Berharap Kembali Meraih Tropi

| dilihat 2545

AKARPADINEWS.COM | LIGA Premier Inggris musim 2015-2016 menorehkan hasil yang mengecewakan bagi Arsenal. Bagaimana tidak, klub asal Kota London yang sempat menduduki posisi puncak klasemen selama setengah musim itu, tergelincir hingga posisi ketiga. Arsenal pun tersingkir dari perhelatan Piala FA dan Piala Liga Champions Eropa. The Gunner mengakhiri musim ini tanpa trofi.

Sebenarnya, permainan Arsenal tak terlalu jelek. Hanya saja, setelah tengah musim, konsistensinya agar bermain maksimal meredup. Kelemahan itu yang kemudian dimanfaatkan Leicester City untuk menyalip Arsenal. Tim berjuluk The Fox itu, kini tengah menanti gelar juara Liga Premier Inggris musim ini.

Meski gagal meraih tropi, Arsenal mengapresiasi kinerja pelatihnya, Arsene Wenger. Meriam London tak ingin ke lain hati, masih mempercayai pelatih berjuluk The Professor itu sejak sejak 1996.

Selama menukangi Arsenal, Wenger telah mempersembahkan beberapa trofi, seperti trofi Liga Premier Inggris, FA Cup, dan Community Shield. Sayang, Wenger belum mampu mempersembahkan trofi Liga Champions Eropa kepada Arsenal.

Di musim 2014-2015, Arsenal memboyong satu trofi yakni trofi FA Cup. Atas trofi itu, posisi pelatih asal Perancis itu pun masih aman. Keadaan itu jelas berbeda dengan musim ini. Bisa saja, posisi Wenger di Emirates Stadium, markas Arsenal, akan terancam.

Apalagi, fans The Gunner mulai jengah. Kepercayaan mereka kepada Wenger berkurang. Bahkan, ada yang mendesak pihak manajemen memecat Wenger. Emosi fans itu tidak terlepas lantaran rindunya akan hingar bingar kejayaan Arsenal kala berhasil menjuarai Liga Premier Inggris. Terakhir, Arsenal merayakan trofi Liga Premier Inggris pada tahun 2004.

Para fans juga mengkritik Wenger dalam urusan transfer pemain. Pelatih berusia 66 tahun itu kerap dikecam lantaran salah dalam memilih keputusan untuk melakukan transfer pemain. Salah satu kebijakan transfer yang membuat para fans geram ialah kala Wenger memutuskan untuk menjual Robin van Persie kepada Manchester United (MU) pada tahun 2012. Mereka kecewa lantaran penyerang asal Belanda itu merupakan pemain yang dicintai.

Van Persie merupakan salah satu penyerang produktif Arsenal selama membela klub tersebut dari tahun 2004-2012. Selain itu, RVP, panggilan akrab fans terhadapnya, termasuk penyerang yang serba bisa, mampu mencetak gol sekaligus mengumpan dengan baik.

Keputusan Wenger menjualnya ke MU itu berbuah petaka bagi Arsenal. Pasalnya, pemain kelahiran Rotterdam berhasil mempersembahkan gelar juara Liga Premier Inggris musim 2012-2013 di bawah asuhan Sir Alex Ferguson. Tak hanya itu, Van Persie pun menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Premier Inggris di musim yang sama. Melihat kenyataan pahit itu, fans Arsenal pun gigit jari dan menyalahkan Wenger atas kepergian Van Persie.

Kesalahan kebijakan transfer lainnya ialah pembelian Sebastien Squillaci tahun 2010. Pemain belakang asal Perancis ini didatangkan denga nilai transfer sebesar US$ 5,6 juta atau setara dengan Rp73 miliar. Namun, Squillaci tidak dapat membalasnya dengan permainan gemilang.

Mantan pemain Lyon ini justru kerap melakukan blunder dan cenderung malas menjaga pertahanan. Hasilnya, gawang Arsenal sering kebobolan tatkala dirinya menjadi pilihan pertama Wenger kala berlaga. Selama tiga tahun berseragam The Gunner, Squillaci hanya tampil sebanyak 23 kali dan akhirnya dijual ke Bastia pada tahun 2013.

Kesalahan lainnya adalah tatkala diketahui jika Arsenal pernah sejengkal lagi mendapatkan Zlatan Ibrahimovic dari Malmo FF. Kala itu, tahun 2001, Ibra amat tertarik untuk bermain bersama Arsenal.

Sayangnya, bukan kontrak permanen yang ditawarkan Wenger, malah dia menawarkan trial kepada Ibra muda. Pemain asal Swedia itu pun menolak Arsenal dan berlabuh ke Ajax.

Meski demikian, Wenger sebenarnya juga telah melakukan kebijakan transfer yang tepat. Salah satu yang terbaik ialah mendatangkan Thierry Henry. Wenger mendatangkan Henry dari Juventus pada tahun 1999 dengan modal US$15 juta atau setara dengan Rp197 miliar.

Investasi yang dilakukan Wenger itu berbuah manis. Karena, pemain asal Perancis itu menjadi bagian dari masa kejayaan Arsenal kala menjuarai trofi Liga Premier Inggris, FA Cup, dan Community Shields. Sayangnya, Arsenal melepasnya di tahun 2007 ke Barcelona dan menyebabkan permainan Arsenal menurun.

