
BERBEDA dengan masa-masa sebelumnya, Puncak Hari Ulang Tahun (HUT) Pertamina (Persero) Grup ke 68 pada Rabu (10/12/25) ditandai dengan misi kemanusiaan di Lhokseumawe, Aceh.
Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat merupakan tiga daerah daerah yang mengalami dampak besar Petaka Sumatera 2025, yang ditandai dengan banjir bandang yang menggelontorkan lumpur dan kayu gelondongan akibat deforestasi, serta longsor.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri beserta tim relawan Pertamina Peduli, mengawal pengiriman 144 tabung LPG Bright Gas 12 kilogram (KG) ke Kabupaten Bener Meriah.
Kabupaten ini merupakan salah satu lokasi terdampak bencana di wilayah Aceh Timur, yang saat ini masih terisolir. LPG Bright Gas dikirimkan menggunakan helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan didistribusikan dengan sling load, atau kawat kuat khusus yang digantung di bawah helikopter, bertepatan dengan HUT PT Pertamina (Persero) ke - 68 tahun.
Untuk pertama kali Pertamina menggunakan metode pengiriman dengan sling load menggunakan helikopter sebagai upaya mempercepat penyaluran LPG Bright 12 kg ke wilayah Bener Meriah yang akses daratnya terputus akibat bencana.
Pengiriman Bright Gas 12 kg sebanyak 72 tabung dilakukan menggunakan metode sling load. Dengan metode ini, barang dikirim dengan menggantungkannya pada kabel sling pengaman, palet penyangga plastik, dan safety net, yang sudah dicek tingkat keamanannya.
Setiap tahapannya melalui pengecekan dan prosedur keselamatan yang ketat. Misalnya, mengatur batas ketinggian terbang helikopter, panjang kabel sling, hingga penyusunan LPG, agar bantuan energi ini tiba dengan cepat, namun tetap aman bagi seluruh tim dan masyarakat yang menunggu.
Di lapangan udara Malikussaleh, Kabupaten Aceh Utara, Simon mengemukakan, "Kami mewakili Pertamina hadir di lokasi melanjutkan tugas kemanusiaan yang dijalankan beberapa waktu lalu. Ini bagian dari komitmen Pertamina mendukung percepatan distribusi energi di wilayah terdampak bencana dengan berbagai cara, agar masyarakat dapat beraktivitas kembali."
Dikemukakannya pula, "Sesuai arahan Presiden Prabowo, bahwa percepatan pasokan energi di wilayah terdampak harus diupayakan semaksimal mungkin dan tentu saja kami berkolaborasi dengan berbagai pihak."
Simon, bersama dengan puluhan relawan Pertamina, Peduli menjalankan misi kemanusiaan untuk mendukung pemulihan pasca bencana di Sumatera, baik untuk mendukung kelancaran energi maupun penyaluran bantuan kemanusiaan untuk masyarakat.

Gotong Royong
Pada kesempatan itu pula, Simon menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada TNI, BNPB, Polri dan Instansi terkait serta kepada Perwira Pertamina yang terus hadir di lokasi menyalurkan energi sekaligus melanjutkan tugas kemanusiaan yang sudah dijalankan sejak beberapa waktu yang lalu.
“Kita telah menyerahkan bantuan kepada 164 posko dan membantu ketersediaan energi di 111 dapur umum, selain itu juga mendorong BBM, avtur, dan BBM untuk alat berat, agar alat berat dapat berfungsi," kata Simon lagi.
Dengan demikian, tambahnya, dapat mempercepat pembangunan akses jalan yang terputus, sehingga semua wilayah dapat tersambung dan penyaluran logistik, kebutuhan-kebutuhan lainnya dapat lebih lancar.
Di Lhoksumawe para Perwira Pertamina memastikan bahwa energi tetap tersalurkan dan sampai kepada khalayak di Bener Meriah secepat dan seaman mungkin. Apa pun tantangannya, termasuk menggunakan helikopter dengan metode sling load pengiriman LPG.
Langkah sinergi strategis itu, kata Simon, sebagai wujud aksi Gerak Cepat Tindak Lanjut atas arahan Presiden pada saat Rapat Terbatas (Ratas) di Banda Aceh yang langsung dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto pada Minggu, 7 Desember 2025 di Pangkalan Udara Sultan iskandar Muda, Aceh Besar.
Selaras dengan itu, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, mengungkapkan kolaborasi erat Pertamina dengan BNPB, TNI, Polri dan seluruh unsur terkait bersama Perwira Pertamina.
“Di lapangan, kami tidak bekerja sendiri. Upaya mempercepat distribusi LPG ke Bener Meriah ini bisa terjadi karena gotong royong dan koordinasi yang kuat, sehingga masyarakat dapat segera merasakan manfaatnya," ujarnya.
