengan skor:21-12.

Meski demikian, di set kedua, Praveen-Debby sempat keteteran menghadapi pasangan Denmark itu. Sampai-sampai, Nielsen-Pedersen berhasil menyamakan skor: 16-16. Praveen-Debby terus berjuang, memanfaatkan celah kelemahan lawannya. Hingga akhirnya, berhasil menaklukan pasangan peringkat enam dunia itu, dengan skor 21-17.

Saat laga berlangsung, riuh terdengar suara para pendukung di stadion Barclaycard Arena. Situs allenglandbadminton.com menulis, Barclaycard Arena di Birmingham seakan dipindahkan ke Jakarta saat Praveen-Debby menjuarai All England 2016.

Atas prestasi itu, Presiden Joko Widodo memberikan apresiasi. "Praveen-Debby, luar biasa. Selamat Juara All England! Saya dan seluruh rakyat Indonesia sangat bangga," tulis Presiden via akun pribadinya.

Ketua Umum Pengurus Pusat PBSI, Gita Wirjawan juga mengapresiasi prestasi Praveen-Debby, dan dukungan masyarakat maupun pemerintah kepada tim bulutangkis Indonesia yang berlaga di All England 2016. "Hasil ini merupakan kerjasama pemain, pelatih serta semua pengurus PBSI. Ini menjadi modal baik bagi Praveen-Debby serta Tontowi-Liliyana untuk bisa meraih medali di Olimpiade Rio 2016,” kata Gita.

Setelah bertempur di All England 2016, Praveen-Debby akan bersiap menuju Olimpiade.  Dalam daftar kualifikasi Olimpiade Rio, Praveen-Debby menempati peringkat tujuh dengan total poin 62.202 hingga pekan kedua Maret 2016. Posisi mereka sudah aman karena masuk delapan besar kualifikasi Olimpiade.

Posisi mereka berselisih tiga peringkat dari sesama ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang menempati peringkat empat dengan total poin 68.012. Praveen-Debby beserta atlit bulutangkis Indonesia lainnya juga bersiap menghadapi pertandingan India Terbuka, Malaysia Terbuka, dan Singapuran Terbuka. "Setelah kami turun dari podium (juara), bukan lagi juara dalam benak kami. Kami sekarang harus berpikir untuk turnamen berikutnya," ujar Debby.

Di ajang All England 2016, tim Merah Putih hanya menyisakan Praveen-Debby. Pasangan Indonesia lainnya,  Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir kandas di perempatfinal setelah dikalahkan pasangan tuan rumah, Chris Adcock-Gabrielle Adcock, dengan skor 18-21 dan 16-21 dalam waktu 40 menit.

Di nomor tunggal putra, Anthony Ginting dan Ihsan Maulana telah tersingkir sejak babak kualifikasi. Demikian pula Jonatan Christie yang takluk pada pertandingan pertama babak utama dan Tommy Sugiarto pada pertandingan kedua babak utama. Linda Wenifanetri dan Maria Febe Kusumastuti juga kalah pada pertandingan putaran kedua nomor tunggal putri.

Pada ganda putra, empat pasangan tersingkir sebelum masuk putaran perempat final yaitu Berry Angriawan-Rian Agung Saputro, Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya Sukamuljo, Angga Pratama-Ricky Karanda Suwardi, serta pasangan unggulan Hendra Setiawan-Mohammad Ahsan.

Tiga pasangan ganda putri juga tumbang sebelum masuk putaran perempat final. Mereka adalah Greysia Polii-Nitya Krishinda Maheswari pada pertandingan putaran pertama. Kemudian, Anggia Shitta Awanda-Mahadewi Istirani Ni Ketut dan Della Destiara Haris-Rosyita Eka Putri Sari terlibas pada pertandingan putaran kedua oleh pasangan-pasangan unggulan asal Denmark dan Korea.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Rexy Mainaky mengakui hasil pertandingan putaran kedua turnamen All England 2016 meleset dari target. "Kami menerima kegagalan dan bertanggung jawab atas hasil ini," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Rexy Mainaky di Birmingham, Inggris, pada Jumat (11/3) lalu.

M. Yamin Panca Setia

Editor : M. Yamin Panca Setia
 
Sporta
07 Jul 23, 08:50 WIB | Dilihat : 1185
Rumput Tetangga
Selanjutnya
Humaniora
02 Apr 24, 22:26 WIB | Dilihat : 526
Iktikaf
31 Mar 24, 20:45 WIB | Dilihat : 1046
Peluang Memperoleh Kemaafan dan Ampunan Allah
24 Mar 24, 15:58 WIB | Dilihat : 267
Isyarat Bencana Alam
16 Mar 24, 01:40 WIB | Dilihat : 740
Momentum Cinta
Selanjutnya