Malaysia Bantu Pengembangan Industri Halal di Timor Leste

Malaysia dan Timor Leste Dukung Kemerdekaan Palestina

| dilihat 794

KUALA LUMPUR | Pemerintah Malaysia dan pemerintah Republik Demokratik Timor Leste mendukung Kemerdekaan Palestina. Pemerintah Malaysia menegaskan pula, konsiten dengan komitmen mendukung keanggotaan penuh Timor Leste di perhimpunan antara bangsa serantau Asia Tenggara (ASEAN). 

Penegasan tersebut mengemuka dalam Pernyataan Bersama Perdana Menteri X (PMX) Malaysia, Anwar Ibrahim dan Perdana Menteri Republik Demokratik Timor Leste, Kay Ra La Xanana Gusmao di Perdana Putra, Putrajaya, dalam rangkaian kunjungan  resmi kenegaraan Xanana ke Kuala Lumpur, 1-3 Desember 2024.

Kedua Pemimpin menggarisbawahi pentingnya aksesi awal Timor-Leste ke instrumen dan perjanjian hukum ASEAN sebagai bagian dari keanggotaan penuhnya di ASEAN, sebagaimana ditetapkan dalam Peta Jalan untuk Keanggotaan Penuh Timor-Leste di ASEAN.

Sebagai Ketua ASEAN pada tahun 2025, Perdana Menteri Anwar menggarisbawahi komitmen Malaysia untuk bekerja sama erat dengan Negara Anggota ASEAN dan Mitra Dialog, untuk mempercepat proses aksesi Timor-Leste.

Malaysia yakin bahwa keanggotaan Timor-Leste akan memperkuat tujuan strategis ASEAN dengan memberikan kontribusi bagi perdamaian, stabilitas, dan pembangunan regional.

Kunjungan resmi kenegaraan Xanana ini, merupakan kunjungan pertamanya ke Malaysia sejak dilantik sebagai Perdana Menteri Republik Demokratik Timor-Leste pada tanggal 1 Juli 2023.

Kedatangan Xanana disambut dengan Upacara Penyambutan Resmi di Kompleks Perdana Putra, Putrajaya, dilanjutkan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Dato’ Seri Anwar Ibrahim. Kedua pemimpin membahas hubungan bilateral, serta membahas potensi kolaborasi antara kedua negara.

Diskusi yang Produktif

Dalam perbincangan bilateral tersebut, dibahas berbagai topik, meliputi perdagangan dan investasi, industri halal, pendidikan, pengembangan kapasitas, dan konektivitas. Kedua Perdana Menteri juga bertukar pandangan tentang isu-isu regional dan internasional yang menjadi perhatian bersama.

Anwar Ibrahim dan Xanana menyaksikan penandatanganan Perjanjian Konsesi Lahan terkait pemberian sebidang tanah oleh Pemerintah Republik Demokratik Timor-Leste untuk pembangunan Kompleks Kantor Kedutaan Besar Malaysia di Dili. Juga, Nota Pengaturan pengecualian visa kepada warga kedua negara.

Xanana juga bertemu dengan Yang Di Pertuan Agong Malaysia, Sultan Ibrahim. Selepas itu, Xanana memberikan kuliah umum bertajuk “Diplomasi Internasional di dunia yang semakin terfragmentasi dan rapuh,” di Institut Diplomasi dan Hubungan Luar Negeri (IDFR).

Tentang hubungan dagang kedua negara, tercatat pada tahun 2023, total perdagangan bilateral antara Malaysia dan Timor-Leste adalah USD43,7 juta (RM196,7 juta). Total ekspor dari Malaysia ke Timor-Leste pada tahun 2023 tercatat sebesar USD43,3 juta (RM195,0 juta), sedangkan total impor produk dari Timor-Leste pada tahun 2023 berjumlah USD0,4 juta (RM1,7 juta).

Anwar Ibrahim dan Xanana Gusmao melakukan diskusi yang produktif tentang kerja sama bilateral dan isu-isu yang menjadi perhatian bersama. Pertemuan berlangsung hangat dan ramah sesuai dengan watak kedua pemimpin tersebut.

