Mobil Terbang Masa Depan
AKARPADINEWS.COM| AeroMobil 3.0 bakal menjadi kendaraan masa depan yang kelak digunakan manusia tatkala jengah menghadapi kemacetan di jalan raya. Pasalnya, AeroMobil 3.0 itu dirancang laksana burung yang bisa terbang sehingga pengendara tak lagi terjebak dalam kemacetan dan mampu menembus segala medan.
AeroMobil dibuat dengan memadukan desain pesawat terbang dengan mobil sport supercar. Mobil ini dilengkapi dengan sepasang sayap yang dapat dilipat sehingga saat melaju di jalan, tidak harus terganggu panjang sayapnya. Meskipun terlihat panjang kala sayapnya terlipat, AeroMobil dapat dikandangi di garasi rumah dan tak perlu menyewa hanggar untuk pesawat terbang.
Mobil terbang yang bermesin Rotax 912 ini merupakan mesin pesawat terbang. Mesin itu mampu membuat AeroMobil melaju di darat hingga 160 kilometer per jam. Untuk kecepatan di angkasa, mesin ini dapat melesatkan mobil hingga 200 kilometer per jam dengan kecepatan minimun di angkasa 60 kilometer per jam.
Kendaraan darat dan udara pertama ini memiliki kerangka baja yang membuat body mobil tangguh. Lalu, body mobil juga dilapisi dengan lapisan karbon yang membuat lapisan luar mobil tidak mudah rusak terkena terpaan cuaca panas maupun hujan.
Desain AeroMobil mengingatkan kita pada serangga capung. Dengan moncong mobil yang padat dan buntut ramping, kendaraan ini sangat ringan tatkala lepas landas. Mobil ini dapat lepas landas di dataran rata yang panjangnya kurang dari 100 meter. Selain itu, desain mobil ini juga memungkinkan untuk bermanuver di angkasa. Untuk kapasitas kendaraan, mobil terbang ini hanya dapat mengangkut pengemudi dan seorang penumpang.
Kendaraan yang berbahan bakar bensin ini juga dilengkapi dengan beragam teknologi canggih yang menunjang performanya. Teknologi yang terdapat pada sayapnya yang memungkinkan kendaraan ini menghasilkan daya tolak yang besar kala lepas landas. Selain itu, suspensi mobil terbang ini dirancang dapat mengakomodir kendaraan untuk lepas landas dan mendarat di segala bidang tanah.
Di dalam mobil, teknologi anyar terdapat di setir mobil yang dapat beralih fungsi menjadi alieron (kemudi guling) dan rudder (kemudi kiri-kanan). Selain itu, perseneling mobil juga berubah fungsi menjadi elevator (kemudi naik-turun) kala AeroMobil sedang di udara.
Juraj Vaculik, CEO AeroMobil, menyatakan, penciptaan mobil terbang ini mempertimbangkan jarak lepas landas yang minim di daerah perkotaan. “Mobil ini mampu melakukan lepas landas hanya dengan mengandalkan sebuah track lurus, baik beralasan aspal maupun hanya rumput,” ujarnya.
Vaculik menjelaskan, untuk dapat mengendarai AeroMobil ini dengan legal, selain diperlukan surat ijin mengemudi, pengendara juga harus memiliki sertifikasi menerbangkan pesawat. Hal itu, menurut Vaculik, diperlukan karena kendaraan ini juga termasuk ke dalam kendaraan pesawat terbang.
Untuk peluncuran kendaraan ini secara komersil, Vaculik mengatakan, akan diluncurkan tahun 2017. Namun, dia tidak dapat memastikan patokan harga kendaraan ini. “Harga kendaraan ini belum dipastikan, mungkin berkisar 200 ribu Euro,” terawangnya.
Ke depannya, Vaculik menceritakan, perusahaannya akan mengeluarkan AeroMobil untuk empat orang. “Untuk versi selanjutnya dari Aeromobil akan mampu mengangkut tiga orang penumpang dan satu pengemudi dengan sistem full otomatis,” terangnya.
AeroMobil ini dapat menjadi sebuah terobosan baru teknologi kendaraan bagi manusia. Meskipun demikian, untuk masa kini, kehadiran AeroMobil masih membutuhkan banyak infrastruktur pendukung. Karena, untuk mengatur lalu lintas pesawat terbang membutuhkan kordinasi antara pilot dan air traffic controller (ATC). Masih butuh waktu untuk membuat ATC yang kompaktibel bagi kendaraan semacam ini.
Muhammad Khairil
