Kerjasama Strategis Pertamina dan Tanzania PDC di Bidang Peningkatan Sumber Daya Manusia

| dilihat 2086

Bandung, 12 Januari 2024 |Direktur Utama PT Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP), Jaffee A. Suardin bersama Direktur Operasi PDSI, Fata Yunus, Direktur Eksplorasi TPDC Kenneth M. Mutaonga, membuka kegiatan Pre Capacityu Building, Selasa (9/1/24).

Pembukaan itu disaksikan Direktur Afrika Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Dewi J. Meidiwaty, serta Duta Besar Tanzania untuk Indonesia, Macocha M. Tembele.

Penyelenggaraan kegiatan tersebut dalam konteks PT Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP), selaku Regional Internasional Subholding Upstream Pertamina, yang diperuntukan bagi pekerja Tanzania Petroleum Development Corporation (TPDC) bersama Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI).

Dalam kegiatan Pre Capacity Building ini 5 (lima) pekerja Tanzania mendapatkan induction untuk upskilling kapasitas sumber daya manusia yang akan dilakukan mulai minggu depan (pertengahan Januari) hingga bulan April mendatang serta pengenalan budaya Indonesia.

Para peserta adalah batch pertama dari program upskilling. Nantinya akan ada total 100 orang peserta upskilling yang akan datang ke Indonesia dengan dibagi dalam beberapa batch.

Program Capacity Building sengaja dirancang bagi pekerja TPDC agar memiliki skill-sets baru khususnya di bidang eksplorasi dan hidrokarbon, agar menjadi perusahaan energi kelas dunia.

“Agenda Pre Capacity Building dan Capacity Building ini disiapkan dengan semangat fundamental persahabatan dan kerja sama bilateral dua negara. Dengan nilai-nilai ini, kami percaya jika perusahaan masuk ke dalam kerja sama komersial di masa mendatang, hal tersebut akan berkesinambungan dan memberikan nilai tambah positif untuk kedua negara,” ungkap Direktur Utama PIEP, Jaffee A. Suardin.

Inspirasi bagi TPDC

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Eksplorasi TPDC, Kenneth M. Mutaonga, yang turut hadir mendampingi para peserta, mengatakan, “Kami mengapresiasi kegiatan ini, di mana Pertamina telah menyambut kami dan mempersiapkan agenda Capacity Building ini, Saya yakin, Pertamina dengan organisasi yang begitu besar, menjadi inspirasi bagi TPDC. Capacity Building adalah awal yang baik untuk merealisasikan MoU antara Pertamina dan TPDC,” ujar Kenneth.

Direktur Afrika Kementerian Luar Negeri, Dewi J. Meidiwaty, juga mengamini kerja sama yang telah dibangun. Ia menyampaikan bahwa kerja sama positif ini merupakan kolaborasi penting dalam membangun sinergi antara dua negara dengan potensi besar di sektor energi, yang diawali dengan transfer pengetahuan untuk upskilling SDM.

Keduanya, bersama dengan Duta Besar Tanzania untuk Indonesia, Macocha Tembele, menyampaikan bahwa tahun ini adalah 60 tahun kerja sama bilateral Indonesia dan Tanzania yang diawali sejak tahun 1964.

Proses pembelajaran akan dilakukan dalam kegiatan ini meliputi beberapa metode pembelajaran, termasuk class room dan mentoring. Untuk meningkatkan proses implementasi sebelum pekerja TPDC kembali ke Tanzania, peserta akan mendapatkan pengalaman langsung melalui program on-the-job training di Pertamina melalui beberapa unit usaha di Wilayah Kerja PHR dan di Indonesia Drilling Training Center PDSI.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, "Kerja sama peningkatan kapasitas ini merupakan tindak lanjut dari MoU Direktur Utama Pertamina dan TPDC beberapa waktu lalu di Tanzania, ini membuktikan bahwa kualitas dan kompetensi pekerja Pertamina diakui global, kerja sama ini juga bertujuan untuk meningkatkan kerja sama kedua negara dalam peningkatan kompetensi dan kualitas sumber daya manusia di masing-masing pihak".

Agenda Capacity Building berlangsung selama 3 (tiga) bulan. Kegiatan ini merupakan upaya mendukung inisiatif global yang dilakukan Pertamina dan TPDC, dan merupakan tindak lanjut penandatanganan MoU pada 22 Agustus 2023 mengenai kerja sama strategis bidang hulu dan hilir migas.

Peran Sigtnifikan

Selain di bidang peningkatan kapasitas SDM untuk eksplorasi dan hidrokarbon, MoU juga mencakup kerja sama bidang eksplorasi di daerah yang memiliki potensi serta menguntungkan bagi investasi di Tanzania, yang meliputi: bidang hulu, peluang investasi di bidang hilir migas, stasiun Compressed Natural Gas (CNG) dan pasokan ke Mini Liquified Natural Gas (LNG), serta bidang lain yang disepakati antara Pertamina dan TPDC.

"Dengan memfasilitasi kerja sama, kami memiliki tujuan untuk mendorong praktik berkelanjutan, kemajuan teknologi, dan pengembangan keterampilan untuk mendorong industri energi Indonesia dan Tanzania ke depan. PIEP percaya bahwa global footprints di Afrika dapat memberikan peran yang signifikan dalam mendukung misi kami untuk mengembangkan potensi migas dan energi lainnya di luar negeri yang terintegrasi, berdasarkan prinsip komersial yang pasti untuk mendukung ketahanan energi nasional,“ jelas Jaffee.

