Kunjungan Presiden Perancis Macron di Indonesia

Presiden Prabowo Terima Anugerah Bintang Kehormatan Tertinggi Prancis

| dilihat 349

MAGELANG | Presiden Prabowo Subianto bersukacita. Usai berkeliling, memeriksa pasukan taruna  di Akademi Militer di Magelang, ia mendapat anugerah dari mitranya Presiden Prancis Emmanuel Macron di panggung Lapangan Pancasila, Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Kamis siang, 29 Mei 2025.

Disaksikan para taruna Akademi Militer, sejumlah menteri dan kolega, Presiden Macron menyatakan untuk dan atas nama pemerintah dan rakyat Prancis, ia secara resmi menganugerahkan Grand Croix de la Légion d’Honneur kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

Grand Croix de la Légion d’Honneur merupakan penghargaan kehormatan tertinggi di Prancis, yang menegaskan pengakuan negara Prancis atas pencapaian luar biasa dalam pengabdian kepada negara.

Hanya tokoh yang dinilai berprestasi luar biasa dan telah memberikan jasa besar, baik di tingkat sipil maupun militer, yang dipandang layak dan patut menerimanya..

Momen bersejarah tersebut patut diterima dengan sukacita dan disyukuri. Karena bintang - medali yang disematkan di dada kirinya dan selempang merah yang tersandang di tubuhnya, merupakan bintang - medali kehormatan tertinggi dari pemerintah Prancis.

Selepas itu, masih dengan selempang dan bintang megah di dadanya, Presiden Prabowo mengunjungi kelas pembelajaran bahasa Perancis dan melakukan jamuan makan kenegaraan bersama Presiden Macron, taruna Akademi Militer,  para pejabat tinggi, dan jajaran militer.

Saat bicara pada jamuan santap siang bersama para kadet Akmil di Ruang Makan Husein Akmil Magelang, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas penghargaan tersebut.

“Ini suatu kehormatan yang sangat tinggi kepada saya dan negara. Saya mewakili bangsa Indonesia dan untuk itu saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada Presiden Republik Prancis,” ujarnya.

Pengakuan Internasional

Anugerah tersebut sebelum ini pernah diberikan kepada Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam, Kaisar Akihito dari Jepang, Ratu Maxima dari Belanda, Dwight D. Eisenhower yang merupakan Presiden ke-34 Amerika Serikat, dan peraih nobel perdamaian Muhammad Yunus dari Bangladesh.

Di sisi lain, penyematan bintang kehormatan tersebut sekaligus menandai kuatnya persahabatan antara negara Republik Indonesia dengan Republik Prancis melalui para pemimpinnya, Presiden / Kepala Negara. Sekaligus juga sebagai pengakuan dunia internasional atas keberadaan Indonesia di kancah global.

Sebelum ini Presiden Prabowo juga memperoleh anugerah, bintang jasa, dan gelar tertinggdi dari Sultan Johor Ibrahim yang juga Yang di-Pertuan Agong XVII Malaysia dan Sultan Hasanal Bolkiah, Sultan dan Yang di-Pertua Negara Brunei Darussalam.

Penyematan anugerah tertinggi dari Perancis itu seolah mengakhiri rangkaian kunjungan kenegaraan Presiden Macron ke Indonesia selama tiga hari (27 - 29/5/25).  

Selama kunjungannya di Indonesia, banyak pencapaian yang menandai kian eratnya hubungan diplomatik Prancis - Indonesia yang sudah memasuki ke-75 tahun.

Pada kesempatan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Prancis tahun 2025, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Macron, telah melakukan pembicaraan bilateral empat mata (28/5/25) di Istana Merdeka, Jakarta.

Pada pertemuan bilateral tersebut, Presiden Prabowo dan Presiden Macron menegaskan kembali komitmen untuk lebih meningkatkan hubungan bilateral yang telah terjalin lama, melalui pengembangan Kemitraan Strategis yang telah terjalin sejak tahun 2011. Untuk tujuan tersebut, kedua Pemimpin mengadopsi Deklarasi tentang Visi Bersama menuju 100 tahun hubungan diplomatik Prancis-Indonesia pada tahun 2050.

