Anies Pegas Sang Juara

| dilihat 566

bang sém

Untuk siapa saja yang bernalar, naluri, rasa dan indria cerdas sekaligus jernih, boleh dipastikan mau dan mampu melihat aksi transformasi atau perubahan dramatik di Jakarta.

Sebagai Gubernur Jakarta Raya, Anies Rasyid Baswedan tak pernah lepas tangan menghela transformasi itu. Gagasan-gagasan transformasi yang dirancang, dikomunikasikan, dan dilaksanakannya bersama Sandiaga Uno, terus bergerak.

Kini, bersama A. Riza Patria yang menggantikan Sandiaga sebagai Wakil Gubernur, seluruh aparatus Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan seluruh warga Jakarta Raya, proses transformasi itu membuahkan prestasi, prestise, sekaligus menandai preposisi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat Jakarta.

Jum'at, 27 November 2020, Anies Baswedan untuk kesekian kali mengabarkan, bertambahnya bilangan prestasi Provinsi DKI Jakarta. Kali ini, Jakarta beroleh penghargaan medali emas Bhumandala KANAKA dan Bhumandala KENCANA untuk kategori Provinsi - pada Bhumandala Award (Penghargaan Simpul Jaringan Informasi Geospasial) dari Badan Informasi Geospasial  (BIG), Republik Indonesia - BIG.

Provinsi DKI Jakarta dinilai berhasil membangun Simpul Jaringan Informasi Geospasial dengan baik, aktif dan operasional, yaitu Jakarta Satu.

 

Jakarta Satu, simpul Jaringan Informasi Geospasial DKI yang diluncurkan pada 17 Januari 2018, itu memanfaatkan data geospasial skala besar yang telah mengikuti sistem referensi geospasial nasional. Dengan adanya Jakarta Satu, data dari seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) akan terintegrasi dan dapat diakses langsung oleh Pemprov DKI Jakarta di dalam peta dasar tunggal.

Peluncuran program ini, merupakan manifestasi dari sikap transformatif, bahwa tiap bagian di DKI Jakarta tidak boleh lagi berjalan sendiri-sendiri. Harus terintegrasi itu prinsipnya, lalu diterjemahkan dalam narasi dan program: satu peta, satu data, satu kebijakan. Mengintegrasikan sehingga semua pengambilan keputusan mendasarkan kepada data.

Dari perspektif block chain system (BCS) yang kelak fungsi dan kemanfaatannya dapat diperluas bagi berbagai keperluan masyarakat secara adil dan berorientasi kesejahteraan kolektif, sesuai sesanti yang diusungnya, "Maju Kotanya, Bahagia Warganya."

Kesemua itu tak lepas dari akselerasi pencapaian visi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah (2017-2022) yang sekaligus Visi, "Jakarta kota maju, lestari dan berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi semua.”

Anies memang memilih visi dan misi yang tak mudah, karena terkait dengan pencapaian kualifikasi kota yang berbudaya berdimensi keberadaban, keadilan, dan kesejahteraan bagi semua.

Visi transformatif dalam merespon tantangan nyata untuk beroleh peluang memajukan kota (fisik material) dan penguatan nilai mental spiritual (akhlak).

 

Dalam Peraturan Daerah (Perda) No. 1/2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dalam pernyataan visi dijabarkan, bahwa "Keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi semua warga Jakarta menjadi fondasi penting dalam pembangunan. Tidak hanya pembangunan fisik seperti infrastruktur yang megah serta penggunaan teknologi modern dalam kehidupan sehari-hari, namun juga pembangunan manusia yang mencakup segala upaya perubahan positif untuk memperbaiki kualitas pendidikan, kesehatan, rasa aman, kesejahteraan, dan kebahagiaan semua warga."

Dijabarkan pula, bahwa "Pendekatan pembangunan fisik dan manusia ini harus dilingkupi dengan pendekatan pembangunan yang berwawasan lingkungan, kebudayaan serta keterlibatan masyarakat. Tidak hanya sekedar berpartisipasi, masyarakat menjadi motor penggerak utama pembangunan yang ikut menentukan arah gerak pembangunan Jakarta ke depan."