Nampak wajah kedua pemimpin sumringah, menandai rasa puas mereka terhadap upaya yang sedang berlangsung untuk memperkuat hubungan persahabatan antara Malaysia dan Timor-Leste, sebagaimana ditunjukkan oleh pertukaran kunjungan tingkat tinggi antara kedua negara seperti kunjungan resmi Yang Terhormat Dato' Seri Dr. Ahmad Zahid Hamidi, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pembangunan Pedesaan dan Daerah Malaysia ke Timor-Leste, dari tanggal 28 hingga 30 Agustus 2024, kunjungan kerja Mariano Assanami Sabino Lopes - Wakil Perdana Menteri, Menteri Koordinator Urusan Sosial dan Menteri Pembangunan Pedesaan dan Perumahan Masyarakat Timor-Leste ke Malaysia (6 hingga 8 Mei 2024),  kunjungan kerja Wakil Perdana Menteri dan Menteri Koordinator Urusan Ekonomi dan Menteri Pariwisata dan Lingkungan Hidup Timor-Leste Francisco Kalbuadi Lay,  ke Malaysia (3 hingga 6 Desember 2023).

Malaysia Bantu Kembangkan Industri Halal

Kedua Pemimpin menegaskan kembali komitmen mereka untuk lebih meningkatkan hubungan bilateral antara kedua negara, sekaligus menyambut baik pembentukan Mekanisme Konsultasi Bilateral (BCM) yang akan dipimpin di tingkat Pejabat Senior, dan menantikan pertemuan perdananya dalam waktu dekat. Konsultasi Bilateral akan menjadi platform untuk membahas cara-cara untuk meningkatkan kerja sama serta untuk mengkaji kemajuan inisiatif bilateral.

Wisma Putra - Kantor Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam pernyataan pers, mengemukakan, Malaysia menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Timor-Leste atas pemberian sebidang tanah untuk pengembangan kantor diplomatiknya di Dili.

Di bidang ekonomi, para Pemimpin mengakui potensi perdagangan bilateral dan peluang investasi. Untuk lebih meningkatkan dan mendiversifikasi kerja sama ekonomi, para Pemimpin mendorong badan-badan promosi perdagangan dan investasi Malaysia dan Timor-Leste untuk mengeksplorasi peluang perdagangan dan investasi di kedua negara.

Terkait industri halal dengan pasar Halal global yang bernilai lebih dari USD 3 triliun, dan hanya sekitar 20 persen dari permintaannya yang saat ini terpenuhi, Malaysia telah menyatakan kesiapannya membantu Timor-Leste dalam mengembangkan industri Halal yang berkembang pesat. Kemitraan ini bertujuan untuk membuka potensi yang sangat besar, mendorong pertumbuhan bersama, dan memperkuat kolaborasi ekonomi antara kedua negara kita.

Kedua Pemimpin juga menggarisbawahi pentingnya program pengembangan kapasitas; dan Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Kejuruan (TVET), yang dapat memfasilitasi pengembangan karier dan mendukung pertumbuhan ekonomi baik di tingkat individu maupun masyarakat.

Untuk tujuan ini, Malaysia menyatakan komitmennya untuk menyediakan beasiswa dan kursus serta pelatihan khusus di bawah Program Kerja Sama Teknis Malaysia dan Kementerian Pembangunan Pedesaan dan Daerah. Prakarsa-prakarsa ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Malaysia untuk mendukung Timor-Leste dalam perjalanannya menjadi anggota penuh ASEAN.

Kerjasama Pertahanan

Kedua Pemimpin menyambut baik penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Education Malaysia Global Services (EMGS) dan Human Capital Development Fund Timor-Leste (FDCH) - 28 Agustus 2024. Nota Kesepahaman ini akan memfasilitasi mobilitas penerima beasiswa Pemerintah Timor-Leste untuk melanjutkan studi mereka di Malaysia.

Untuk lebih memperkuat kerja sama di bidang pendidikan dan pengembangan kapasitas, para Pemimpin menantikan penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Pendidikan Tinggi dalam waktu dekat.

PMX Anwar Ibrahim mengakui pentingnya konektivitas antara Malaysia dan Timor-Leste, yang akan menjadi katalisator untuk mempromosikan pariwisata dan mempererat hubungan antarmasyarakat. Dalam hal ini, para Pemimpin senang dengan penandatanganan Perjanjian Layanan Udara (ASA) - 25 Juni 2024. Para Pemimpin mendorong dan akan memfasilitasi maskapai penerbangan dari kedua negara untuk menyediakan penerbangan berjadwal langsung antara Kuala Lumpur dan Dili.

