Indonesia - Uzbekiztan

Ziarah ke Makam Imam Bukhari Berdampak Ekonomi

| dilihat 844

Pekan lalu, pas hari Jum'at (28/4/2), Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel melakukan ziarah ke makam Imam Bukhori di Samarkand. Di makam itu, ia mendoakan perawi hadits yang sohor dari kota Bukhara tersebut.

Dalam ziarah tersebut Gobel didampingi mufti dan imam Samarkand, Eshabkuliv Zaynuddin, yang juga memimpin doa.

Hingga saat ini, kawasan makam perawi hadits itu masih ditutup. Pemerintah Uzbekistan sedang melakukan rehabilitasi total kawasan seluas 12,5 hektar tersebut.

Rehabilitasi kawasan makam dilakukan sejak masa Covid-19, dan diperkirakan menghabiskan biaya sebesar 15,5 juta dolar AS. Menurut rencana, areal makam akan selesai pada Idul Adha tahun ini. Sedangkan untuk seluruh kawasan, termasuk masjid dan berbagai fasilitas lain akan selesai pada 2025.

Dalam ziarah ini Gobel mengajak sekitar 25 orang tokoh Gorontalo. Selain itu, Gobel juga diterima oleh Gubernur Samarkand Turdimov Erkinjon Akbotaevich. Walikota Samarkand, Fazliddin Umarov, juga ikut menemui Gobel. Ziarah berdampak ekonomi.

Imam Bukhori adalah perawi hadis Nabi Muhammad SAW yang paling banyak dan paling sahih. Ia lahir di Bukhara, namun dikubur di Samarkand. Bukhara merupakan kota tetangga Samarkand.

Turdimov mengatakan, hubungan Indonesia dan Samarkand sudah berabad lampau terjalin.

"Maulana Malik Ibrahim berasal dari Samarkand. Selain ulama, beliau juga seorang dokter," katanya.

Maulana Malik Ibrahim merupakan wali paling senior di antara sembilan wali yang menyebarkan agama Islam di Jawa. Sebelum tiba di Jawa, beliau pernah berdakwah di Champa dan Maroko.

Uzbekistan juga merupakan negeri kelahiran Ibnu Sina, yang dikenal sebagai pakar kedokteran.

Di Samarkand juga berdiri perguruan tinggi Ulugh Beg yang mengajarkan astonomi, matematika, hukum, tafsir, kedokteran, dan lain-lain.

Di era modern, kata Turdimov, hubungan itu dijalin oleh Sukarno yang berkunjung pada 6 September 1956. "Kini ada penerbangan langsung Jakarta-Tashken yang dibantu Bapak Rachmat Gobel. Karena itu kunjungan ini sangat berharga," katanya.

Gobel mengatakan, saat berkunjung ke Uzbekistan pada 2021, Aziz Abduhakimov, menteri pariwisata Uzbekistan, meminta bantuan ke Gobel agar ada penerbangan langsung Jakarta-Tashkent. Gobel dan Aziz sama-sama lulusan Jepang. "Penerbangan ini penting untuk meningkatkan hubungan ekonomi, sosial, dan budaya kedua negara," katanya.

Indonesia dan Uzbekistan, ungkap Gobel, memiliki banyak kesamaan. "Karena itu hubungannya bukan sekadar people to people tapi heart to heart," katanya. Ia berencana untuk mengajak para ulama di Indonesia untuk berkunjung ke Uzbekistan.

Rachmat Gobel mengikhtiarkan pemenuhan harapan tersebut. Dua hari sebelum tiba di Tashkent, di Jakarta, melepas penebangan perdana Uzbekistan Airways di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

“Ini bukan hanya soal wisata ziarah ke Uzbekistan tapi yang utama adalah hubungan ekonomi, sosial, dan budaya kedua negara,” kata Gobel kala itu, seraya mengemukakan, bahwa penerbangan langsung Jakarta-Tashkent akan meningkatkan hubungan ekonomi, sosial, dan budaya Indonesia dan Uzbekistan.

Sebelum ini, penerbangan Jakarta-Tashent harus melalui negara lain, terutama Turki. Hal ini menempuh waktu yang jauh lebih lama dan berbiaya yang jauh lebih mahal.

Kini, dengan adanya penerbangan langsung maka pada rute tersebut hanya bisa ditempuh dalam waktu 8 jam. “Saat ini baru satu kali penerbangan dalam sepekan. Ke depan saya berharap bisa dua kali dalam dua pekan,” kata Gobel.

