Sambung Kreasi Akademi Jakarta

Komunitas Seni Perempuan Xpresif Bangkalan Gelar 'Long Nolongen'

| dilihat 946

Komunitas Seni Perempuan Xpresif Bangkalan, Madura - Jawa Timur siap menggelar pertunjukan bertajuk Long Nolongen, Jum'at  (2 Agustus 2024) pukul 19.00 (malam) di rumah tua peninggalan Pangeran Sastronegoro, Jalan KH Muh. Kholil, Bangkalan.

Pertunjukan ini merupakan program “Sambung Kreasi” Akademi Jakarta bekerja sama dengan Paragon Technology and Innovation. Suatu program yang bertujuan menumbuhkan ekosistem penciptaan karya seni yang inklusif dalam bentuk buku, pertunjukan, pameran, dan media lainnya berbasis riset.

Program Akademi Jakarta, ini sekaligus merupakan ikhtiar merawat kesinambungan dan pengembangan kreativitas dan inovasi seni di kalangan generasi muda di Indonesia. Tahun 2024 Komunitas Seni Perempuan Xpresif di Bangkalan, Madura terpilih sebagai salah satu mitra 'Sambung Kreasi' tersebut. Di Jawa Timur, Madura khususnya, perempuan belum menjadi anasir index kesenian.

Dalam ekosistem yang ekstrim seperti inilah Komunitas Perempuan Xpresif dibentuk. Sebagian anggotanya merupakan lulusan Sendratasik untuk pendidikan sebagai guru Teater, Tari, maupun Musik. Bisa dikatakan mereka merupakan generasi pertama yang 'memberontak' atas pembatasan perempuan yang nyaris tidak boleh berkesenian. Menjadi 'guru seni' menjadi kamuflase untuk menyembunyikan entitas seni di balik profesi ini.

Komunitas Perempuan Xpresif (bukan expresif), berdiri 25 Maret 2022, di Bangkalan, Madura. Nama ini awalnya merupakan sebuah judul acara yang diselenggarakan oleh Babine’an Art Production. Namun kemudian nama ini terus mengalir dan melekat dalam setiap kehadiran mereka di panggung kesenian. 

Perempuan Xpresif akhirnya menjadi nama kelompok yang anggotanya juga merupakan anggota dari sanggar-sanggar lain di Bangkalan. Kelompok ini merupakan kelompokpenuh warna. Lintas disiplin (tari, teater, musik, sastra, senirupa, dan sejarah).

Kelompok ini sebelumnya menggelar Perempuan Xpresif #1 (2022), pembuatan video tari memperingati World Dance Day (2022), memperingati hari kartini bersama seluruh organisasi perempuan se-Bangkalan (2022), pertunjukan pembukaan Liga Internal ASKAB Bangkalan (2022), dan pentas tari di Eksotika Bromo (2022).

Kelompok ini juga menggelar pertunjukan Monolog di Taman Budaya Jawa Timur (2022), melakukan kolaborasi dengan pelaku seni muda Bangkalan dalam acara Sound Of Garden (2022), menggelar pertunjukan Trabas, Road To Rupa-rupa Warnanya (2022), pertunjukan dalam acara D’tik Art Production (2022), pertunjukan “Tidak Sekedar Tari” di Taman Budaya Surakarta (2022), pertunjukan monolog di acara Toron, Rupa-rupa Warnanya (2022), pertunjukan dalam acara Semarak Budaya Indonesia di Surakarta (2022), pertunjukan di Festival Kebudayaan Yogyakarta (2022), dan pertunjukan dalam acara Babad Lembana Sumenep (2022),.

Setelah itu, kelompok ini menggelar acara Perempuan Xpresif #2 (2023), pertunjukan dalam acara Kasokan A Puisi (2023), pertunjukan dalam Asana Bina Seni program Biennale Jogja (2023), pertunjukan dalam acara Semarak Budaya Indonesia di Surakarta (2023), pentas tunggal teater Pae’na Bhabar di desa Patenteng Bangkalan (2023), dan tampil sebagai Pemenang lomba tari kreasi di Singosari Malang (2024).

