Insiden Festival Film Cannes 2014

Cium Pipi Mengguncang Aktris Iran Leila Hatami

| dilihat 2252

LEILA Hattami. Begitulah namanya. Perempuan kelahiran Teheran, 1 Oktober 1972 ini puteri sutradara beken Iran, Ali Hatami dengan aktris Iran yang tak kalah beken, Zari Khoshkam yang populer dipanggil Zahra Hatami.

Leila adalah aktris Iran terkemuka. Lewat film A Separation (Jodaeiye Nader az Simin - 2011) arahan sutradara Ashgar Farhadi, ia terpilih sebagai aktris terbaik pada Festival Film Berlin ke 61. Film ini juga terpilih untuk menerima Academy Award untuk film Berbahasa Asing Terbaik.

Sebelumnya, lewat The Deserted Station (2002) ia juga memenangkan penghargaan Aktris Terbaik Festival Film Montreal ke 26 Montreal.

Tahun 2005, ditangani suaminya yang menyutradarai film Portrait of a Lady Far Away, Leila Hatami menunjukkan kepiawaiannya sebagai aktris berkualitas. Itu sebabnya, dalam Festival Film Cannes – Perancis Selatan, ia terpilih sebagai salah satu juri.

Leila sudah bersentuhan dengan karya kreatif film sejak masih kanak-kanak. Ia banyak terlibat dalam film-film karya ayahnya, termasuk dalam film seri televisi TV bertema sejarah, Hezar Dastan (1978).

Tahun 1984, debutnya mencuat lewat film biografi bertajuk Kamalolmolk (1984). Penampilannya sebagai aktris, menonjol ketika dia memerankan tokoh seorang putri Turki yang terserang kebutaan, pada 1992.

Usai menyelesaikan SMA, Leila melanjutkan studinya di Lausanne – Swiss di jurusan Teknik Elektro. Tapi, dia urung melanjutkan studinya, karena setelah dua tahun dia justru mengambil sastra Perancis. Setelah melanjutkan studinya di Perancis, Leila kembali ke Iran.

Tahun 1997, Leila terlibat dalam film bertajuk Dariush Mehrjui ini Leila (1997). Penampilannya dalam film tersebut mendapat sambutan hangat dari para kritikus dan penonton di seluruh dunia.

Atas kepiawaiannya berakting, Leila menerima penghargaan sebagai Aktris Terbaik dari Fajr Film Festival 15. Setelah itu, pada 1999 dia menerima pinangan Ali Mosaffa, lawan mainnya yang kemudian menjadi sutradara.

Leila dan Ali dikaruniai seorang putera, Mani (Februari 2007) dan seorang putri bernama, Asal (Oktober 2008).

Ketika menjadi juri di Festival Film Cannes, dia sempat menghebohkan Iran. Pasalnya, media menyiarkan luas peristiwa ketika Presiden Festival Film Cannes, Gilles Jacob yang sudah berusia 83 tahun, mencium pipinya, seperti yang dilakukan Gilles kepada juri perempuan dari negara lain.

Wakil Menteri Kebudayaan Iran menegur Leila. "Mereka yang menghadiri acara itu disengaja harus mengambil pelajaran dari kredibilitas dan kesucian Iran, sehingga citra buruk perempuan Iran tidak akan diperlihatkan kepada dunia," kata Hossein Noushabadi.

Leila terguncang. Dia buru-buru meminta maaf secara tertulis kepada pemerintah negaranya. Ia tak menampik, adegan ‘sun pipi’ di jalur karpet merah itu menyebabkan kemarahan banyak kalangan di Iran. Banyak saksi mata menyebut, kejadian itu hanyalah insiden belaka.

"Saya sangat menyesal karena telah menyakiti perasaan beberapa orang," tulis Leila dalam sebuah surat kepada organisasi perfilman Iran, yang disiarkan oleh kantor media pemerintah Republik Islam Iran.

Leila menggarisbawahi rasa hormatnya kepada aturan perilaku Islam di depan khalayak. Leila mengatakan, ia menganggap Gilles yang sudah berusia lanjut itu, laksana orang tua. Leila yakin, Gilles lupa dengan asal negara Leila. “Mungkin karena sudah uzur,” cetusnya yang dilansir media di Iran dan di Perancis.

Leila mengaku telah melakukan tindakan pre-emtive, bahkan hingga tangannya gemetar. "Meskipun saya malu untuk memberikan penjelasan ini, saya tidak punya pilihan selain menjelaskan secara rinci untuk mereka yang tidak bisa memahami situasi tak terelakkan itu. Aku terjebak dalam situasi festival itu,” cetusnya.

Sekali lagi, Leila menegaskan, di matanya Gilles hanyalah seorang kakek tua yang menjadi tuan rumah perhelatan insan film itu.

Kendati demikian, Hossein Noushabadi menegaskan, perempuan Iran adalah simbol kesucian dan kepolosan. Kehadiran Leila dengan adegan cium pipi di festival itu, "tidak sejalan dengan keyakinan agama kami.”

Celakanya, sekelompok mahasiswi Iran mendesak, agar Leila dipanggil pemerintah dan dijatuhi hukuman penjara, seperti tulis Tasnim News. Leila juga dilaporkan oleh Mahasiswa Hizbullah yang melaporkannya ke Pengadilan Iran agar menuntut aktris pada film yang meraih Piala Oscar itu.

Gilles Jacob sendiri cuek.  Ia tak membesarkan insiden itu, dan menggambarkan bahwa hal itu merupakan "kebiasaan yang biasa di Barat."

"Aku mencium Mrs Hatami di pipi," kata Jacob. "Pada saat itu, saya memandang dia sebagai pribadi yang mewakili insan film Iran, sebelum ia menjadi dirinya sendiri lagi." Kaum perempuan Iran, merutuk sikap Jacob.

Sikap Jacob, dipandang penentang Leila, sebagai telah melukai sentimen keagamaan yang diperjuangkan dengan mengorbankan para martir Revolusi Iran. | noora

Editor : Web Administrator | Sumber : Le Monde dan sumber lain
 
Ekonomi & Bisnis
03 Apr 24, 04:18 WIB | Dilihat : 240
Pertamina Siap Layani Masyarakat Hadapi Lebaran 2024
12 Mar 24, 10:56 WIB | Dilihat : 410
Nilai Bitcoin Capai Rekor Tertinggi
02 Mar 24, 07:41 WIB | Dilihat : 257
Elnusa Bukukan Laba 2023 Sebesar Rp503 Miliar
Selanjutnya
Humaniora
02 Apr 24, 22:26 WIB | Dilihat : 526
Iktikaf
31 Mar 24, 20:45 WIB | Dilihat : 1047
Peluang Memperoleh Kemaafan dan Ampunan Allah
24 Mar 24, 15:58 WIB | Dilihat : 268
Isyarat Bencana Alam
16 Mar 24, 01:40 WIB | Dilihat : 741
Momentum Cinta
Selanjutnya