Rindu Satpam Cantik, From Zero to Hero

AKARPADINEWS.COM | TINGGAL menumpang di rumah orang memang tidak enak. Apapun yang terjadi di dalam rumah itu, pusarannya akan mengenai langsung atau tidak langsung. Rindu dan Darmi mengalaminya.

Ketika friksi sedang melanda Keluarga Gendon, karena hubungan Shinta dengan Rudy yang tidak disukai Bu Gendon, Rindu dan Darmi harus pandai-pandai menempatkan dirinya. Dengan kesantunan dan sikap tahu diri yang dimilikinya, Rindu berhasil memainkan peran sebagai telangkai.

Darmi dan Rindu memainkan peran sebagai mediator untuk menurunkan ketegangan yang sudah mulai merusak kehidupan keluarga Gendon. Apalagi, ketika Bu Gendon melihat komunikasi Darmi dengan Rindu sebagai sesuatu yang indah dalam hubungan ibu dengan anak.

Keberadaan Rindu semacam itu, juga membuat hati Anto, anak bungsu Gendon senang. Apalagi, Rindu yang memang sudah karib dengan Anto sejak kecil, bisa saling berinteraksi positif. Bahkan, kemudian menjadi salah satu model hubungan yang lebih egaliter di dalam suatu keluarga.

Anto terlatih kepekaan sosialnya untuk berpihak kepada rakyat kecil, karena berinteraksi dengan Darmi, Rindu, Sugeng, dan Woro para pembantu di rumahnya. Ini juga yang membuat Anto punya daya untuk mentransfer pemikiran dia kepada ayahnya, untuk dalam melakukan bisnis memberi perhatian lebih terhadap lingkungan sosialnya.

Anto juga karib dengan Usmar, pengemudi bajaj, yang wajah dan perangainya mirip dengan almarhum Icham, ayah Rindu. Meskipun kehadiran pengemudi bajaj itu sempat membuat heboh. Antara lain, membuat Satpam Sugeng pingsan, Mbok Darmi terperangah, dan hal-hal lain yang tak pernah terbayangkan keseluruhannya.

Kendati demikian, tak urung, kebaikan Rindu yang sangat disiplin bertugas dengan Wulan, masih dilihat sebelah mata, termasuk oleh Yanti. Alhasil, Rindu yang sedang berjuang mengubah nasibnya masih akan mengalami up and down. Sama halnya dengan liku hubungan percintaan Shinta dengan Rudy, yang sudah diterima baik oleh keluarga Baron, mantan atasan Gendon.

Rindu, mahasiswi yang menjadi satpam bank, itu bukan sekadar satpam. Dia adalah perempuan muda dari lingkungan sosial kebanyakan yang sedang bergerak from zero to hero.

Episode 8 film seri televisi Rindu Satpam Kita (RSK) yang ditayangkan di TVRI – Minggu (19/4/15) pukul 20.00-21.00 wib ini, tidak seperti kebanyakan sinetron kejar tayang yang ditayangkan stasiun televisi lain. Film seri televisi RSK memberi tawaran pesan moral yang menghidupkan kembali kesegaran fikir pemirsa. Termasuk nilai-nilai sosio-budaya yang selama ini nyaris diabaikan.

Film seri televisi dalam kemasan edutainment, ini layak ditonton oleh mereka yang ingin melihat kembali layar televisi sebagai medium pencerahan bagi khalayaknya.

Melalui sejumlah aktor senior seperti Wawan Wanisar, Ida Zein, dan Iwan Gardiawan dihadirkan pesona persona aktor – aktris yang mumpuni. Berkolaborasi dengan aktor yang sedang menemukan format dirinya seperti Asrul Dahlan, Lisa Syahtiani, Erma Zarina, Krisni Dieta, Andi Bersama, juga Wina Marrino. Mereka berkolaborasi dan berbagai pengalaman dengan Arif Wibowo, pendatang baru. Juga pemain lainnya.

Film seri televisi RSK dengan eksekusi visual kreatif garapan apik Warta Irvan Dinata dan disunting oleh editor pemenang Piala Vidia Tito Kurnianto, itu menghadirkan format visual yang tertata baik. Sutradara Guntoro Sulung memberi arah pada pemeranan dan pengadeganan.

Lewat film seri televisi RSK ini juga dialirkan informasi seputar corporate community responsibility (CCR) Bank BNI. Termasuk bagaimana relasi program CCR itu terkait dengan perkembangan kreatif anak, pendidikan, dan lingkungan hidup.

Alhasil, film seri TVRI yang bisa disaksikan melalui beberapa saluran program pay tv dan live streaming, ini juga masih dapat disaksikan melalui saluran UHF. Di beberapa daerah masih bisa dinikmati dengan saluran VHF.

Lewat film seri televisi ini, memang terbetik hasrat memperkuat kembali TVRI sebagai lembaga penyiaran publik yang terus bergerak sebagai televisinya rakyat Indonesia. RSK ditayangkan, sebagai bagian dari kerjasama TVRI dengan BNI sebagaimana film seri Babad Tanah Jawa merupakan hasil kerjasama TVRI dengan BRI. Sebagai lembaga penyiaran publik, TVRI perlu memperoleh support secara proporsional dan profesional | Bang Sem