Bertolak Dari Arsip Sehari-hari

Pertunjukan "Long Nolongen" berangkat dari kehidupan duniawi sehari-hari yang merupakan sumber pengetahuan, dan berlangsung sepanjang 24 jam. Suatu dasar bagaimana hidup dipahami, dijalani, diperjuangkan dan dipelihara.

Sepanjang hari, seseorang dan atau setiap orang, merupakan pelaku sekaligus produsen pengetahuan. Mereka berada dalam aktivasi yang memproduksi peristiwa, membuka hubungan, berkarya, belajar, bekerja, bercinta, berdoa, mengatasi masalah dan konflik dengan jam kerja bervariasi.

Arsip yang diproduksi oleh aktivitas sehari-hari bisa sangat kompleks di balik rutinitasnya; ada yang terdata, juga yang lenyap begitu saja bersama dengan berubahnya hari.

Apakah dunia sehari-hari? Apakah arsip? Apakah data? Apakah ingatan pada seseorang adalah arsip yang tidak terlihat? Bagaimana metode pengarsipan dan pemetaannya? Bagaimanakah arsip mendapatkan sirkulasinya dan memproduksi pengetahuan? Bagaimana suatu kerja artistik, dalam hal ini teater, menggunakan arsip sebagai medan penciptaan sekaligus sebagai tubuh pertunjukan? 

Arsip dan teater, keduanya dipertemukan sebagai eksperimen antara informasi dan medium dalam praktik seni dan pengetahuan. Dalam pertunjukan ini, Komunitas Seni Perempuan Xpresif mengambil tradisi “Long Nolongen” dunia ibu-ibu dalam lingkungan sosial Madura.

Long-Nolongen.

'Long Nolongen' mengandaikan format pertunjukan karya koreografi sebagai medium ekspresi dan presentasi peristiwa keseharian. Tanpa kecuali tradisi, yang antara lain bisa berangkat dari pertanyaan sederhana. “Andi’ ghabei deporah mak seppeh, pola tak toman long-nolongen e tetanggheh, yeh?” (punya hajatan kok dapurnya malah sepi, tidak pernah bertetangga, ya?)

Tradisi sering kali dipahami sebagai upacara meriah yang dimaksudkan untuk menegaskan nilai-nilai penting yang masih berlangsung di dalam kehidupan suatu kelompok masyarakat. Misalnya, selamatan, perayaan hari lahir, rokatan, aqiqahan, dan juga hajatan pernikahan. Sedangkan peristiwa lain dalam keseharian, seperti anenanggheh (bertetangga), ngobrol, saling menolong (dalam banyak hal), serta peristiwa kecil lainnya sering kali diabaikan dan dilakukan tanpa kesadaran utuh.

Peristiwa-peristiwa ini cenderung dianggap sebagai pelengkap saja dari rangkaian upacara besar dalam upaya penegasan suatu nilai tradisi tersebut di atas.

Di Madura tradisi hajatan pernikahan identik dengan sebutan remo, namun remo sejatinya memiliki beberapa macam pengertian berdasar tujuannya: remo pernikahan dan remo selamatan. Keduanya biasanya diikuti peristiwa to’-oto’ (arisan madura) dan kerap dilakukan secara bersamaan, tetapi khusus remo selamatan yang bertujuan mengumpulkan modal pelaksanaan suatu hajat, bisa dilakukan kapan pun.

Dalam rangkaian perayaan hajatan tersebut ada peristiwa yang sering luput dari penghayatan mendalam, karena dianggap sebagai peristiwa keseharian belaka, yakni long-nolongen, yang memiliki arti tolong-menolong dalam banyak hal yang terjadi di ruang interaksi sosial masyarakat Madura, yaitu tanean lanjhang (halaman panjang).

Dalam acara hajatan, tetangga akan datang atas adanya undangan dari pihak tuan rumah. Tetangga perempuan datang untuk membantu memasak bersama di dapur, di sini dapur adalah bagian penting dari tanean lanjhang. Sedangkan laki-laki ikut mendirikan terop (tenda) dan berdoa di halaman.

