Keputusan Tepat PM Mohd Najib

Zahrain Hashim, Sosok Tepat Dubes Malaysia di Indonesia

| dilihat 2825

Bang Sem

TAK ada yang salah dengan penunjukkan Datuk Seri Mohamed Zahrain Hashim sebagai Duta Besar Malaysia di Jakarta. Penobatannya sebagai Duta Besar menunjukkan kejelian Perdana Menteri Dato Seri Mohammad Najib Tun Razak dan tepat.

Pemberani dari Pulau Pinang, itu sangat pantas dan patut sebagai Duta Besar Malaysia untuk Indonesia di Jakarta. Mantan anggota parlemen dari PKR (Partai Keadilan Rakyat) di daerah pemilihan Bayan Baru, itu merupakan orang yang tepat untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara. Terutama, karena selama ini, diplomat karir Kementerian Luar Negeri Malaysia yang ditempatkan di Indonesia cenderung bersifat formal dan kaku.

Datuk Syed Munshe Afdzaruddin Syed Hassan, yang digantikannya, dinilai oleh para ‘sahabat Malaysia’ di Jakarta, terlalu sibuk dengan urusan diplomasi formal, mengurusi diplomasi G to G. Ia abai menghidupkan spirit saudara sebatih yang telah tumbuh di hari lalu. Syed bahkan baru di penghujung tugasnya sebagai Duta Besar Malaysia, memperbaiki hubungan dengan berbagai kalangan di Jakarta untuk memperkuat public diplomacy.

Mengamati hubungan Indonesia – Malaysia yang seringkali suam, disebabkan oleh kurang aktifnya Duta Besar menjalin silaturahim. Padahal, selama ini hubungan people to people rakyat Malaysia – Indonesia sudah terjalin sangat kuat.

Datuk Seri Zahrain, dalam waktu singkat, telah membentang silaturahim dengan berbagai kalangan di Jakarta dan beberapa daerah krusial. Bahkan ia memperbaiki hubungan dengan kalangan yang selama ini mudah dipicu menjadi musuh.

Keberadaan Datuk Seri Zahrain, sangat diharapkan akan membuat hubungan yang kian mesra antara Malaysia dengan Indonesia. Terutama dalam memainkan peran bersama dalam memperkokoh ASEAN di masa depan. Terutama dalam menyambut tibanya ASEAN Community.

Dari sisi lain, perangai Datuk Seri Zahrain sesuai dengan karakter masyarakat Indonesia kini, yang jauh lebih terbuka dibandingkan dengan masa lalu. Bila pun kelak ia berhasil mengokohkan hubungan kedua negara, hal itu tidak berhubungan dengan apa yang diduga banyak politisi Malaysia tentang Anwar Ibrahim.

Benar, Anwar Ibrahim mempunyai hubungan historis dengan sejumlah kalangan di Indonesia. Benar, Anwar Ibrahim secara reguler rajin berkunjung ke Jakarta. Tetapi, Anwar tidak mempunyai pengaruh besar untuk memengaruhi hubungan Indonesia dan Malaysia.

Tak sedikit kalangan di Indonesia yang mengetahui sepak terjang Anwar Ibrahim sejak dahulu sampai sekarang. Termasuk informasi keliru tentang Malaysia yang dia bawa ke Jakarta. Berbagai pernyataan Anwar – yang seolah-olah hendak menjadi pahlawan dalam mengatasi berbagai kasus pemicu friksi – ternyata tidak terbukti.

Sebagai politisi yang mempunyai pengalaman sebagai oposan, Datuk Seri Zahrain akan jauh lebih mudah menjalankan tugas yang diamanahkan kepadanya. Berbagai kalangan media, selepas bersembang dengannya beberapa waktu lalu, mendapat kesan pertama yang jauh lebih. Mereka bahkan berharap, Duta Besar mampu menghidupkan kembali kemesraan yang pernah dibangun oleh Dato Seri Mohamed Rahmat, yang bahkan ketika menjabat sebagai Menteri Penerangan Malaysia kerap datang ke Jakarta hanya untuk bersembang informal dengan para sahabatnya.

Adalah tepat apa yang dikatakan Menteri Luar negeri Datuk Seri Anifah Aman, penunjukan Datuk Zahrain sebagai Duta Besar Malaysia untuk Indonesia di Jakarta diputuskan berdasarkan pertimbangan obyektif sebagai orang yang baik, pantas, dan patut untuk mengemban amanah itu.

Banyak kalangan di Jakarta berharap, Datuk Seri Zahrain didukung penuh untuk menjalankan tugasnya di Jakarta. Termasuk ikhtiarnya mengokohkan public diplomacy. Terutama untuk meneruskan dan menindak-lanjuti (follow up) berbagai kesepakatan yang pernah dihasilkan dalam hubungan dua hala antara NGO Malaysia dengan ormas di Indonesia. Antara lain kesepakatan-kesepakatan pertemuan Serantau di Kuala Lumpur, serta hubungan antara bisnis pelaku usaha kecil menangah (small medium enterprises) Indonesia – Malaysia yang pernah digelar di Bandung.

Kita pun berharap, Datuk Seri Zahrain dapat memfasilitasi rencana dialog kebudayaan dan konferensi peradaban Melayu yang pernah dirintis oleh mantan Menteri Penerangan Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia, Dato Seri Utama Rais Yatim. |

Editor : Web Administrator
 
Lingkungan
03 Mar 24, 09:47 WIB | Dilihat : 168
Ketika Monyet Turun ke Kota
22 Jan 24, 08:18 WIB | Dilihat : 340
Urgensi Etika Lingkungan
18 Jan 24, 10:25 WIB | Dilihat : 365
Penyakit Walanda dan Kutukan Sumber Daya
06 Jan 24, 09:58 WIB | Dilihat : 335
Pagi Lara di Haurpugur
Selanjutnya
Seni & Hiburan
03 Des 23, 14:05 WIB | Dilihat : 432
Kolaborasi Pelukis Difabel dengan Mastro Lukis
29 Sep 23, 21:56 WIB | Dilihat : 1505
Iis Dahlia
09 Jun 23, 09:01 WIB | Dilihat : 1322
Karena Lawak Chia Sekejap, Goyang Hubungan Kejiranan
Selanjutnya