Kedua Pemimpin menyambut baik penerbangan perdana dari Kuala Lumpur ke Dili pada Triwulan pertama tahun 2025 yang akan dioperasikan oleh Malindo Airways Sdn. Bhd. (Batik Air) yang akan membuka jalan bagi kolaborasi lebih lanjut di berbagai sektor, seperti pariwisata, perdagangan, pendidikan, dan teknologi.

Kedua Pemimpin didorong oleh kerja sama pertahanan dan keamanan seperti melalui Program Kerja Sama Pertahanan Malaysia (MDCP) dan satuan tugas penjaga perdamaian. Kedua negara sepakat untuk memperkuat kolaborasi yang ada dan mengeksplorasi bidang kerja sama baru.

Dengan tujuan untuk memajukan kerja sama pertahanan, kedua Pemimpin menantikan penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Pertahanan dalam waktu dekat untuk kolaborasi yang lebih besar. Mengenai kerja sama industri pertahanan, kedua Pemimpin sepakat agar kedua negara secara aktif melanjutkan keterlibatan mereka di Pameran dan Konferensi Layanan Pertahanan Asia (DSA), dan Langkawi International Maritime and Aerospace (LIMA).

Bahas Myanmar, Laut China Selatan dan Palestina

Selama kunjungan tersebut, kedua Pemimpin menyaksikan Pertukaran Nota tentang Pengaturan Pembebasan Visa antara kedua negara pada tanggal 2 Desember 2024. Tonggak sejarah ini tidak hanya akan memenuhi salah satu persyaratan di bawah Peta Jalan untuk Keanggotaan Penuh Timor-Leste di ASEAN tetapi juga lebih jauh mempromosikan sektor pariwisata dan meningkatkan pertukaran antarmasyarakat antara Malaysia dan Timor-Leste. Pembebasan ini berlaku untuk pemegang paspor diplomatik, resmi atau dinas, dan paspor biasa dari kedua negara.

Kedua Pemimpin membahas perkembangan di Myanmar, dan menyatakan keprihatinan yang mendalam atas meningkatnya konflik dan situasi kemanusiaan. Mereka mengutuk keras tindakan kekerasan yang terus berlanjut terhadap warga sipil dan fasilitas umum serta menyerukan penghentian segera, dan mendesak semua pihak yang terlibat untuk mengambil tindakan konkret guna segera menghentikan kekerasan tanpa pandang bulu.

Kedua Pemimpin mengecam setiap eskalasi, melakukan pengekangan sepenuhnya, memastikan perlindungan dan keselamatan semua warga sipil, serta menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pengiriman bantuan kemanusiaan dan dialog nasional yang inklusif. Sekaligus menegaskan kembali dukungan mereka terhadap Konsensus Lima Poin Pemimpin ASEAN (5PC), yang tetap menjadi rujukan utama untuk mengatasi krisis politik di Myanmar.

Anwar Ibrahim dan Xanana juga membahas beberapa isu regional, termasuk perkembangan di Laut Cina Selatan. Mereka menggarisbawahi pentingnya dialog yang berkelanjutan dan upaya mencapai resolusi damai sesuai dengan prinsip-prinsip hukum internasional yang diakui secara universal termasuk Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut 1982.

Keduanya menekankan kebutuhan mendesak untuk gencatan senjata segera dan permanen terhadap konflik yang sedang berlangsung di Gaza serta menuntut Israel untuk memastikan bantuan kemanusiaan tanpa hambatan bagi warga Palestina di Wilayah Palestina yang Diduduki.

Kedua Pemimpin menegaskan kembali dukungan mereka terhadap pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, berdasarkan batas wilayah sebelum tahun 1967, keanggotaan penuh Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa, sesuai dengan Resolusi PBB A/RES/ES-10/24, dan Resolusi PBB lainnya yang relevan. | sharia

Editor : delanova | Sumber : PMO dan Wisma Putra
 
Sporta
Seni & Hiburan
19 Nov 24, 08:29 WIB | Dilihat : 1088
Kanyaah Indung Bapak
20 Jul 24, 21:32 WIB | Dilihat : 1937
Voice of Baceprot Meteor dari Singajaya
Selanjutnya