Bisa Dipakai Menghadang Prabowo

Jokowi : New Kids On The Block

| dilihat 3567

Bang Sem

JOKO WIDODO (Jokowi) dan tim pengusungnya mengantarkan dia ke puncak kuasa lewat Pemilihan Presiden – Wakil Presiden 2014. Boleh juga mengemas pesona personanya sebagai media darling. Sama seperti Aburizal Bakrie dan Prabowo Subianto boleh mendapat hal yang sama. Tapi, kali ini, jalan untuk mendapatkan kursi Presiden Repubik Indonesia, tidak mudah.

Stanley Greenberg, Arkansas Connection, jejaring pengusaha, dan media yang berada di balik Jokowi, pun boleh optimistis dengan rekayasa pencitraan diri dan publikasi survey elektabilitas yang menjadi fantacy trap. Sebagai strategi dan taktik politik, sah-sah saja. Termasuk memelihara jejaring media dengan para pemimpin redaksi, yang juga membuka diri terhadap Calon Presiden lain.

Setelah bertemu dan berbincang dengan Jokowi beberapa kali, saya menjadi tak yakin, cah Solo, itu mempunyai elektabilitas riil, seperti yang diomongkan para pengamat dan konsultan politik di televisi. Kolom saya (Elektabilitas Jokowi, Akarpadinews.com, 20-01-2014), menyebut elektabilitas Jokowi dibangun hanya mengandalkan tiga faktor:instink, sense, judgement, dan perceiving. Karenanya, idiom ‘Jokowi Effect’ tak pernah ada.  Dukungan terhadap Jokowi tidak dilandasi oleh nalar politik, karena rakyat memilih Jokowi dalam posisi sebagai korban penetrasi hipodermis media dan para kurcaci saiber (cyber trooper).

Pilkada Jawa Barat, Sumatera Utara, Kota Tangerang, dan beberapa daerah lain yang menghadirkan Jokowi sebagai juru kampanye, terbukti tidak berhasil memenangkan calon dari PDIP. Dan Pemilu (legislatif) 2014 lalu, membuktikan, perolehan suara PDIP, tak sesuai target. Itu pun dicapai, karena Puan Maharani selaku Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum PDIP, tak pernah surut berjuang. Termasuk meraih untung dari kondiri Partai Demokrat yang tak putus dihajar media massa sepanjang 2012 – 2014 dan dihancurkan dari dalam.

Saya melihat outward political communication Jokowi akan mengalami hambatan, selepas dia bersama Megawati dan petinggi PDIP pada Senin (14/4/2014) lalu, datang ke kediaman pengusaha Jacob Soetoyo, pemilih kerajaan bisnis Gesit Group dan Hotel JS Luwansa di kawasan Kuningan – Jakarta Selatan. Jacob juga anggota Dewan Pengawas CSIS (Center of Strategic and International Studies) – lembaga arus pemikiran politik internasional yang berpengaruh terhadap pemerintahan Orde Baru. Jacob tergabung dalam JS Brothers Fund Foundation, yang nampaknya sedang masuk ke jagad investor politik baru di Indonesia bersama James Ryadi. Ia menggunakan adiknya, Meiriana Soetoyo sebagai konektor. 

Di kediaman Jacob itulah Jokowi, Mega, Puan membahas ihwal Timur Tengah dalam konteks geopolitik dan ekonomi internasional. Terutama, berkaitan dengan peristiwa Arab Spring yang dialami Tunisia, Mesir, Libya, Syria dan lain-lain akibat tak mau tunduk dengan pengaruh Amerika Serikat dan jejaringnya. Tentu, dibahas juga tentang Palestina dan Israel. Pembahasan itu melibatkan Duta Besar (Dubes) Vatikan Mgr. Antonio Guido Filipazzi, Dubes AS Robert O Blake, Dubes Inggris Mark Canning, Dubes Norwegia Stig Traavik, Dubes Myanmar U Min Lwin, Dubes Peru Roberto Seminario Purtorrero, dan lain-lain.

Bagi saya, pertemuan itu merupakan perangkap bagi Jokowi untuk masuk ke dalam strategi besar kekuatan internasional merangsek masuk ke dalam main frame pemerintahan Indonesia, bila kelak dia terpilih. Indonesia akan menjadi base station untuk menguasai Asia – Pasifik. Terutama karena sumberdaya alam dan sumberdaya manusianya. Saya menyebutnya sebagai new kids on the block. Untuk itu, para kurcaci saiber disiapkan untuk menyikat siapa saja yang menghambat Jokowi, dengan taktik political bully.

Jokowi merupakan satu-satunya Capres dalam Pilpres 2014 – 2019 yang dipandang kurang berpengalaman terhadap masuknya intervensi pengaruh kekuasaan dunia dalam kendali Amerika Serikat. Dia menjadi satu-satunya Capres yang dianggap bisa menghadang Prabowo Subianto yang bervisi jelas: Membangkitkan Indonesia sebagai macan Asia Pasifik dan berhubungan baik dengan beberapa negara di kawasan Asia Pasifik dan di Timur Tengah.|

Editor : Web Administrator
 
Budaya
16 Apr 25, 15:44 WIB | Dilihat : 275
Puisi Pak Lah Pesan Mendalam Seorang Negarawan
24 Mar 25, 08:10 WIB | Dilihat : 441
Tunku Azizah Perkaya Resep Bubur Lambuk
02 Feb 25, 05:34 WIB | Dilihat : 1093
Kuku Macan Betawi untuk Bang Anung
15 Nov 24, 20:48 WIB | Dilihat : 1406
Perkabungan
Selanjutnya
Sainstek
19 Feb 25, 19:05 WIB | Dilihat : 1100
Presiden Prabowo Lantik Brian Yuliarto Mendiktisaintek
25 Okt 24, 10:37 WIB | Dilihat : 1190
Maung Garuda Limousine yang Membanggakan
01 Nov 23, 11:46 WIB | Dilihat : 2976
Pemanfaatan Teknologi Blockchain
30 Jun 23, 09:40 WIB | Dilihat : 3189
Menyemai Cerdas Digital di Tengah Tsunami Informasi
Selanjutnya