KTT ASEAN ke 46 Kuala Lumpur

Inklusivitas dan Keberlanjutan ASEAN

| dilihat 382

KUALA LUMPUR | Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke 46 akan berlangsung Senin - Selasa (26-27/05/25) di Kuala Lumpur. KTT ini akan dihadiri oleh para Kepala Negara / Pemerintahan  negara-negara anggota ASEAN beserta delegasinya.

Dalam pertemuan dengan sejumlah media (Ahad,25/5/25), Sekretaris Jenderal ASEAN, Dr. Kao Kim Hourn, mengemukakan peran penting ASEAN dalam mengatasi ketidakpastian ekonomi global dengan, antara lain, meningkatkan perdagangan dan investasi intra-ASEAN, integrasi regional, sambil mempertahankan sentralitas ASEAN dan mekanisme yang dipimpin ASEAN.

Tahun ini, Malaysia mengemban amanah Keketuaan ASEAN sekaligus penyelenggara seluruh rangkaian agenda KTT. Malaysia menabal tema KTT ASEAN kali ini, "Inklusivitas dan Keberlanjutan."

Menyambut KTT tersebut, Ahad (25/5/25) berlangsung pertemuan ke-36 Dewan Koordinasi ASEAN. Pada pertemuan tersebut, Menteri Luar Negeri Malaysia Dato' Seri Utama Haji Mohammad bin Haji Hasan ( yang populer dipanggil Tok Mat) mengemukakan berbagai hal.

Tok Mat yakin, pertemuan tersebut merupakan kesempatan yang tepat untuk merenungkan kemajuan yang telah dicapai ASEAN, di seluruh tiga pilar komunitas (Politik, Ekonomi, dan Sosial Budaya). Apalagi, pertemuan tersebut berlangsung di penghujung pencapaian Visi ASEAN 2025 : "Melangkah Maju Bersama," menjelang awal langkah mewujudkan Visi ASEAN 2045 : "Masa Depan Kita Bersama”.

Momen pertemuan Dewan Koordinasi ASEAN tersebut diagendakan untuk meninjau pelaksanaan keputusan dan komitmen yang dibuat oleh para pemimpin negara ASEAN pada KTT terakhir di Vientiane. Selaras dengan itu, pertemuan juga mempertimbangkan kemajuan yang telah dicapai oleh Timor-Leste dalam melaksanakan Peta Jalan untuk Keanggotaan Penuh di ASEAN. Selain itu, pertemuan Dewan Koordinasi ASEAN juga akan mempertimbangkan berbagai laporan yang akan dibahas para Kepala Negara / Pemerintahan.

Masa Depan Bersama

Tok Mat mengingatkan, Visi ASEAN 2045: "Masa Depan Bersama," bertujuan untuk memajukan Komunitas ASEAN yang tangguh, inklusif, inovatif, dinamis, dan berpusat pada rakyat.

Dikemukakannya, di bawah Kepemimpinan Malaysia, ASEAN akan memanfaatkan kemajuan dalam sains, teknologi, dan inovasi, serta memanfaatkan transformasi digital dan teknologi baru.

"Kemajuan pesat dalam teknologi digital, khususnya dalam kecerdasan buatan (AI) dan komputasi kuantum, memiliki implikasi mendalam pada cara kita melangkah maju, sebagai kawasan dan komunitas," ungkap Tok Mat.

Ia juga menegaskan, saat ASEAN bergabung dengan dunia digital, termasuk dalam kompetisi AI dan kuantum, "kita tidak boleh melewatkan kesempatan untuk mempercepat jalur pertumbuhan ekonomi, kemajuan masyarakat, dan keamanan yang lebih besar di kawasan dan bagi komunitas kita."

Kemajuan teknologi ini, ungkapnya kemudian, "akan membantu dalam perjalanan kita, selama kita maju bersama sebagai satu kesatuan." Sebagaimana difahamkan, ASEAN berkomitmen pada sesanti, "Satu Visi, Satu Identitas, Satu Komunitas."