Dialog Pertahanan Indonesia - Prancis

Kedua Pemimpin juga mengakui kemajuan yang telah dicapai oleh kedua negara dalam melaksanakan Rencana Aksi untuk Memperdalam Kemitraan Strategis antara Republik Indonesia dan Republik Prancis untuk Periode 2021-2027, yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia dan Menteri Eropa & Luar Negeri Republik Prancis pada tanggal 24 November 2021.

Kedua Pemimpin menggarisbawahi pentingnya Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan kedua negara menyelenggarakan “Dialog 2+2” secara berkala. Sekaligus menyambut baik pertukaran kunjungan tingkat tinggi antara kedua negara tahun ini, seraya sepakat bahwa konsultasi politik untuk membahas isu-isu yang menjadi kepentingan bersama serta untuk mengeksplorasi potensi kerja sama baru akan diadakan setiap tahun antara pejabat tinggi dari masing-masing Kementerian Luar Negeri.

Kedua Pemimpin juga menyambut baik berlakunya Perjanjian Kerja Sama Pertahanan (DCA) antara Indonesia dan Prancis, yang ditandatangani pada 21 Juni 2021, setelah selesainya prosedur internal oleh Indonesia pada Oktober 2024, dan Prancis pada April 2025. Keduanya punya ambisi yang sama untuk lebih memperdalam kerja sama antara kedua negara di bidang pertahanan.

Kedua Pemimpin mencatat, Dialog Pertahanan Indonesia-Prancis (IFDD) ke-11 di Jakarta, Indonesia pada tanggal 29-30 April 2025, dan menyambut baik kedatangan Grup Serang Kapal Induk Prancis di Bali dan Lombok pada bulan Januari 2025, dalam rangka misi latihan multinasional La Perouse yang dipimpin oleh Prancis yang mendorong koordinasi dan rasa saling percaya di antara negara-negara di kawasan tersebut.

Mereka sepakat untuk memperluas kerja sama operasional mereka, termasuk melalui pembentukan kursus bahasa Prancis untuk perwira dan bintara Indonesia serta program pelatihan di bidang kavaleri berkuda, serta melalui peningkatan pertukaran antar sekolah kadet.

Presiden Prabowo Subianto mengakui Prancis sebagai salah satu mitra utama Indonesia dalam modernisasi pertahanan, khususnya melalui kerja sama industri pertahanan yang mencakup produksi bersama dan transfer teknologi.

Di Bidang Ekonomi, kedua Pemimpin menegaskan kembali komitmen mereka untuk bekerja sama guna mendorong pengaturan perdagangan yang lebih seimbang dan saling menguntungka, sekaligus menggarisbawahi bahwa penyelesaian tepat waktu dari negosiasi yang sedang berlangsung antara Indonesia dan Uni Eropa terkait Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (I-EU CEPA) sangat penting dalam mencapai tujuan bersama ini.

Peluang Investasi di Prancis

Kedua pemimpin menugaskan Menteri yang bertanggung jawab atas urusan ekonomi untuk bertemu secara teratur guna membahas cara mengatasi kendala terkait kerja sama ekonomi, khasnya dalam perdagangan dan investasi. Mereka juga mendorong komunitas bisnis, termasuk kamar dagang dari kedua negara untuk mengintensifkan pertukaran dan memperkuat kemitraan.

Presiden Prabowo Subianto menyambut baik pertumbuhan bisnis Prancis di Indonesia, khususnya di sektor-sektor prioritas nasional, seperti energi terbarukan, kesehatan, digitalisasi, infrastruktur dan konektivitas, serta pertanian. Presiden Macron mengundang perusahaan milik negara dan perusahaan swasta Indonesia untuk menjajaki peluang investasi di Prancis.

Di bidang Energi, kedua Pemimpin mengingatkan kembali komitmen mereka untuk mencapai Net-Zero Emissions dan menekankan pentingnya upaya kolaboratif untuk mempercepat transisi menuju masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasinya kepada Presiden Emmanuel Macron atas dukungan Prancis terhadap Kemitraan Transisi Energi yang Adil (JETP) Indonesia, tanpa kecuali menyambut baik investasi Prancis di sektor energi baru dan terbarukan, serta konservasi energi.