Untuk mewujudkan visi itu melalui sejumlah misi yang dirumuskan dan telah ditetapkan dalam Perda No.1/2017, pelaksanaan good governance - tata kelola pemerintahan yang baik -- sebagai salah satu pilar utama keberhasilan, berbagai kebijakan yang diambil Pemprov DKI Jakarta  dapat dilakukan secara konsisten berdasarkan pada kesamaan data dan informasi, secara sistematis.

Di sini, sistem block chain data, menjadi sangat penting. Jakarta Satu sebagai program atau pilihan sistem telah menunjukkan perannya. Manfaatnya utamanya adalah pencapaian efisiensi dan kerja efektif secara optimal. Di dalamnya terdapat makna kepemimpinan sebagai value creator.

Jakarta Satu itu sendiri menunjukkan hakikat kolaborasi berbagai OPD sehingga pertukaran data berjalan dengan lancar dan terbuka yang menjadi inti dari hakikat koordinasi dan integrasi secara simultan dan berdaya manfaat tinggi dari proses perencanaan sampai pemantauan pembangunan.

Kemanfaatan program ini, tercermin dari beragam penghargaan yang diterima Pemprov DKI Jakarta, antara lain, penghargaan auditif dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) - pencapaian kualifikasi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), berbagai penghargaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dengan integritas. Atau penghargaan dari Kementerian Sosial dan instansi lainnya untuk berbagai prestasi dalam kualitas layanan publik, termasuk prestasi sebagai provinsi terbaik dalam menangani pandemi nanomonster Covid-19.

 

Pernyataan Anies ketika menerima menerima penghargaan untuk Jakarta Satu ini, perlu disimak, bahwa prestasi ini merupakan buah kerja kreatif dan inovatif  ratusan orang yang berada di belakang layar mengimplementasikan visi Jakarta Satu.

Anies tegas menyatakan, "Merekalah yang senyatanya bekerja mewujudkan apa yang kita sebut sebagai integrasi. Mereka-mereka yang bekerja dengan data biasanya bekerja dalam sunyi, memang tidak terlihat tapi dampaknya terasa."

Anies seperti pegas, kian ditekan dan dibuli, kian ngegas, dan prestasinya kian melenting. Di balik semua fakta 'mendulang prestasi,' itu secara budaya saya melihat, Anies menunjukkan kemuan dan kemampuan tinggi dalam menghidupkan kesadaran dan antusiasme menggerakkan transformasi, menghidupkan simpati dan empati memantik partisipasi, menyemai apresiasi dan respek, yang akan membuatkan cinta kolektif bagi Jakarta.

Itulah budaya juara tanpa harus dengan jargon dan bengak-bengok dan tepuk dada sebagai juara. Anies dan Pemprov DKI Jakarta sudah juara, ketika yang lain baru merumuskan ambisi sebagai juara. |

Editor : Sem Haesy | Sumber : berbagai sumber
 
Budaya
09 Des 23, 08:03 WIB | Dilihat : 608
Memaknai Maklumat Keadaban Akademi Jakarta
02 Nov 23, 21:22 WIB | Dilihat : 756
Salawat Asyghil Menguatkan Optimisme
12 Okt 23, 13:55 WIB | Dilihat : 719
Museum Harus Bikin Bangga Generasi Muda
Selanjutnya
Sainstek
01 Nov 23, 11:46 WIB | Dilihat : 780
Pemanfaatan Teknologi Blockchain
30 Jun 23, 09:40 WIB | Dilihat : 1056
Menyemai Cerdas Digital di Tengah Tsunami Informasi
17 Apr 23, 18:24 WIB | Dilihat : 1306
Tokyo Tantang Beijing sebagai Pusat Data Asia
12 Jan 23, 10:02 WIB | Dilihat : 1449
Komet Baru Muncul Pertama Kali 12 Januari 2023
Selanjutnya