Bapak Modernitas Sarawak Tun Taib Wafat

| dilihat 370

KUALA LUMPUR | Dinihari baru berlalu, sekira dua jam lagi akan tiba waktu kumandang adzan Subuh, Rabu (21/2/24) kabar duka bagi Malaysia, khasnya Negeri Sarawak, telah mendahului.

Pukul 04.28 waktu Kuala Lumpur, Tun Pehin Sri Haji Abdul Taib bin Mahmud (87) - mantan Yang Dipertua Negeri Sarawak ke 7, Ketua Menteri Negeri Sarawak, dan Menteri Sumberdaya Primer Malaysia (di masa kepemimpinan Perdana Menteri Tun Abdul Razak, menghembuskan nafas terakhir di Cardiac Vascular Center - Kuala Lumpur (CVSKL). Allahyarham Tun Taib telah menjalani perawatan selama kurang lebih seminggu di pusat Jantung Malaysia tersebut.

Kabar duka itu segera tular dan merambatkan rasa sedih para petinggi Negara dan Negeri Sarawak, serta sanak keluarga dan rakyat Sarawak. Mereka segera bertakziah di Masjid Negara Malaysia - Kuala Lumpur, tempat semayam jenazah beberapa saat.

Primer  Sarawak Tan Sri Abang Johari Tun Openg yang datang bertakziah berjanji akan melanjutkan legacy mendiang Tun Abdul Taib Mahmud. Khasnya dalam upaya membangun Sarawak dan Malaysia ke arah yang lebih baik lagi.

Sebagaimana dikabarkan kantor berita Bernama, Tan Sri Abang Johari menyatakan, “Atas nama masyarakat Sarawak dan pribadi, saya merasa kehilangan seorang pemimpin yang seumur hidupnya mengabdi kepada rakyat Malaysia dan terlebih lagi rakyat Sarawak.

“Sebagai penggantinya, saya dan kawan-kawan akan melanjutkan upaya membangun Sarawak dan Malaysia ke arah (pendekatan) yang lebih terorganisir terutama dalam kebutuhan transisi energi global,” ujarnya.

Hal tersebut diungkapkannya beberapa saat usai upacara penanda-tanganan nota kesepahaman (MoU) antara Petronas dan Pemerintah Negara Bagian Sarawak di Kuala Lumpur.

Tan Sri Abang Johari mengatakan, mantan Yang Dipertua dan Ketua Menteri Sarawak tersebut telah menjabat sejak berdirinya Malaysia. Pada tahun 1963, allahyarham dilantik sebagai menteri pada pemerintahan pertama Sarawak dan Malaysia.

Allahyarham telah memberikan kontribusi yang sangat besar dan merupakan salah satu arsitek pendirian perusahaan Minyak Negara, Petronas.

“Setelah itu, mendiang mengabdi pada Pemerintah Persekutuan Malaysia," ungkap Tan Sri Abang Johari.

“Di kementerian itulah beliau menjadi pemimpin yang sukses menuju berdirinya Petronas dengan memperkuat industri perminyakan yang saat itu dipegang pihak luar,” lanjutnya.

Menyinggung tentang MoU antara Petronas dengan Pemerintah Negeri Sarawak, Tan Sri Abang Johari mengatakan, nota kesepahaman tersebut merupakan kerjasama antara Negeri Sarawak dengan Pemerintah Persekutuan melalui Petronas untuk mendirikan pabrik amoniak untuk pasar internasional.

“Kami di Sarawak tentunya akan terus menjalin kerja sama di bidang strategis Malaysia untuk memperkuat basis ekonomi Malaysia melalui pemanfaatan teknologi terkini,” jelas Tan Sri Abang Johari lagi.

Selaras dengan wafatnya Allahyarham Tun Abdul Taib Mahmud tersebut, dari Kuching - ibukota Sarawak, analis politik Analis politik dari Asian Institute Universitas Tasmania Profesor James Chin menyatakan kepada Suara Sarawak, "Kemakmuran dan kemajuan yang dialami Sarawak saat ini merupakan hasil dari jejak politik yang kuat dari mendiang."

James mengatakan, semua yang terlihat di Sarawak saat ini merupakan dampak positif dari kepemimpinannya. “Saya pikir banyak orang lupa bahwa jasa Tun Taib sebagai Yang Dipertua Negeri dan Ketua Menteri, telah mengabdi antara 40 hingga 43 tahun. Dan Sarawak sudah merdeka di Malaysia selama sekitar 61 tahun."