"Yang terpenting, kita harus memastikan bahwa tidak seorang pun tertinggal, saat kita mempersiapkan kawasan kita untuk menghadapi tantangan masa depan, dengan ketahanan dan pandangan ke depan," ungkap Menteri Luar Negeri yang juga anggota Dewan Rakyat dari Rembau - Negeri Sembilan, itu.

Tok Mat menyatakan, "Kemampuan kita untuk tetap bersatu, adaptif, dan inklusif dalam dunia yang semakin digital, saling terhubung, dan kompleks ini, akan menjadi kunci daya saing ASEAN, serta relevansi dan keberhasilan kita yang berkelanjutan."

10 Tahun Masyarakat ASEAN

Dikemukakannya, sejarah ASEAN menjadi buktinya. Bersatu dan teguh, negara-negara anggota ASEAN telah menciptakan peluang dan pembangunan yang luar biasa bagi rakyatnya.

"ASEAN harus melanjutkan upayanya, dengan tujuan dan dalam kesatuan, untuk muncul lebih kuat dalam menghadapi dunia yang bergejolak, yang ditandai oleh fragmentasi dan ketidakpastian," tegas Tok Mat kemudian. Dewan Koordinasi lantas bersidang tertutup untuk melakukan diskui yang konstruktif dan bermanfaat.

Dari berbagai dokumen dan informasi, diketahui, bahwa sejak 2015 ASEAN telah membentuk Masyarakat ASEAN, tak jauh masa dengan penetapan tujuan Pembangunan Berkelanjutan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Sebagai pengemban amanah Keketuaan ASEAN untuk kedua kalinya, serta dipandu Visi Masyarakat ASEAN 2025 dan semua Cetak Birunya, Malaysia memandang, ASEAN telah mencapai tonggak penting selama dekade terakhir dalam membina perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran regional.

Untuk mempertahankan momentum dan memetakan arah masa depan kawasan, ASEAN telah mengambil langkah berani dengan mengembangkan Visi Komunitas ASEAN 2045, yang akan diadopsi pada KTT ASEAN ke-46 di Kuala Lumpur ini.

Tema Keketuaan Malaysia di ASEAN 2025, 'Inklusivitas dan Keberlanjutan,' mencerminkan aspirasi Malaysia untuk kemajuan bersama yang sesungguhnya, memastikan bahwa tidak satu pun negara anggota ASEAN yang tertinggal.

Malaysia menggarisbawahi keyakinannya, bahwa ASEAN berkomitmen memperkuat perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran regional dalam kerangka kerja yang inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi ke masa depan.

Transformasi Digital dan Teknologi Baru

Sebagai Ketua ASEAN 2025, Malaysia menekankan prioritas utama. Yaitu: Pertama, untuk memperkuat Sentralitas ASEAN dengan mempromosikan kepercayaan strategis antarnegara melalui dialog berkelanjutan, diplomasi, dan niat baik. Bekerja sama dengan Negara Anggota, Malaysia berupaya untuk menjalin dan memperluas kemitraan ekonomi dengan negara-negara di luar perbatasan;

Kedua, untuk mendorong komitmen yang lebih besar dalam meningkatkan perdagangan dan investasi intra-ASEAN. Malaysia akan memastikan, ASEAN akan dapat memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi, serta memanfaatkan manfaat transformasi digital dan teknologi baru; dan Ketiga,  untuk memastikan bahwa unsur-unsur inklusivitas dan keberlanjutan, menjadi pusat perhatian dalam upaya pembangunan Komunitas regional kita. Ini akan memerlukan upaya yang lebih besar untuk mempersempit kesenjangan dan ketidaksetaraan pembangunan, meningkatkan standar hidup, sekaligus mengurangi dampak perubahan iklim.

"Inklusivitas dan Keberlanjutan" adalah nilai-nilai yang saling bergantung dan saling memperkuat. Unsur inklusivitas dan keberlanjutan akan tertanam di ketiga pilar kerja sama ASEAN.

