Peswan Presiden SBY kepada Angkasa Pura I

Infrastruktur Transportasi Udara Menuju Indonesia Gemilang

| dilihat 3749

BALIKPAPAN, AKARPADINEWS.COM. | PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Negara Hj. Ani Bambang Yudhoyono nampak ceria, Senin (15/9). Usai meresmikan Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) dan Terminal II Bandar Udara Internasional Juanda dalam perhelatan di  atas fly over Bandara Internasional di Sepinggan – Balikpapan, senyum ceria nampak di wajah Presiden SBY dan Bu Ani.

Bandar Udara Internasional SAMS – Sepinggan – Balikpapan itu memang molek dan modern. “Ini bandar udara pertama di Indonesia yang menggunakan single entrance untuk masuk ke boarding lounge. Sebelum turun ke lantai dua dan kemudian menggunakan bis ke VVIP Lounge Pemprov Kalimantan Timur, Presiden SBY sempat menulis torehan kalimat di atas prasasti kosong.

Untuk Angkasa Pura I : Bangun dan terus majukan infrastruktur dan jasa transportasi udara kita, menuju Indonesia gemilang di Abad 21 ini,” tulis Presiden SBY, kemudian menanda-tanganinya.

Dalam sambutan singkatnya sebelum meresmikan bandar udara internasional, ini Presiden SBY mengemukakan, bandara ini merupakan bandara yang futuristik. Dibangun sendiri oleh putera-puteri terbaik Indonesia yang kreatif, cerdas, dan inovatif.

Tak salah memang. Berbeda dengan bandar udara lain yang konsep desain pembangunannya bertolak dari imajinasi arsitek yang biasa mendesain bangunan dari bentuk luar ke dalam, bandara ini hasil imajinasi seniman, yang bergerak dari dalam ke luar.

“Inilah terminal bandar udara pertama yang desainnya berbasis seni,” ungkap Benyamin Aris Nugroho, 41, desainer bangunan terminal ini. Ben lulusan Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ) jurusan Senirupa. Konsep bandar udara ini, ungkap Ben, mempertimbangkan laju pertumbuhan penumpang dan pengunjung yang mencapai 5 (lima) juta orang per tahun. Kenyataannya, realitas di lapangan pertumbuhannya sangat pesat, sampai sekitar 7 (tujuh) juta orang per tahun.

Ketika mempresentasikan konsep desain awal, Direktur Utama Angkasa Pura Airports, Tommy Sutomo, meminta rancangan itu diubah agar bisa menampung pertumbuhan penumpang dan pengunjung sampai 10 (sepuluh) juta orang per tahun.

Ben juga mempertimbangkan tren pembangunan terminal bandar udara internasional di berbagai negara, terutama berkaitan dengan bisnis bandar udara. Apalagi, ketika itu ia mendapat informasi tentang peralihan pelayanan air traffic control (ATC) yang akan dikelola tersendiri (kini dikenal sebagai Perusahaan Umum AirNAV Indonesia). Perubahan itu mengandung arti, pendapatan Angkasa Pura Airports sebagai pengelola bandar udara akan berkurang dari sisi aeronautika. “Itu artinya, Angkasa Pura Airport harus mendorong pendapatan dari sisi non aeronautika dengan memperluas ruang komersial di dalam terminal.”

Maka jadilah bandara ini sebagai bandara pertama dengan konsep mall boutique. Antara lain dengan memperkecil stressed area hanya di satu titik. Selebihnya penumpang dapat menikmati bandara ini lebih nyaman dan aman. Konsep boutique mall and airport, itu menjadi bagian dari keseluruhan desain airport city dan green airport, yang memungkinkan bandara ini menjadi lanskap Balikpapan. Sekaligus menjadikan terminal bandara ini sebagai community and cultural center.

Mulanya, Benyamin dan kawan-kawan memilih konsep terminal berbasis rumah panjang yang dikenal dengan Uma Da’du atau Lamin – rumah adat asli peninggalan suku Dayak Kenyah di Kalimantan Timur. Rumah ini terbuat dari kayu ulin beratap sirap, sehingga senada dengan terminal lama bandara ini. Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek, meminta konsep desain itu diubah menjadi bentuk bangunan dengan arsitektur modern penuh, tanpa meninggalkan realitas budaya lokal.

Perubahan itu dimaksudkan agar terminal baru bandar udara ini mengakomodasi realitas masyarakat Kalimantan Timur yang plural dan multikultural. Bandara aman, nyaman, dan berbudaya | delanova

Editor : Web Administrator
 
Energi & Tambang
Sporta
07 Jul 23, 08:50 WIB | Dilihat : 1192
Rumput Tetangga
Selanjutnya