Pelantikkan Kabinet Kerja Jokowi-JK

8 Menteri Perempuan Nampak Simpel dan Modis dengan Batik

| dilihat 2596
 
JAKARTA, AKARPADINEWS.Com - Delapan menteri perempuan dari 34 menteri dalam Kabinet Kerja nampak terlihat modis dan simpel dengan batik ketika dilantik di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/10) oleh Presiden Joko Widodo. Seluruh menteri memakai batik berwarna coklat dengan paduan warna hitam, yang kali pertama dikenakan pada pelantikan kabinet, tak kecuali presiden dan wakil presiden, Jusuf Kalla juga memakai batik.
 
Sejumlah menteri perempuan memilih model simpel berupa blus batik. Hanya Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti yang biasa mengenakan busana casual, menggunakan kebaya cokelat dan kain. Menteri perempuan lainnya hanya mengenakan bawahan hitam dan atasan batik. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menggunakan kardigan kawung batik dipadu celana bahan dan blus dalam hitam. Menteri Sosial, Khofifah mengenakan blus panjang, kaftan, batik dengan jilbab oranye muda.
 
Di luar menteri perempuan, tentunya istri Presiden dan Wapres, juga mengenakan batik. Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri yang hadir dalam pelantikan itu juga memakai atasan dan bawahan batik yang simpel berwarna senada, merah marun.
 
Selain menteri perempuan, para menteri laki-laki juga terlihat berbusana batik warna sogan dengan corak variatif disertai peci hitam. Seragam pelantikan kali ini nampak berbeda dengan sebelumnya, yang selalu memakai setelan jas hitam dan peci untuk menteri laki-laki dan kebaya untuk menteri perempuan.
 
Pakaian batik, agaknya, akan menjadi pakaian kerja resmi para menteri yang akan dikenakan pada hari Senin hingga Jumat, mengikuti nama kabinetnya : Kabinet Kerja.
 
Pelantikan yang dimulai pada pukul 11.30 di Istana Negara, itu juga dihadiri Ketua DPR Setya Novanto, Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva dan Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, dan undangan lainnya, yang juga berbatik. Undangan dari kalangan militer tetap memakai seragam sesuai korpsnya.
 
Prosesi pelantikan diawali dengan pembacaan sumpah jabatan yang dipandu oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Diawali oleh pembacaan surat Keputusan Presiden nomor 121/P/201 tentang pengangkatan menteri Kabinet Kerja Periode 2014-2019. Lalu, satu per satu menteri disebut berikut dengan jabatan barunya.
 
Selepas itu, seluruh menteri mengikrarkan sumpah jabatannya untuk bekerja sebaik-baiknya dan tidak menerima hadiah dalam bentuk apa pun serta tetap menjaga kesetiaan terhadap Undang-undang Dasar 1945. Para menteri juga disumpah untuk tetap setiap kepada nusa dan bangsa dan memenuhi segala kewjaiban yang diberikan.
 
Seusai pelantikan menteri, presiden dan wapres memasuki ruangan, 10 menit kemudian, presiden dan wapres kembali ke ruangan untuk memandu sumpah jabatan wakil menteri luar negeri dan menteri keuangan yang dipimpin oleh Presiden Jokowi yang disaksikan wapres, para menteri dan sejumlah undangan.
 
 
8 Menteri Perempuan
 
Setelah proses pelantikan, 34 menteri dan dua wakil menteri dilakukan sesi pemotretan di tangga Istana Merdeka. Selanjutnya, mereka melakukan sidang kabinet paripurna pertama mulai pukul 14.00 WIB, tentunya masih dengan seragam batik tadi, kecuali menteri Susi yang nampaknya lebih dahulu berganti busana kebaya jadi pakaian kerja.
 
Yang menarik dalam komposisi menteri Jokowi-Jk itu terdapat delapan perempuan dan 26 menteri laki-laki. Walaupun belum menunjukkan keberpihakan (30 persen) jumlah menteri perempuan pada kabinet ini, lebih banyak dari kabinet sebelum-sebelumnya sejak zaman Soekarno. Di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II , misalnya, hanya ada  empat menteri perempuan, yaitu : Dr. dr. Nafsiah Ben Mboi - Menteri Kesehatan, Armida Alisjahbana, sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Mari Elka Pangestu, menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Linda Gumelar, sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
 
Uniknya terdapat menteri perempuan yang drops out SMA, Susi Pudjiastuti yang perokok, dan profesor perempuan pertama dari Papua, Yohana Yambise. Susi menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan. Susi, kata Jokowi, memulai usahanya dari nol sebagai bakul ikan di TPI (Tempat Pelelangan Ikan), tapi kini dia sukses sebagai pemilik maskapai penerbangan khusus Susi Air. "Saya yakin dia memiliki terobosan di bidang kelautan dan perikanan," kata Jokowi di Istana Merdeka,Minggu (26/10).
 
Jokowi juga mengomentari Rini M Soemarmo, mantan menteri Perindustrian dan Perdagangan era Megawati, yang disebut Jokowi, seorang profesional yang bekerja super cepat. Sedangkan, Puan Maharani, menurut Jokowi adalah seorang politikus yang menjadi panglima politik dalam gelaran pemilu 2014. Sementara Khofifah, tokoh pemimpin perempuan NU, yang memiliki segudang pengalaman dan pernah menjadi menteri sebelumnya.
 
Pujian lainnya, juga dilontarkan Jokowi pada Retno Lestari Marsudi, yang memiliki pengalaman diplomasi yang cukup panjang.”Beliau ini adalah Dubes RI di Belanda dan jadi perempuan pertama dalam sejarah RI yang menjabat menteri luar negeri,”kata Jokowi, saat mengumumkan kabinetnya, Minggu (26/10).
 
Siti Nurbaja disebut Jokowi seorang politikus yang sebelumnya berkarier di pegawai negeri sipil. Siti Nurbaja pernah menjabat perempuan pertama yang menjabat Sekretaris jendral Departemen Dalam Negeri, serta Nila F. Moeloek yang punya pengalaman di bidang kesehatan, sebagai utusan khusus Indonesia untuk program MDG's (Millenium Developmen Globals) di PBB
 
Berikut adalah nama-nama menteri perempuan dalam Kabinet Kerja 2014-2019:
 
1. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Puan Maharani
2.Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti
3. Menteri Luar Negeri: Retno Lestari Priansari Marsudi
4. Menteri BUMN: Rini M. Soemarno
5. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaja
6. Menteri Kesehatan: Nila F. Moeloek
7. Menteri Sosial: Khofifah Indar Parawansa
8. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Yohana Yambise |
 
 
 
Editor : administrator
 
Energi & Tambang
Lingkungan
03 Mar 24, 09:47 WIB | Dilihat : 245
Ketika Monyet Turun ke Kota
22 Jan 24, 08:18 WIB | Dilihat : 467
Urgensi Etika Lingkungan
18 Jan 24, 10:25 WIB | Dilihat : 460
Penyakit Walanda dan Kutukan Sumber Daya
06 Jan 24, 09:58 WIB | Dilihat : 431
Pagi Lara di Haurpugur
Selanjutnya