Artinya, dua pertiga hidup mendiang dihabiskan untuk tanah air tercinta, sekaligus menggambarkan tanggung jawab politiknya.

"Oleh karena itu, kita tidak bisa membicarakan Sarawak hari ini tanpa melihat jejak politik Taib di mana-mana, katanya di sini hari ini," ungkap James menegaskan. Ia menjelaskan, warisan politiknya sangat solid dan kuat.

“Tun Taib telah menciptakan lingkungan sehingga Sarawak memiliki tingkat otonomi politik tertinggi dari Pemerintah Persekutuan dibandingkan negara bagian lain di Malaysia,” ungkap James lagi.

Jenazah Tun Taib Mahmud disambut dengan upacara militer lengkap di ruang kedatangan VIP, Bandara Internasional Kuching (LTAK).

Jenazah Tun Taib, diterbangkan menggunakan pesawat Hercules Charlie 130 Angkatan Udara Kerajaan Malaysia (RMAF) dari Pangkalan Udara Subang Angkatan Udara Kerajaan Malaysia (RMAF). Mendarat sekira pukul 16.30 waktu Sarawak, setelah diberikan penghormatan terakhir oleh para pemimpin nasional Malaysia di Masjid Nasional, Kuala Lumpur.

Begitu jenazah almarhum tiba, terdengar 17 tembakan sebagai tanda penghormatan kepada Allahyarham di Pangkalan Udara RMAF. Jenazah almarhum didampingi istrinya, Toh Puan Raghad Kurdi Taib dan keempat anaknya: Jamilah Hamidah Taib, Mahmud Abu Bekir Taib, Sulaiman Abdul Rahman Taib dan Hanifah Hajar Taib serta anggota keluarga lainnya.

Tampak hadir menyambut kedatangan jenazah Tun Taib,  Ketua Menteri Sarawak Datuk Patinggi Tan Sri Abang Johari Tun Openg, Wakil Ketua Menteri Datuk Amar Awang Tengah Ali Hasan, Datuk Amar Douglas Uggah Embas dan Datuk Amar Dr Sim Kui Hian, mantan Wakil Ketua Menteri Datuk Patinggi Tan Sri Alfred Jabu Numpang dan pejabat lainnya.

Selanjutnya Jenazah Tun Taib dibawa ke rumahnya di Demak Jaya, Jalan Bako. Esok, jenazah Tun Taib akan dibawa ke Majelis Negara (DUN) untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat umum memberikan penghormatan terakhir pada pukul 8 hingga 12 siang.

Setelah itu, jenazah akan dibawa ke Masjid Demak untuk disalatkan lagi sebelum dimakamkan dengan Upacara Pemakaman Negara di pemakaman keluarga di Demak Jaya.

Suasana berkabung nampak dan terasa menyelimuti sekitar kediaman mendiang Tun Pehin Sri Abdul Taib Mahmud. Cuaca mendung seakan ikut berduka atas kepergian sosok utama pemimpin Sarawak tersebut.

Sejumlah petinggi, pemimpin Negeri, keluarga dan sahabat Allahyarham Tun Taibn nampak di ruang tamu kediaman almarhum. Demikian pula halnya dengan wartawan yang menunggu di kediaman 'Bapak Modernitas Sarawak' tersebut sejak pukul 14.00.| delanova

Editor : delanova | Sumber : bernama, suara sarawak
 
Humaniora
02 Apr 24, 22:26 WIB | Dilihat : 538
Iktikaf
31 Mar 24, 20:45 WIB | Dilihat : 1062
Peluang Memperoleh Kemaafan dan Ampunan Allah
24 Mar 24, 15:58 WIB | Dilihat : 291
Isyarat Bencana Alam
16 Mar 24, 01:40 WIB | Dilihat : 756
Momentum Cinta
Selanjutnya
Lingkungan
03 Mar 24, 09:47 WIB | Dilihat : 248
Ketika Monyet Turun ke Kota
22 Jan 24, 08:18 WIB | Dilihat : 474
Urgensi Etika Lingkungan
18 Jan 24, 10:25 WIB | Dilihat : 466
Penyakit Walanda dan Kutukan Sumber Daya
06 Jan 24, 09:58 WIB | Dilihat : 438
Pagi Lara di Haurpugur
Selanjutnya