Acara pelepasan tersebut dihadiri Pejabat Sementara Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia, Muzaffar S Abduazimov. Selain itu, hadir juga pejabat dari PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta. Hadir pula Head of Marketing and Network Strategy Uzbekistan Airways, Shukhrat Mirsaidov.

Sebelumnya, Uzbekistan Airways sudah melayani rute Jakarta-Tashkent sejak Mei 2019, namun pada Maret 2020 layanan di rute ini dihentikan karena ada Covid-19. Saat Gobel berkunjung ke Uzbekistan pada 2021, mereka meminta kepada Gobel untuk membantu agar penerbangan Jakarta-Tashkent bisa dibuka lagi.

“Alhamdulillah sekarang sudah bisa dibuka lagi. Ini berkat dukungan pemerintah, khususnya Menteri Perhubungan dan Menteri BUMN,” kata Gobel.

Dalam sambutannya, Muzaffar menyampaikan, Uzbekistan memiliki nilai penting dalam wisata ziarah. “Inilah negeri kelahiran ahli hadis Imam Bukhori dan Imam Turmuzi, ahli kedokteran Ibnu Sina, ahli matematika Khawarizmi, dan juga asal tarekat Naqshabandiyah,” katanya.

Selama masa Covid-19, pemerintah Uzbekistan melakukan renovasi total kawasan kuburan Imam Bukhori dan kini sudah bisa dikunjungi lagi. Selain dibangun masjid yang megah, juga terdapat museum Imam Bukhori.

Di Uzbekistan juga banyak peninggalan masa kejayaan Islam, terutama di kota Samarkand dan kota Bukhara, khususnya peninggalan Dinasti Timurid yang didirikan Timur Lang. Mereka sangat mengincar para jamaah umroh yang ingin wisata ziarah bisa memilih Uzbekistan sebagai negara tujuannya.

“Uzbekistan memiliki peninggalan sejarah Islam dan wisata ziarah. Kami menyampaikan terima kasih kepada Pak Rachmat Gobel atas bantuannya untuk pembukaan kembali penerbangan ini. Semoga ke depan bisa setiap hari ada penerbangan,” kata Muzaffar.

Gobel mengatakan, ada dua makna strategis dari pembukaan kembali penerbangan Jakarta-Taskent. Pertama, muhibah anggota DPR memiliki dampak nyata. Kedua, Uzbekistan adalah negeri land lock (tak memiliki perbatasan dengan laut), sehingga pengiriman logistik harus melalui udara atau melalui negara lain.

“Pengiriman logistik dan eskpor-impor melalui negara lain tentu berbiaya mahal, rumit, dan butuh waktu lama. Maka satu-satunya yang terbaik adalah melalui kargo udara. Uzbekistan adalah negeri penting di Asia Tengah. Jadi bisa menjadi hub ekonomi,” katanya.

Gobel mengatakan, Uzbekistan memiliki sejumlah produk pertanian yang unggul seperti cherry dan strawberry. Sedangkan Indonesia memiliki produk pertanian buah-buahan tropis seperti pisang, nanas, mangga, dan sebagainya.

“Saat ini sedang terus diusahakan agar ada kemudahan-kemudahan, khususnya tentang sertifikasi yang diakui di dua negara agar proses masuk bisa lebih cepat. Ini potensi ekonomi yang besar, khususnya bagi Indonesia,” katanya.

Ekspor buah-buahan dan produk pertanian lainnya, kata Gobel, merupakan pintu yang baik dalam modernisasi pertanian di Indonesia dan juga menyejahterakan para petani. “Jika kita berhasil menyejahterakan para petani maka masalah kemiskinan di Indonesia bisa lebih mudah diselesaikan,” katanya.  | rilisa / delanova

Editor : delanova
 
Humaniora
02 Apr 24, 22:26 WIB | Dilihat : 535
Iktikaf
31 Mar 24, 20:45 WIB | Dilihat : 1059
Peluang Memperoleh Kemaafan dan Ampunan Allah
24 Mar 24, 15:58 WIB | Dilihat : 287
Isyarat Bencana Alam
16 Mar 24, 01:40 WIB | Dilihat : 753
Momentum Cinta
Selanjutnya
Energi & Tambang