MYANMAR, AKARPADINEWS.Com – Satu emas lagi disumbangkan tim balap sepeda Indonesia, kategori MTB individu putra dan putri SEA GAMES 2013 di Naypyitaw, Myanmar, Kamis (12/12/13).
Perolehan emas ini juga sekaligus melengkapi emas sebelumnya , di nomor estafet MTB. Total perolehan di nomor MTB adalah dua emas. Lomba MTB individu putra dan putri selanjutnya, akan digelar di lintasan balap Mount Pleasant, Naypyitaw, Jumat (13/12). Rencananya, semua atlet turun (tiga putra dan tiga putri). Atlet MTB putra yang akan turun diantaranya Bandi Sugito dan Candra Rafsanjani. Sedangkan putri, masih mengandalkan Kusmawati Yazid yang sudah mempersembahkan emas pertama bagi balap sepeda.
Optimisme dilontarkan Kusmawati Yazid dalam perolehan medali emas. Menurutnya, saat ini adalah peluang yang tepat menambah emas meski harus berhadapan dengan atlet-atlet yang telah punya nama besar seperti dari Thailand. Meski diakuinya, lintasan lomba di Mount Pleasant begitu teknikal dan sulit namun ia berusaha akan melakukan yang terbaik.
Sementara itu, pelatih MTB, Oky Respati, dikutip dari Antara menyatakan, target tim balap sepeda Indonesia adalah harus mampu mempertahankan medali emas yang direbut pada SEA Games 2011 lalu. Peluang mempertahankan emas, menurut Oky, terbuka lebar karena atlet yang dipersiapkan cukup berkualitas. Meski begitu, saingan terberat Indonesia, terutama Thailand dan Filipina harus diwaspadai. Pada SEA Games 2013, kontingen balap sepeda Indonesia menargetkan lima medali emas dengan rincian satu dari BMX, dua dari MTB dan tiga dari road race.
Green, Clean, Friendship
Pesta olahraga Asia Tenggara (SEA Games) 2013 dengan motto "Green, Clean, Friendship" dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Myanmar U Nyan Tun dan berlangsung meriah di Stadion Wunna Thek di Naypyidaw, Rabu malam (11/12/13).
Beberapa detik setelah kualdron berkobar melalui tembakan anak panah, langit di sekitar stadion berkapasitas 30.000 penonton itu pun bermandi cahaya oleh kembang api yang didatangkan dari Cina. Dalam sambutannya, U Nyan Tun menyatakan bahwa Myanmar telah bekerja keras untuk mempersiapkan dengan baik agar para atlet dari seluruh negara Asia Tenggara bisa menampilkan prestasi terbaik mereka. Menurutnya, SEA Games tidak hanya sekedar pesta olahraga, tapi juga sarana yang sangat ampuh dalam meningkatkan hubungan antar negara Asia Tenggara.
Bagi Myanmar, ini adalah ketiga kalinya menjadi tuan rumah, dan dua kali diantaranya adalah pesta olahraga Semenanjung Asia Tenggara (SEAP) pada 1961 dan 1969. Ini adalah tuan rumah pertama ketika berubah jadi Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEA Games).
SEA Games ke-27 di Myanmar dimulai 11 Desember hingga 22 Desember. Kegiatan ini dilakukan di empat kota; pertama di ibukota yang baru Naypyidaw, tiga lainnya di Yangon, Ngewesaung dan Mandalay. Di even ini dilombakan 33 cabang olahraga yang memperebutkan 460 medali emas.
Banyak cabang olahraga yang dicoret dari daftar, termasuk cabang yang dilombakan di olimpiade seperti : tenis, senam dan voli pantai. Bahkan, ladang emas Indonesia, cabang sepatu roda juga dihapus. Namun ada cabang baru yang dimunculkan, yaitu olahraga tradisional Myanmar, cabang chinlone, turunan dari sepak takraw.
Banyaknya cabang Olimpiade yang dihapus dan diganti dengan cabang tradisional, berimbas berkurangnya jumlah atlet yang dikirim oleh negara peserta. Seperti, Filipina memutuskan hanya mengirim 208 atlet. Thailand, mengirim 1.021 atlet dan ofisial, dengan target 100 medali emas, dan juara bertahan Indonesia, mengirim sekitar 1000-an atlet dan ofisial dengan target meraih sekitar 120 medali emas, sekaligus mempertahankan gelar juara umum.