Tanzania Petroleum Development Corporation (TPDC) merupakan Perusahaan Minyak Nasional Tanzania, yang sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah Tanzania, sejak 1969.

Undang-Undang Perminyakan Tanzania tahun 2015 telah memberikan mandat kepada TPDC untuk menjalankan aspek komersial Tanzania dalam operasi perminyakan di sektor hulu, tengah dan hilir serta partisipasi pemerintah dalam perjanjian perminyakan dan gas alam. TPDC memiliki hak eksklusif atas rantai nilai tengah dan hilir gas alam. Lebih lanjut, TPDC dapat memberi wewenang kepada orang lain untuk melakukan aktivitas yang diatur, khususnya aktivitas yang hak eksklusifnya dimiliki oleh TPDC.

Agar efektif melaksanakan operasi perminyakan tertentu sebagaimana tercantum dalam Petroleum Act 2015, TPDC membentuk dua anak perusahaan; Gas Supply Company Limited (GASCO), bertanggung jawab atas pengoperasian dan pemeliharaan Infrastruktur Gas Alam Nasional (NNGI) dan TANOIL Investments Limited, yang menjalankan bisnis perdagangan minyak. TPDC dan anak perusahaannya mempunyai total tenaga kerja lebih dari 350 orang.

Penanda-tanganan piagam kerjasama strategis antara PT PIEP dengan TPDC di Daressalaam (Selasa, 22/08/23), sebagai anak perusahaan Subholding Upstream Pertamina, terfokus pada eksplorasi dan produksi migas di Afrika, untuk mendukung inisiatif perusahaan induknya secara global.

Penanda-tanganan kerjasama tersebut merupakan tonggak sejarah peningkatan hubungan sejarah panjang antara Indonesia dan Tanzania – mengingat TPDC dan Pertamina merupakan badan usaha milik negara (BUMN) yang sepenuhnya dimiliki oleh masing-masing Pemerintah.

Semangat Persahabatan

Kedua BUMN dari Indonesia dan Tanzania, ini sepakat untuk melakukan kerja sama di sektor hulu dan hilir berupa. Antara lain, menjajaki bidang-bidang potensial yang saling menguntungkan untuk investasi di Tanzania, baik di sektor hulu, peluang investasi hilir pada stasiun Compressed Natural Gas (CNG) dan pasokan Mini LNG; dan lainnya yang disetujui oleh Pertamina dan TPDC.

Kerjasama itu juga memungkinkan kedua korporasi negara ini, saling berbagi ilmu dan pengalaman. Demikian juga halnya dengan peningkatan kapasitas di bidang eksplorasi hidrokarbon dan seluruh rantai nilai minyak bumi bagi 100 karyawan TPDC untuk mendapatkan pelatihan atau pendidikan di Indonesia.

Program peningkatan kapasitas sebagaimana disebutkan di atas dimaksudkan untuk membekali TPDC dengan keahlian baru yang dibutuhkan oleh perusahaan energi kelas dunia. Program peningkatan keterampilan akan dilakukan melalui berbagai program studi termasuk program magister di bidang hidrokarbon. Untuk mempercepat proses implementasi sekembalinya ke Tanzania, para peserta juga akan mendapatkan pengalaman nyata melalui on the job training di berbagai lini bisnis Pertamina.

Mussa Makame, Managing Director TPDC kala itu mengatakan, “Pertamina dalam DNA-nya memiliki karakter organisasi yang dicita-citakan oleh TPDC dan kerja sama melalui MoU ini merupakan langkah besar menuju ambisi tersebut.”

Pada momen yang sama, Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina mengatakan, “MoU ini disusun dengan semangat persahabatan yang mendasar. Dengan nilai-nilai ini dalam pikiran kita, saya yakin ketika kita menjalin kerja sama komersial di masa depan, hal itu akan terus membawa nilai-nilai positif bagi negara kita masing-masing.”

Ia juga menegaskan, “PIEP percaya bahwa jejak globalnya di Afrika akan memainkan peran penting untuk mendukung misi kami mengembangkan potensi minyak, gas, dan energi lainnya di luar negeri secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang sehat dalam upaya mencapai kemandirian & ketahanan energi nasional.”

Jaffee A. Suardin selaku Direktur Utama PIEP mengemukakan,  “Wilayah Operasional PIEP berada di 12 negara di 4 benua. Diantaranya adalah beberapa negara di Afrika yang menjadi Jejak PIEP. Dengan adanya peluang kerjasama eksplorasi gas dan produksi hulu minyak, dapat meningkatkan ekspansi PIEP dalam pengembangan lapangan untuk mencapai pertumbuhan produksi. sebagai bagian dari ketahanan energi nasional. Pada tahun 2022, kontribusi PIEP terhadap produksi hulu Subholding Pertamina sebesar 29% pada minyak dan 15% pada gas.”  | delanova - rilisa

Editor : delanova | Sumber : pertamina dan berbagai sumber
 
Budaya
05 Okt 24, 06:23 WIB | Dilihat : 59
Ismail Sabri dan MABMI Sepakat Majukan Budaya Melayu
26 Sep 24, 10:04 WIB | Dilihat : 523
Jangan Sembrono Nyomot Akronim Gerbang Betawi
27 Agt 24, 05:51 WIB | Dilihat : 499
Penting Meneruskan Dekolonisasi Pengetahuan
Selanjutnya
Seni & Hiburan