Kebakhilan Qorun

| dilihat 4602

HABIB Alwi AsSegaff yang cerdas itu duduk di sudut biliknya. Dia pandangi wajah saya. Lama kami tak jumpa. “Abang ke mana aja? Rindu tak bisa dilukiskan selama abang pergi jauh mengelana entah ke mana. Di majelis ini, kami selalu rindukan abang,”serunya. Bila lama tak sua, kami memang saling merindukan. Demikian juga jamaah yang lain. Di majelis, kami memang laksana saudara.

Usai kangen-kangenan, biasa, kami membahas berbagai tema yang terkait dengan syiar. Saya bertanya tentang kikir dan bakhil, alias kedekut. Padahal, setiap manusia diberi ruang yang luas oleh Allah untuk memberi.

Habib Alwi mengutip apa yang diungkapkan, Imam Ali bin Abi Thalib karamahu wajhah. Gerbang ilmu pengetahuan itu, menjelaskan: "Kekikiran ialah penghimpun segala keburukan dan aib, dan merupakan kendali mengarah kepada keburukan.”

 Habib menjelaskan, menurut Imam Ali kwh, kekikiran lebih berbahaya bagi manusia daripada kefakiran. Sebab, jika orang fakir mendapat harta, dia menjadi kaya, sedangkan orang yang kikir tidak akan pernah merasa kaya dan puas walaupun dia telah memperoleh harta yang sangat banyak. Janganlah sekali-kali kalian menjadi orang yang bakhil. Sebab, kebakhilan telah membinasakan manusia-manusia sebelum kalian. “Kebakhilan inilah yang telah menjadikan banyak orang saling menumpahkan darah dan memutuskan tali kekeluargaan,” ujar Habib Alwi.

TENGGELAM. Karena bakhil, Qarun dan seluruh hartanya ditenggelamkan Allah ke dalam bumi. Ini salah satu Qasr yang ditemukan dalam penelitian arkeologi di situs penenggelaman Qorun dan hartanya.. | istimewa

Saya sepaham dengan habib. Dalam penelusuran saya terhadap berbagai rujukan hikmah, Amirilmukminin Ali bin Abi Thalib menegaskan, "Sungguh aku sangat heran terhadap orang yang sangat bakhil. Dia menyegerakan kesengsaraan yang ia benci dan meluputkan kekayaan yang (sesungguhnya) ia cari. la menjalani kehidupan di dunia ini seperti layaknya orang-orang fakir, padahal dia akan dihisab di akhirat dengan perhitungan orang-orang kaya."

Apa yang tersirat dan tersurat di balik hikmah tersebut dapat dilihat dan dikaji pada kisah tentang Qarun, manusia terkaya -- yang hidup pada zaman Nabi Musa AS – yang sangat pelit. Pada mulanya Qarun merupakan pengikut Musa AS yang baik, tetapi sangat miskin.

Ia sering mengeluh dan memohon bantuan nabi Musa AS, agar mendo’akannya supaya diberi kelapangan rezeki oleh Allah SWT. Nabi Musa mendo’akannya dan mengajarkan kepadanya sejenis ilmu kimia, sehingga Qarun mampu melebur logam-logam mulia seperti emas dan perak untuk dijadikan perhiasan. Akhirnya Qarun menjadi manusia paling kaya raya pada zaman itu.

Al­ Quran menerangkan watak dasar manusia secara umum: "Sesungguhnya manusia telah tercipta dalam keadaan sangat lemah. Tatkala mendapatkan kesusahan, ia berkeluh kesah. (Namun) ketika memperoleh kebaikan, ia sangat kikir" (QS.Al- Ma'aarij:19-21). Demikian juga Qarun, ketika status sosialnya naik dengan memperoleh kekayaan yang sangat melimpah, ia lupa diri dan kembali ke tabiat asli kebanyakan manusia.

QASR QARUN. Sisa peninggalan harta Qarun yang ditenggelamkan Allah SWT dan ditemukan dalam penelitian arkeologi | istimewa

Qarun bukan cuma enggan mengeluarkan zakat dan sedekah untuk fakir miskin, untuk sekedar mengakui peran dan jasa orang lain saja ia teramat bakhil. Jangankan berterima kasih atau membalas budi atas kebaikan dan do’a Nabi Musa AS, bahkan Qarun berbalik menentangnya dengan berbuat kezaliman dan kerusakan di muka bumi ini. Tidak tanggung-tanggung, Qarun memproklamirkan diri penguasa dan sebagai seorang nabi. Akhirnya, Allah yang Maha Kuasa melenyapkan Qarun beserta seluruh hartanya ke dalam perut bumi (QS.Al-Qashas:76 - al-'Ankabut:39 dan Ghaafir:24).

Allah SWT berfirman: "Pada hari dipanaskan emas dan perak itu dalam neraka Jahanam, lalu dengannya dibakarlah dahi, lambung dan punggung mereka. (Kemudian dikatakan) kepada mereka: Inilah harta benda yang dahulu kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) kekayaan yang kau timbun itu!" (QS.At-Taubah:35).

Dari Qasr Qarun, peninggalan yang ditemukan dalam penemuan arkeologis di lokasi seluruh harta karun itu ditenggelamkan Allah ke dalam bumi, masih ditemukan beragam jenis benda logam mulia dan aneka kekayaan lainnya. Termasuk bagian-bagian dari istana Qorun. Bayangkan saja, kalau Qasr Qarun itu terbangun pada masa kini.

Semoga diri kita terselamatkan dari sifat bakhil ini, sebab al-Quran menyatakan: "Dan siapa yang terpelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung" (QS.Al-Hasyr:35). | Bang Sem

Editor : Web Administrator
 
Seni & Hiburan
19 Nov 24, 08:29 WIB | Dilihat : 2133
Kanyaah Indung Bapak
20 Jul 24, 21:32 WIB | Dilihat : 2750
Voice of Baceprot Meteor dari Singajaya
Selanjutnya
Lingkungan
04 Agt 25, 02:48 WIB | Dilihat : 666
Almaty Kazakhtan Sentra Suara Akal Sehat
16 Jun 25, 13:19 WIB | Dilihat : 888
JFF 2025 Menyegarkan Imagineering Jakarta
25 Mei 25, 23:22 WIB | Dilihat : 630
Jakarta Kota Global Berbudaya
Selanjutnya