Seperti sudah diduga, China menyerang balik kebijakan tarif yang dihebah Presiden Amerika Sertikat (AS) Donal Trump di Rose Garden laman Gedung Putih, Washington DC (Rabu, 2/4/25 - waktu tempatan).
Kementerian Keuangan dan Perdagangan Republik Rakyat China, Jum'at (5/4/25) mengumumkan pemberlakuan cukai 34 persen atas barang-barang AS, sekaligus memberlakukan pembatasan ekspor.
Kementerian Keuangan China menghebah, tarif tambahan akan dikenakan mulai 10 April. Sebelumnya, Beijing telah mengenakan tarif sebesar 15 persen atas impor batu bara dan gas alam cair (LNG) dari AS, sebagai balasan atas pungutan sebesar 10 persen oleh Washington atas barang-barang China.
Kementerian Perdagangan China juga mengumumkan kontrol ekspor yang ketat, membatasi apa yang dapat dipertukartan dengan AS. Khasnya, impor terhadap mineral dan bisnis utama.
Pada hari yang sama Trump, lewat akun media sosial truth, mengekspresikan kegeramannya. Ia menulis dengan huruf kapital “CHINA PLAYED IT WRONG, THEY PANICKED – THE ONE THING THEY CANNOT AFFORD TO DO!” Trump menganggap China panik dan salah bermain. Lantas meyakini, China tak bisa melakukannya.
Sikap demikian justru dipandang berbagai kalangan ekonom dunia dalam berbagai media sebagai taktik Trump menyembunyikan kepanikannya atas serangan balik China.
Kontrol Atas Barang Import AS
China tak peduli dan sudah berketetapan untuk mengenakan cukai (pajak) tambahan sebesar 34 persen atas barang-barang AS mulai pekan depan sebagai balasan atas tarif Washington. Maknanya adalah total pungutan yang akan terkena atas produk-produk ekspor China ke AS menjadi 54 persen.
Sikap China selaras dengan prediksi Josh Lipsky, Direktur Senior Pusat GeoEkonomi Dewan Atlantik ( baca: Pemodal Asing Dunia Bakal Melawan Keputusan Tarif Trump ). Sikap demikian, dengan sendirinya memperuncing perang dagang yang eskalasinya kian meningkat.
Trump pada hari Rabu mengumumkan bahwa China akan dikenakan tarif sebesar 34 persen, di atas 20 persen yang dikenakannya awal tahun ini, sehingga total pungutan baru menjadi 54 persen.
Pernyataan resmi Kementerian Perdagangan China menyebut, tujuan penerapan kontrol ekspor terhadap barang-barang yang relevan sesuai dengan hukum adalah untuk lebih menjaga keamanan dan kepentingan nasional. Sekaligus memenuhi kewajiban internasional seperti nonproliferasi.”
China pantang mundur melawan kebijakan perdagangan agresif Trump, dengan mengatakan telah menyampaikan keluhan resmi terhadap tarif baru AS kepada WTO (Organisasi Perdagangan Dunia) pada hari Jumat.
China tegas menyatakan, tindakan yang dilakukan Presiden Trump melanggar aturan WTO. Misi tetap China di WTO dalam suatu pernyataan menyatakan, bahwa pemerintahnya telah meminta konsultasi.
'Merusak' Kedaulatan
Lawan seteru perdagangan AS tersebut juga memberlakukan kontrol ekspor yang luas untuk membatasi pertukaran barang dan jasa dengan AS. Beberapa di antaranya terkait rare soil sedang dan berat ke AS, tanpa kecuali samarium, gadolinium, terbium, disprosium, lutetium, skandium, dan itrium,. Sikap China kontan dilaksanakan dan berlaku mulai 4 April.
Tak hanya itu, seperti diwartakan Al Jazeera, China menambahkan 16 entitas AS ke daftar kontrol ekspornya, yang melarang ekspor barang-barang penggunaan ganda ke perusahaan-perusahaan yang terdampak.
Sebelas perusahaan AS lainnya dimasukkan dalam daftar “entitas yang tidak dapat diandalkan,” yang memungkinkan China mengambil tindakan hukuman terhadap entitas asing. Perusahaan-perusahaan yang menjadi sasaran termasuk Skydio Inc dan BRINC Drones atas penjualan senjata ke Taiwan (yang diklaim China sebagai bagian dari wilayahnya) yang diperintah secara demokratis.
Kementerian Perdagangan China mengatakan perusahaan - perusahaan yang menjadi sasaran tersebut secara serius "merusak" kedaulatan nasional, keamanan, dan kepentingan pembangunan China dan akan dilarang melakukan investasi baru, impor, dan aktivitas ekspor di China.
Al Jazeera mewartakan, perdagangan pertanian juga terpukul, karena bea cukai China memberlakukan penangguhan langsung terhadap impor sorgum dari eksportir biji-bijian C&D (USA) Inc, serta unggas dan tepung tulang dari tiga perusahaan AS.
Kemudian ada ancaman tindakan regulasi lebih lanjut. Beijing mengumumkan telah meluncurkan penyelidikan antidumping, menyelidiki impor tabung CT (computed tomography) medis tertentu dari AS dan India.
Mereka juga mengatakan akan melakukan penyelidikan yang lebih luas tentang bagaimana daya saing industri medis dipengaruhi oleh impor tabung CT medis. | delanova