Kerjasama kedua negara juga dilakukan di berbagai sektor melalui penandatangan kesepahaman, antara lain di sektor pertanian untuk ketahanan pangan, mineral, maritim berbasis konvensi UNCLOS 1982.

Presiden Prabowo Subianto menerima baik undangan Presiden Emmanuel Macron atas undangan untuk menghadiri Konferensi Kelautan PBB ketiga (UNOC3) mendatang, yang diselenggarakan bersama oleh Prancis dan Kosta Rika, yang akan diselenggarakan di Nice, Prancis pada 9-13 Juni 2025 mendatang.

Sebagai negara kepulauan, Indonesia menempatkan isu-isu terkait kelautan sebagai prioritas tinggi. Lebih lanjut, kedua Pemimpin berbagi pandangan tentang pentingnya berlakunya Konvensi PBB tentang Keanekaragaman Hayati di Luar Yurisdiksi Nasional (BBNJ).

Di Istana Merdeka, kedua Pemimpin menyaksikan juga penanda-tangan kesepahaman di bidang transportasi, kebudayaan, ekonomi kreatif,  selain itu mereka sepakat dengan diplomasi lunak dengan pendekatan budaya.

Isu tentang Gaza

Dalam kunjungannya tersebut, Presiden Macron dan Presiden Prabowo juga membahas isu-isu strategis, baik regional dan global. Keduanya sepaham tentang solusi dua negara atas kasus Palestina versus Israel. 

Prancis dan Indonesia mengecam kembalinya perang di Gaza, yang menandai langkah mundur yang dramatis bagi rakyat Gaza, para sandera, keluarga mereka, dan seluruh wilayah. Mereka menyesalkan jumlah korban yang tidak dapat dibenarkan yang telah melampaui 50.000 orang, di antaranya sebagian besar warga sipil.

Mereka menyerukan agar segera kembali ke gencatan senjata dan pembebasan semua sandera yang ditahan oleh Hamas dan tahanan yang ditahan oleh Israel yang melanggar hukum internasional.

Menurut mereka, warga sipil Palestina - termasuk satu juta anak-anak - menghadapi risiko kelaparan, penyakit epidemik, dan kematian yang akut. Mereka meminta otoritas Israel untuk memulihkan akses terhadap air dan listrik, dan segera mengizinkan aliran bantuan kemanusiaan, sesuai dengan hukum internasional.

Mereka meminta otoritas Israel untuk memastikan pekerja kemanusiaan bebas bergerak di Gaza dan memastikan mereka dapat memberikan bantuan kepada mereka yang paling membutuhkannya, terlepas dari pihak-pihak yang berkonflik  sesuai dengan prinsip-prinsip kemanusiaan.

Prancis dan Indonesia menggarisbawahi kesiapan mereka untuk bertindak bersama di Gaza guna menanggapi kebutuhan rekonstruksi, tata kelola, dan keamanan setelah perang di Gaza. Yang mengejutkan adalah janji Prabowo, apabila Palestina sungguh merdeka, kemungkinan Indonesia akan membuka peluang hubungan diplomatik dengan Israel.

Setelah melakukan pertemuan di kawasan Candi Borobudur, Presiden Prabowo Subianto, mengantar secara langsung keberangkatan Presiden Macron, dan Ibu Negara Brigitte Macron, ke Yogya International Airport untuk melanjutkan kunjungan kenegaraan ke Singapura.

Presiden Prabowo, melepas tamunya tersebut bersama putranya, Didit Hediprasetyo, yang mengantarkan langsung Presiden dan Ibu Negara Brigitte Macron hingga ke tangga pesawat sebagai bentuk penghormatan dan persahabatan antarkedua negara. | haèdar

Editor : delanova | Sumber : berbagai sumber & BPMI setpres
 
Sporta
Budaya
29 Mei 25, 13:53 WIB | Dilihat : 430
Titian Budaya Diplomasi Macron dengan Prabowo
14 Mei 25, 10:16 WIB | Dilihat : 401
Babe Eddie
16 Apr 25, 15:44 WIB | Dilihat : 482
Puisi Pak Lah Pesan Mendalam Seorang Negarawan
24 Mar 25, 08:10 WIB | Dilihat : 707
Tunku Azizah Perkaya Resep Bubur Lambuk
Selanjutnya