Akhlak Kepada Alam [2]

Kelola Sumberdaya Alam untuk Kesejahteraan Rakyat

| dilihat 2304

N. Syamsuddin Ch. Haesy

BANJIR baru saja menghempas kita. Erupsi Gunung Sinabung baru saja menebar derita. Tragis, di antara kita, masih banyak orang saling tuding dan saling menyalahkan satu dengan lain. Terutama para petinggi. Tak terkesan ada kesadaran untuk merenung. Paling tidak untuk melakukan introspeksi, bagaimana kita sudah memperlakukan alam dengan baik?

Manusia diciptakan Tuhan untuk menjalan­kan tugas dan fungsinya sebagai rahmat atas alam. Dengan demikian, keberadaan manusia atas alam, semestinya berfungsi sebagai pemelihara. Bukan sebagai perusak alam.

Sesuai dengan tujuan penciptaan manusia untuk mengabdikan diri kepada-Nya, maka salah satu wujud nyata manusia di dunia adalah memberi perlindungan dan pemeliharaan atas alam, se­hingga manusia memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari alam. Karena itulah, tugas manusia di atas muka bumi adalah mengelola alam dengan sebaik-baiknya.

Secara filosofis, pengelolaan sumber daya alam, harus diper­untukan bagi kemakmuran rakyat se­luas-luasnya secara berkeadilan.  Tidak hanya untuk me­ncapai nilai ke­ekonomian, melainkan juga untuk men­capai nilai yang jauh lebih besar: lingkungan hidup. Tidak hanya karena daya dukung sumber daya alam se­lalu mengalami per­ubahan, dan cenderung menurun. Juga, karena kualitas sumber daya alam amat bergantung kepada ke­pedulian dan sikap hidup manusia yang menge­lolanya.

Untuk mewujudkan perilaku yang baik dalam mengelola alam, Tuhan memberikan akal dan fikiran, agar manusia mampu mempelajari ilmu pe­ngetahuan dan menguasai teknologi, sehingga mampu mengeolola alam secara lebih efektif dan efisien. Tuhan memberikan naluri kepada manusia, agar manusia dapat berinteraksi dengan sebaik-baiknya dalam mengelola alam. Tuhan memberikan perasaan kepada manusia, agar manusia memperlakukan alam dengan kasih dan sayang dan tidak mencederainya. Tuhan mem­berikan indria kepada manusia, yang dengan indrianya, itu manusia memperlakukan alam secara proporsional.

Kesemua itu, memberikan kesempatan sangat luas kepada manusia, untuk mengelola alam secara lebih baik dan mempertimbangkan berbagai aspek dan dimensi. Termasuk di dalamnya, per­timbangan-pertimbangan transgenerasi. Pertim­bangan asasi, bahwa alam yang diberikan Tuhan kepada manusia saat ini, tidak hanya diperuntukan kepadanya semata. Bahkan untuk generasi yang selanjutnya. Dalam konteks itulah, pengelolaan alam berlangsung terus menerus, berkelanjutan.

Beranjak dari pandangan demikian, secara se­derhana manusia dihadapkan kepada situasi ke­pedulian untuk selalu memperbarui dan mengubah cara pandang, pola pikir, sikap, dan perlakuannya atas sumber daya alam. Yaitu, seluruh potensi alam, mulai dari air, minyak bumi, gas, api, angin, udara, hutan, materi tambang, dan lainnya.

Potensi sumber daya alam itu, merupakan  bahan dasar yang dapat dikembangkan manusia untuk me­menuhi kebutuhan hidupnya terhadap pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, dan bahkan gaya hidup. Oleh karena itu, ke­pedulian manusia terhadap sumber daya alam, ber­hubungan langsung dengan dimensi ke­dalaman iman manusia. 

Sayyidina Ali bin Abi Thalib karamahu wajhah, se­cara eksplisit me­negaskan, Tuhan menciptakan alam dari non eksistensi. Karena itu, alam sebagai ciptaan bersifat ori­sinil. Alam tercipta tanpa proses  berfikir, tanpa me­lalui eksperimen, tanpa me­rumuskan aksi dan program untuk mewujud­kan ke­hendak, dan bukan karena adanya untuk mewujud­kan kehendak. Juga bukan karena adanya ke­butuhan untuk mendapatkan sesuatu. Karenanya, alam merupakan bukti kongkret bagi manusia untuk me­mahami eksistensi-Nya, dengan segala hukum yang me­nyertainya. |

Editor : Web Administrator | Sumber : CAWANDATU - N. Syamsuddin Ch Haesy
 
Ekonomi & Bisnis
12 Mar 24, 10:56 WIB | Dilihat : 276
Nilai Bitcoin Capai Rekor Tertinggi
02 Mar 24, 07:41 WIB | Dilihat : 139
Elnusa Bukukan Laba 2023 Sebesar Rp503 Miliar
Selanjutnya
Budaya
09 Des 23, 08:03 WIB | Dilihat : 634
Memaknai Maklumat Keadaban Akademi Jakarta
02 Nov 23, 21:22 WIB | Dilihat : 784
Salawat Asyghil Menguatkan Optimisme
12 Okt 23, 13:55 WIB | Dilihat : 751
Museum Harus Bikin Bangga Generasi Muda
Selanjutnya