Lelah dan Lelap

| dilihat 535

Lelah, perubahan bioritme, perubahan iklim dan atmosfer hdiup, membuat kita (termasuk anak-anak),  siapapun, dan apapun apapun profesi serta status sosial,  mudah tertidur, di mana saja dan kapan saja. Tak peduli di lobi markas besar Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) - New York, bandar udara internasional (Narita - Tokyo, Halim Perdana Kusumah - Jakarta, I Gusti Ngurah Rai - Bali, Sultan Aji Muhammad Sulaiman - Balikpapan, Tepian jalan Tamblong - Bandung, pedestrian Jl. Suryopranoto - Jakarta Pusat, selasar masjid At Tiin - Jakarta Timur, atau emperan toko Jalan Panjang - Cipulir, Jakarta Selatan).

Secara ragawi, manusia tak sepenuhnya kuasa mengatasi kantuk dan tertidur, bahkan hingga lelap. Lalu segar kembali setelah terjaga. Tubuh perlu rehat ketika lelah, perlu rehat, setidaknya enam jam dalam pusaran hidup sehari. | bangsem

 
Ekonomi & Bisnis
30 Okt 25, 00:14 WIB | Dilihat : 44
Optimus Tetap Program Utama Pertamina Hulu Energi
23 Okt 25, 20:49 WIB | Dilihat : 167
Pertamina Hulu Energi Unjuk Daya Indonesia di NAPEC 2025
16 Okt 25, 20:40 WIB | Dilihat : 266
Satu Kasus Keracunan pun Tak Bisa Diterima
Selanjutnya
Lingkungan
04 Agt 25, 02:48 WIB | Dilihat : 772
Almaty Kazakhtan Sentra Suara Akal Sehat
16 Jun 25, 13:19 WIB | Dilihat : 975
JFF 2025 Menyegarkan Imagineering Jakarta
25 Mei 25, 23:22 WIB | Dilihat : 741
Jakarta Kota Global Berbudaya
Selanjutnya