Di era Arsenal masa kini, Wenger juga cukup berhasil mendatangkan Mesut Ozil dari Real Madrid. Pemain asal Jerman ini didatangkan Wenger pada menit terakhir jendela transfer awal musim 2013-2014. Selama merumput di Emirates Stadium, Ozil berhasil membuktikan diri sebagai playmaker terbaik dunia. Dia membuat permainan Arsenal lebih atraktif dan mampu membuat umpan-umpan berbuah gol ke jala lawan.

Soal strategi permainan, Wenger dikritik lantaran strateginya mudah ditebak lawan. Selama beberapa tahun belakangan, Wenger selalu mengarahkan pemainnya untuk bermain via sayap dengan tempo yang cepat dan karakter operan bola layaknya tiki-taka Barcelona. Permainan itu selalu ditampilkan Wenger membuat lawan-lawannya khatam membaca permainan Arsenal.

Beruntungnya kini, semenjak kedatangan Ozil, pola permainan di lapangan menjadi dinamis. Melalui umpan-umpan segar dari kakinya, Ozil mampu mengatur tempo permainan Arsenal sehingga tak melulu sama di tiap pertandingan.

Meski demikian, Arsenal kurang memperhatikan komposisi pemainnya. Ketika pemain utamanya cedera, Wenger terkadang kurang memiliki pilihan tepat untuk melapisinya. Selain itu, lini depan Arsenal masih belum memiliki insting predator yang kuat. Alexis Sanchez, Olivier Giroud, Theo Walcott, Danny Welbeck, Alex Iwobi, dan Joel Campbell masih belum memberikan permainan maksimalnya.

Dengan berbagai kondisi di musim ini, Wenger pun terancam hengkang dari Emirates Stadium. Fans pun sudah mulai mendesak manajemen Arsenal untuk melakukan reformasi kepelatihan. Wenger dianggap telah terlalu lama dan belum mampu memberikan gelar juara yang diimpikan yakni Piala Champions Eropa.

Soal masa depannya di Arsenal, Wenger angkat bicara. Baginya, yang terpenting bukan soal dia akan melatih Arsenal musim depan atau tidak. Tetapi, bagaimana dirinya memberikan yang terbaik untuk Arsenal selama masih berstatus sebagai pelatih.

“Tak pernah terbesit keraguan dalam pikiran saya (mengenai masa depannya di Arsenal). Saya selalu memegang komitmen dengan apa yang tengah saya lakukan. Selama saya masih di klub (Arsenal), maka saya akan memberikan 100 persen kemampuan saya,” ujar Wenger.

Mengenai desakan sebagian fans Arsenal agar dirinya hengkang, Wenger mengatakan, dirinya tidak memikirkan hal itu dan hanya fokus pada pertandingan Arsenal hingga akhir musim. Baginya, sebagai pelatih, hal yang paling utama ialah tetap fokus untuk menghadapi tiap laga hingga musim berlalu, apapun hasilnya.

“Saya percaya, hal terpenting dalam hidup ialah fokus pada tanggung jawab yang telah dibebankan pada kita. Saya ditunjuk untuk melatih dan saya akan lakukan yang terbaik untuk klub yang saya cintai. Bila saya dapat menyebarkan perasaan cinta saya kepada para fans dan mereka memahaminya maka itu akan lebih baik. Hanya itu yang saya lakukan,” ujarnya.

Manajemen klub nampaknya masih mempercayai Wenger karena loyalitasnya yang luar biasa. Namun, manajemn pun tak bisa mengabaikan tuntutan fans untuk merengkuh juara.

Dan, menjadi kampiun, terutama di Liga Champions Eropa, sudah tentu akan memberikan dampak luar biasa bagi Arsenal. Selain menambah pundi-pundi, memenangi kejuaraan bergensi itu dapat pula menjadi magnet menarik bintang-bintang besar agar berlabuh ke Arsenal.

Siapa pun pelatihnya di musim depan, Arsenal memiliki pekerjaan rumah yang cukup banyak. Arsenal harus tetap fokus sebagai tim juara, bukan hanya sebagai yang kedua atau ketiga. Dalam konteks ini, The Gunner perlu menjaga konsistensi permainannya agar tidak lagi tergelincir seperti musim ini. Dengan begitu, gelar juara dapat direngkuh kembali.

Muhammad Khairil

Editor : M. Yamin Panca Setia | Sumber : Cought Offiside/Talk Sport/Bleache Report/Daily Mail
 
Ekonomi & Bisnis
12 Mar 24, 10:56 WIB | Dilihat : 277
Nilai Bitcoin Capai Rekor Tertinggi
02 Mar 24, 07:41 WIB | Dilihat : 139
Elnusa Bukukan Laba 2023 Sebesar Rp503 Miliar
Selanjutnya
Budaya
09 Des 23, 08:03 WIB | Dilihat : 634
Memaknai Maklumat Keadaban Akademi Jakarta
02 Nov 23, 21:22 WIB | Dilihat : 784
Salawat Asyghil Menguatkan Optimisme
12 Okt 23, 13:55 WIB | Dilihat : 751
Museum Harus Bikin Bangga Generasi Muda
Selanjutnya