Tema "Inklusivitas dan Keberlanjutan," mencerminkan komitmen Malaysia untuk membina ASEAN yang bersatu dan sejahtera, yang dipandu oleh Visi Masyarakat ASEAN 2025.

Setahun lalu, usai menerima palu Keketuaan ASEAN di penghujung KTT ASEAN ke 44 + 45 di Vientiane dari Perdana Menteri Republik Demokratik Rakyat Laos, Sonexay Siphandone, Perdana Menteri Malaysia Dato' Seri Anwar Ibrahim menggarisbawahi komitmen Malaysia untuk membimbing ASEAN menuju penguatan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran regional.

Disaksikan para Pemimpin dan perwakilan Negara Anggota ASEAN, serta Timor Leste sebagai negara Pengamat, serta para Menteri dan pejabat senior dari semua Negara Anggota ASEAN, PMX Anwar Ibrahim juga menyoroti pentingnya tahun 2025 karena menandai peringatan 10 tahun pembentukan resmi Masyarakat ASEAN.

Respon PM Singapura Wong

Ia menyatakan bahwa tahun 2025, ASEAN mengadopsi Visi Komunitas ASEAN 2045, yang akan memetakan masa depan bersama ASEAN selama dua dekade mendatang. Ia juga berjanji untuk memastikan bahwa tidak seorang (yang boleh) pun tertinggal. Ia menekankan tujuan Malaysia di balik tema tersebut, yaitu untuk meningkatkan kerja sama regional melalui dialog dan kolaborasi.

Dipandu oleh Sentralitas ASEAN, Anwar Ibrahim menekankan bahwa Malaysia akan bekerja sama erat dengan semua Negara Anggota ASEAN dan mitra eksternal untuk memperjuangkan arsitektur regional yang terbuka, inklusif, dan berbasis aturan.

Merespon tema KTT ASEAN ke 46 itu, Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong menyebut 'inklusivitas dan keberlanjutan' akan menjadi yang pertama dari dua KTT yang diselenggarakan oleh Malaysia sebagai Ketua ASEAN 2025.

Wong menyebut, tema Keketuaan Malaysia tersebut menggarisbawahi agenda dan prioritas kawasan yang berwawasan ke depan dalam membangun ASEAN yang bersatu dan tangguh di tengah tantangan geopolitik dan ekonomi.

Wong meyakini, para Pemimpin ASEAN akan menegaskan kembali komitmen mereka terhadap upaya integrasi dan pembangunan masyarakat ASEAN, dan membahas cara-cara untuk terus mempromosikan arsitektur regional yang bebas, terbuka, dan inklusif di dalam ASEAN dan dengan mitra eksternalnya.

Wong menyebut, para Kepala Negara / Pemerintahan anggota ASEAN juga akan membahas penguatan ketahanan ASEAN dengan membuat perdagangan intra-ASEAN lebih lancar, sekaligus memanfaatkan area pertumbuhan baru seperti ekonomi digital dan ekonomi hijau.

Perdana Menteri Wong sudah mengancang-ancang gagasan, bersama para koleganya juga akan membahas cara-cara memperluas keterlibatan ASEAN dengan mitra eksternal, khususnya Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) dan Tiongkok pada sesi KTT ASEAN-GCC ke-2 dan KTT ASEAN - GCC dan Tiongkok. Kedua KTT tersebut akan berlangsung pada 27 Mei 2025.

Didampingi istrinya dan Menteri Luar Negeri Vivian Balakrishnan PM Lawrence Wong hadir dalam KTT ASEAN tersebut, juga KTT ASEAN - GCC dan KTT ASEAN - GCC - Tiongkok. Sehari sebelumnya, Wong baru dilantik dan angkat sumpah sebagai Perdana Menteri Singapura, setelah memenangkan pemilihan umum beberapa waktu berselang..| sharia, delanova

Editor : delanova
 
Seni & Hiburan
19 Nov 24, 08:29 WIB | Dilihat : 1540
Kanyaah Indung Bapak
20 Jul 24, 21:32 WIB | Dilihat : 2336
Voice of Baceprot Meteor dari Singajaya
Selanjutnya
Polhukam