Praktik ini menjadi sangat signifikan perannya dalam mengukur keaktifan partisipasi suatu keluarga di tengah masyarakat, seberapa besar mereka dipandang dan dihormati, dan seberapa ramai “tanean” mereka saat sedang menggelar hajat?

Dalam pertunjukan ini, para seniman telah mengamati dan mempelajari aktivitas warga khususnya peran perempuan saat long-nolongen di beberapa hajatan pernikahan dan selamatan di desa Jeddih Barat, Bangkalan, untuk kemudian diolah menghasilkan koreografi teatrikal terhadap temuan-temuan yang mereka jumpai, seperti respon terhadap kuasa dapur (bhideg, kang massak, kang rakora), peralatan masak, ragam bahan dan masakan, dinding rumah, bangku pendidikan, serta percakapan negosiasi antara tua dan muda perempuan Madura dalam upaya meneruskan apa yang disebut tradisi ini.

Kerja Kolektif Pendidik dan Seniman

Kerja kolektif dalam pertunjukan ini melibatkan beberapa anasir, dengan peran dan fungsi khas masing-masing. Kali ini disutradarai oleh  R. Nike Dianita Febriyanti, lulusan S1 Pendidikan Sendratasik di Universitas Negeri Surabaya pada tahun 2015. Saat ini Nike menjadi pembina sanggar Pantomim Argasa SD Negeri Gading 1 Surabaya dan Sanggar Pantomim Pacar Kembang 4 Surabaya.

Di Bangkalan, selain menjadi guru (pelatih) pantomim SD dan SMP juga menyutradarai beberapa proyek pertunjukan dari kolektif seni Perempuan Xpresif.  Proses pendidikan dan pengajaran yang dilakukannya telah menghantarkan pelajar-pelajar asuhannya menjadi Juara 1 Pantomim FLS2N kategori SD Tingkat Kabupaten Bangkalan (2023), Juara 1 Pantomim FLS2N Kategori SMP Tingkat Provinsi Jawa Timur (2023).

Pertunjukan ini juga melibatkan seniman, Amira Djanar. yang juga lulusan S1 Pendidikan Sendratasik di Universitas Negeri Surabaya, angkatan 2017. Amira pernah belajar tari kepada maestro Tom Ibnur (Jambi) tahun 2016 dan ikut dalam salah satu pertunjukannya di UGM Yogyakarta. 

Pada 2017 dan 2018, menjadi penari dan koreografi di pertunjukan Eksotika Bromo; Sendratari Kolosal Kidung Tengger Lautan Pasir. Pada 2022 dia menjadi koreografer acara Tidak sekedar Tari #75 yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di Taman Budaya Jawa Tengah, Surakarta. Pada tahun ini juga dia menjadi salah satu partisipan Workshop Dance dengan Mila Rosinta. Awal 2024, masuk 50 besar penari Pagelaran Tari Sabang-Merauke di Jakarta. Saat ini menjadi bagian dari kolektif seni Perempuan Xpresif dan mengelola sanggar Miroton Dance yang dia dirikan sejak tahun 2023 silam.

Seniman lain yang terlibat aktif adalah Alif Nirwana Sari, yang mencintai kesenian tari sejak Taman Kanak-Kanak. Alif pernah bergabung di sanggar tari Maduraras. Kemudian mengikuti lomba-lomba tari tradisional tingkat kecamatan, kabupaten dan provinsi.

Pada tahun 2011 dia mengikuti Festival Karya Tari Jawa Timur dengan karya yang berjudul “Tatag.” Pada 2012 menjadi peserta Festival Tari Tradisional Majapahit Travel Fair ke-13. Pada 2017 dan 2018 menjadi penari di acara Eksotika Bromo, Tidak Sekedar Tari dan Semarak Budaya di Surakarta. Tahun ini Alif mengisi penampilan tari di acara pameran lukisan 'Jelajah Pulau Madura II.' Saat ini dia menjadi bagian dari Sanggar Paseban dan kolektif seni Perempuan Xpresif. Selain itu, dia juga pengajar tari di beberapa sekolahan SD dan SMP di Bangkalan.

