Yusril Ihza Mahendra Aktor Terbaik Festival Film Internasional Madrid

| dilihat 3475

Dela Nova

AKARPADINEWS.COM | PROF. Dr. Yusril Ihza Mahendra alias Datuk Maharajo Palinduang, tak hanya piawai dalam menggunakan logika sehat dalam mengkaji dan menerapkan hukum tata negara. Ia tak hanya lincah dalam berpolitik, sebagaimana kelincahannya dalam memainkan jurus-jurus hukum sebagai pengacara. Dia juga piawai dalam memainkan perannya sebagai aktor film.

Lelaki kelahiran Bangka 5 Februari 1956, itu dinobatkan Festival Film Internasional Madrid 2014 sebagai salah satu aktor terbaik untuk kategori Best Lead Actor in a Foreign Language Feature Film, atas perannya sebagai pemeran utama dalam film bertajuk Legend of The East, arahan sutradara Nirattisai Kaljaruek yang juga menyabet penghargaan sebagai salah satu sutradara terbaik dalam festival yang digelar di Spanyol untuk ketiga kalinya itu.

Pada festival yang dihelat pekan lalu, itu Yusril berada pada posisi yang sama dengan aktor Demuria (Cholchu Salome), Emanuele Cerman (In The Name of Satan),  Juan Carlon Montoya (The Knife of Don Juan), Masayuki Deai (Dreams and Illusions), Landenberg (Sam Frederic), dan Alberto Bucco (Venis is Saved).

Legend of The East bercerita tentang Dinasti Ming selama periode paling bersejarah karena konflik yang dahsyat. Film ini bercerita dari sudut pandang menarik, melalui kehidupan seorang hamba seorang Pangeran era Dinasti Ming, bernama Zheng He. Ia membantu sang pangeran mendapatkan tahta-nya yang sah. Zheng He yang kita kenal dengan nama bekan Cheng Ho dan kemudian menjadi laksamana yang masyhur, karena merambah ke Nusantara.

Film drama kolosal yang di Indonesia ditayangkan beberapa tahun lalu bertajuk Laksamana Cheng Ho. Pada versi televisi, film yang semula dirancang untuk 26 episode itu akhirnya menjadi 30 episode. Pengambilan gambar film ini dilakukan di Thailand, China, dan Indonesia, antara lain di Jawa Barat. Film ini merupakan film cerita (feature) pertama, setelah sebelumnya CCTV 4 China menyajikannya dalam format film dokumenter.

Film produksi perusahaan film terkemuka Thailand Kantana Ltd, itu bekerjasama dengan Jupiter Global Film dari Indonesia dan Heng Dian Movie Corporation dari China.

Selain Yusril, bermain dalam film ini Gus Ipul (Syaifullah Yusuf, Wakil Gubernur Jawa Timur). Yusril dan Ipul sama-sama mantan Menteri. Yusril pernah menjabat Menteri Sekretaris Negara dan Menteri Hukum dan HAM, Gus Ipul pernah menjabat Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT). Selain itu, juga terlibat dalam film ini aktor dan aktris dari Thailand, China, Vietnam, Kamboja, Malaysia, dan Indonesia. Uniknya, skenario film ini ditulis dalam enam bahasa. Film ini, selain di Indonesia,  sudah ditayangkan oleh stasiun tevelisi China, Thailand, Malaysia, Singapore, Vietnam, Kamboja, Myanmar dan Turki.

Wajar bila sutradara dan Yusril terpilih menjadi yang terbaik di festival Madrid, karena keduanya bekerja profesional dan tekun. Garapannya apik, sehingga pesona Armada Cheng Ho sebagai armada laut terbesar sebelum era modern Nusantara, itu tampil dengan segenap wibawa. Armada Cheng Ho meliputi 320 kapal, dengan 28.000 prajurit angkatan laut, dan sekitar 5000 awak kapal. Armada itu mengontrol samudera mulai dari Mogadishu di Afrika sampai ke Philipina dan Taiwan di Lautan Pasifik. Cheng Ho, berperan membentang persahabatan dengan kerajaan Nusantara, seperti Champa (Vietnam), Suvarnabhumi (Thailand), Melaka (Malaysia), Sriwijaya dan Majapahit (Indonesia).

Prestasi Yusril di Festival Madrid bisa jadi bekal untuk memenangkan kontestasi di panggung politik. |

 

Editor : Web Administrator | Sumber : Madrid International Film Festival
 
Sporta
07 Jul 23, 08:50 WIB | Dilihat : 1182
Rumput Tetangga
Selanjutnya
Humaniora
02 Apr 24, 22:26 WIB | Dilihat : 524
Iktikaf
31 Mar 24, 20:45 WIB | Dilihat : 1045
Peluang Memperoleh Kemaafan dan Ampunan Allah
24 Mar 24, 15:58 WIB | Dilihat : 265
Isyarat Bencana Alam
16 Mar 24, 01:40 WIB | Dilihat : 737
Momentum Cinta
Selanjutnya