Ribuan Orang Mau Jadi Menteri

Jokowi: Menegakkan Hukum Nggak Perlu Mikir

| dilihat 5095

BANDUNG, AKARPADINEWS.COM – Calon Presiden Joko Widodo alias Jokowi mensinyalir, penegak hukum tidak bertindak tegas, sehingga memicu tumbuh liarnya kampanye hitam.

Dalam konferensi pers di Hotel Holiday Inn – Bandung (Kamis, 3/7), Jokowi menyatakan, tidak ada penegak hukum yang berani. “Kelihatannya seperti pembiaran, yang melakukan yang terus terusan dong.” Ia menyatakan, penegakan hukum hatus dilakukan secara tegas.

Jokowi menyerukan kepada seluruh aparat penegak hukum untuk berani menindak tegas, agar membuat para pelaku jera. “Tidak perlu takut akan tekanan-tekanan dari partai politik tertentu.”

Menurutnya, keputusan penegakan hukum, “Nggak usah mikir, tegakan saja.”  Ia menyatakan, bagi dirinya ambil dulu tindakan, yang memutuskan biar nanti ada pengadilan.“Jangan takut. Kalau ada indikasi (kampanye hitam) seperti itu ambil langsung,” ujarnya seperti diberitakan detik.com

Menurutnya, bila tindakan diambil, semua pelaku kampanye hitam akan mikir seribu kali untuk mencoba hal yang tidak baik.

Kemarin, Jokowi bertemu dengan Perhimpunan Indonesia Tionghoa Jawa Barat. Jokowi datang terlambat hampir satu jam.

Di hadapan perhimpunan Tionghoa, itu Jokowi mengatakan, yang mau jadi menteri (di dalam kabinetnya kelak), ribuan. Tapi, dia akan hanya akan memilih menteri yang kompeten.  " Ngapain orang nggak bisa apa-apa dipelihara lima tahun. Pokoknya saya nggak usah pakai disuruh menterinya langsung hilang (dicopot)," katanya.

Hal itu dikemukakan Jokowi ketika bertemu dengan Perhimpunan Indonesia Tionghoa Jawa Barat, di Bandung Convention Center, Rabu (2/7) malam. Seperti diberitakan Antara,

Jokowi mengemukakan dirinya tidak memiliki beban apapun dalam politik. Pemilihan dan pemberhentian menteri, katanya akan menjadi hak prerogratifnya selaku Presiden apabila terpilih nanti. "Di negara ini banyak hal mudah tapi dipersulit, diruwetkan."

Sebelumnya, dia mengemukakan, masih buruknya jaringan listrik di sejumlah wilayah di Tanah Air, lantaran proses pembangunan instalasi listrik membutuhkan perizinan yang rumit. Apabila dia jadi Presiden, katanya, dia akan menugaskan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk merealisasikan pembangkit listrik ribuan megawatt dalam kurun waktu semisal dua tahun. Jika menteri tersebut tidak kompeten menyelesaikan tugas maka dia akan mencopotnya sesegera mungkin, tanpa pandang bulu. || delanova

Editor : Web Administrator | Sumber : Antara, Detik.Com