R. Dian Kunfillah juga terlibat. Seniman ini berpengalaman sebagai aktor dalam beberapa seni pertunjukan, seperti Marginal (2016), Total Bhangkalan (2017) karya Hayyul Mb, Perempuan Dan Kapal Yang Hilang (2018) karya R. Nike Dianita F, Siapa aku? (2018), dan menjadi penyaji di acara Kasokan a Puisi (2023).

Ketertarikannya kepada dunia pertunjukan tak lepas dari kecintaannya pada sastra, karena dia juga seorang penyair. Beberapa karyanya yang sudah diterbitkan antara lain antologi puis bersama Keluarga Besar Penyair Bangkalan (2017), antologi bersama Parameter Detik (2019), antologi puisi Doa kunang-kunang (2017), antologi puisi 1 Detik (2021), antologi puisi Alana, Perempuan Yang Berpijak Dalam Hening (2022), kumpulan puisi dan kisah perempuan Prestise Perempuan Sebagai Simbol (2024). Saat ini dia menjadi bagian dari kolektif seni Perempuan Xpresif

Seniman lain yang terlibat dalam pertunjukan ini adalah Khamelia,  memulai ketertarikan pada dunia tari sejak usia dini. Selama ini, ia telah mengikuti beberapa lomba dan meraih prestasi sebagai Juara I (masing-masing) pada Tari Kreasi Jawa Timur (2022), Tari SMAMDA Cup Jawa Timur (2022), Tari SMP FlS2N tingkat Kabupaten (2022). Juara 2 Tari Kreasi Tingkat Provinsi (2023) dan Juara 3 Tari Se-Suramadu (2023).

Khamelia menjadi juara 1 pada FTBI Mendongeng Bahasa Madura Tingkat Kabupaten (2023) dan juara 2 FTBI Mendongeng Bahasa Madura Tingkat Provinsi (2023). Pada Tari FlS2N Tingkat Kabupaten (2023) ia menjadi juara 1, dan menjadi juara 2 pmasing-masing pada Tari Kreasi Tingkat Provinsi (2024)  dan Tari Se-Suramadu (2024). Saat ini dia masih sekolah di SMAN 2 Bangkalan dan menjadi pelatih Miroton Dance serta bagian dari kolektif seni Perempuan Xpresif.

Manajemen produksi pertunjukan 'Long Nolongen' ini merupakan kerja bareng Tri Putri Dharmayanti yang mengurusi finansial dengan Pimpinan Produksi Djuplex, dan Tim Produksi: Mata Pena Art. Tata Cahaya dikerjakan oleh Mizard, Tata Rias dan kostum dikerjakan oleh Ach. Ramadhani Pri Hadiyanto. Pendamping proses kreatif dari Akademi Jakarta, Afrizal Malna. | delanova

Editor : delanova | Sumber : AJ
 
Polhukam
12 Sep 24, 21:25 WIB | Dilihat : 295
Dramatika Debat Kamala Harris versus Donald Trump
08 Sep 24, 12:22 WIB | Dilihat : 466
Tengkujuh Politik Tiga Negara ASEAN
06 Sep 24, 11:06 WIB | Dilihat : 318
Demokrasi Halal Pemimpin Ideal
20 Agt 24, 20:18 WIB | Dilihat : 463
Mahkamah Konstitusi Ubah Ambang Batas Pencalonan Pilkada
Selanjutnya
Sainstek
01 Nov 23, 11:46 WIB | Dilihat : 1598
Pemanfaatan Teknologi Blockchain
30 Jun 23, 09:40 WIB | Dilihat : 1876
Menyemai Cerdas Digital di Tengah Tsunami Informasi
17 Apr 23, 18:24 WIB | Dilihat : 2110
Tokyo Tantang Beijing sebagai Pusat Data Asia
12 Jan 23, 10:02 WIB | Dilihat : 2272
Komet Baru Muncul Pertama Kali 12 Januari 2023
Selanjutnya