Sejak bencana melanda wilayah Sumatera, Pertamina mengupayakan pendistribusian BBM dan LPG dengan strategi Alternatif, yakni dengan melakukan alih jalur distribusi dan pasokan untuk mengatasi kendala infrastruktur jalan darat yang terdampak. Serta, Emergency dengan mengerahkan seluruh moda transportasi baik jalur laut dan udara untuk menjangkau wilayah terdampak bencana, terutama untuk wilayah terisolasi. Salah satunya pengiriman Solar dan LPG menggunakan pesawat perintis charter ke Kabupaten Benar Meriah, serta melalui jalur laut untuk wilayah Sibolga.
Sejak 26 November hingga 10 Desember 2025, Pertamina telah menyalurkan bantuan bagi masyarakat terdampak. Sebanyak 161 Posko Pertamina Peduli dan 111 dapur umum, telah terbangun. Pertamina juga telah menurunkan lebih dari 140 relawan Pertamina Peduli pada tahap satu, belum termasuk para relawan pejuang pendistribusian energi dari para Awak Mobil Tangki, Operator, Tim Pemasaran dan tim penunjang lainnya.
Pertamina juga telah menyalurkan bantuan energi, baik untuk kebutuhan dapur umum, maupun dukungan bagi kendaraan operasional seperti alat berat pembuka akses jalan terdampak, mobil kesehatan, hingga kelistrikan. Di antaranya 327 tabung Bright Gas, 26 kiloliter (KL) Dexlite dan Pertamax, serta 120 KL Avtur.

Pengiriman menggunakan helikopter Sikorsky S-61A yang lepas landas dari Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh. Tepat satu jam kemudian, heli tiba di lapangan udara Malikussaleh dan langsung mengangkat paket pertama tanpa mendarat, demi mempercepat waktu tempuh menuju lapangan udara Rembele, Bener Meriah.
Usai mengantarkan paket pertama, heli kembali lagi ke Malikussaleh untuk mengambil paket kedua, dan seterusnya untuk menutup rangkaian distribusi cepat melalui metode ini. Seluruh proses dijalankan tanpa jeda panjang, tanpa menunggu, karena setiap menit sangat berarti bagi masyarakat yang menantikan bantuan energi.
Dalam situasi kerja tersebut, sempat digelar acara Syukuran dan Do'a Bersama HUT Pertamina ke-68 tahun. Pada kesempatan tersebut, Simon juga berkomunikasi daring dengan kepada seluruh Pekerja Pertamina. Pada saat berkomunikasi tersebut, Simon berpesan, agar seluruh perwira Pertamina terus menjaga ketahanan energi Indonesia dan tetap menjaga integritas.
“Kita sedang melakukan transformasi. Bukan event, tapi perjalanan, yang harus kita lalui untuk membawa Pertamina lebih maju. Transformasi tata kelola, transformasi budaya, bisnis dan digital,” pungkasnya.
Energizing Indonesia
Akan halnya Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Muhammad Baron mengungkapkan, memasuki usia ke-68, Pertamina sebagai perusahaan energi nasional yang menjadi sokoguru dan tulang punggung perekonomian bangsa, meneguhkan komitmen Melayani Indonesia Sepenuh Hati Melalui.
Manifestasinya dilakukan dengan kontribusi nyata di seluruh lini bisnis, Pertamina terus menghadirkan energi yang terjangkau, aman, dan berkelanjutan sekaligus mendukung agenda pembangunan nasional dalam Asta Cita pemerintah.
"Dengan semangat Energizing Indonesia, Pertamina berkomitmen terus tumbuh sebagai perusahaan energi nasional yang menghadirkan manfaat sebesar-besarnya untuk negeri dan masyarakat Indonesia, sepenuh hati," jelas Baron.
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Muhammad Baron menjelaskan total 72 tabung Bright Gas 12 kg, dikemas dalam tiga paket pengiriman. Setiap kemasan berisi 24 tabung yang siap didistribusikan untuk kebutuhan memasak dapur umum, posko pengungsian, dan warga di lokasi terdampak.
Pertamina telah melakukan pengiriman BBM maupun LPG melalui berbagai moda udara sejak tanggal 3 desember seperti pesawat perintis, pesawat hercules, namun untuk penggunaan helikopter dengan metode sling load baru kali ini dilakukan.
“Kami akan melakukan segala cara termasuk dengan berbagai moda udara untuk membawa energi yang dapat menghidupkan dapur umum, menghangatkan makanan, dan membantu aktivitas kebutuhan dasar warga di tengah keterbatasan,” pungkasnya. | rilisa, delanova