Pamor Sepakbola Indonesia bersama Irak dan Oman Mulai Naik

| dilihat 1860

Pamor sepakbola Indonesia, Irak, dan Oman mulai naik dalam putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Timnas Indonesia berhasil menaklukan lawannya, Vietnam poada laga keempat Grup F, dengan skor 3-0 di kandang lawan (Stadion My Dinh, Hanoi) pada Selasa (26/3/2024)

Pada hari yang sama, timnas Irak menaklukan Filipina dengan skor 5-0 laga lanjutan putaran kedua Grup F di Stadion Rizal Memorial, Manila.

Akan halnya Oman, berhasil menaklukanm timnas Malaysia 2-0 pada laga Grup D di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur.

Bagi timnas Indonesia, kemenangan atas The Golden Star Warriors - Vietnam kali ini bernilai historis, setelah selama dua dekade mencatat rekor buruk acapkali bertanding di stadion tersebut. Khasnya, setelah menang pada ajang Piala AFF 2004 di stadion tersebut.

Pola permainan timnas Indonesia juga menunjukkan performa yang baik kali ini, terutama dengan siyasat menyerang secara penetratif atas lawan. Kolaborasi antar pemain juga nampak menunjukkan perubahan baik, sebagaimana ditampakkan oleh  Jay Idzes, Thom Haye, Ragnar, Ramadan, dan Asnawi. Kendati Asnawi beberapa kali nampak kerepotan menghadapi kepungan tim lawan.

Penjaga gawang timnas Vietnam, Nguyen Filip tak sanggup menghadapi serangan Jay Idzes pada menit kesembilan, Ragnar Oratmangoen pada menit ke dua puluh tiga, dan Ramadhan Sananta pada menit ke 90.

Atas kekalahannya dari timnas Indonesia, petinggi Federasi Sepakbola Vietnam melakukan tindakan keras, memecat pelatih Vietnam, Philippe Troussier. Bagi Vietnam, kekalahan di kandang sendiri merupakan aib.

Siyasat Bernilai Irak

Irak pun demikian. Kolaborasi para pemain yang diturunkan, terutama Aymen Hussein, Amir Fouad, dan Amir Al-Ammari, menunjukkan peningkatan kualitas.

Perubahan siyasat yang memantik rasa percaya diri pemain, itu sebenarnya sudah tampak, sejak Hussein dan Al Ammari sudah menampakkan sosoknya sebagai 'momok' ketika timnas Irak bertanding dengan timnas Indonesia.

Dalam menghadapi Filipina, timnas Irak memainkan pola yang memperhatikan perkembangan bioritme pemain, melakukan penetrasi sampai tiba masa turun minum. Lantas, menurunkan intensitsa serangan setelah itu.

Siyasat Irak memang bernilai. Usai striker Filipina mendapat penalti di awal pertandingan, pemain Irak, Hussein langsung memanfaatkan momentum dan memberi timnya keunggulan 1 - 0 pada menit ke-14 pertandingan.

Amir Fouad menambah lagi gol pada menit ke 30. Enam menit kemudian, Hussein kembali menunjukkan tajam sepakannya dan menambah gol ketiga.  

Tim Irak dengan dengan pola jaring penetrasi dan pertahanan, pun berhasil memblok Santi Rublico, pemain Filipina untuk mengeksekusi peluang bagus yang menghampirinya di menit ke 38, sehingga gagal mencetak gol.

Irak pun mampu meningkatkan keunggulan mereka menjadi lima nol menyusul lewat gol dari sepakan Zidane Aamar Iqbal di menit ke 60 dan Zaid Tahseen Hantoosh di menit 77.  Jaring pertahanan dan penetrasi Irak berhasil menekan gerak pemain-pemain timnas Filipina.

Kekalahan ini meruapakan kekalahan kedua bagi Filipina, menyusul kekalahan mereka (0 - 1) kala bertanding di Basra, pekan lalu (22/3).

Oman 'Menguasai' Bola

Performa timnas Oman pun ditampakkan dengan peningkatan kualitas permainan Al Malki dan Mohamed Mubarak Al Ghafri yang membuat repot skuad Harimau Malaysia.  Para pemain Oman berhasil menghambat kinerja andalan skuad Harimau Malaysia,  Arif Aiman ??Hanapi.

Kendati berjuang menyelamatkan gawangnya, Malaysia tak menghitung bagaimana permain Oman memanfaatkan sepak pojok.

Kali ini, Oman memang tampil baik di lapangan. Mereka menghadirkan serangan sekaligus pola pertahanan yang relatif dinamis, sembari 'menguasai' bola. Situasi itu tak direspon Malaysia yang terkesan hilang panduan.

Leluasanya Al Ghifari mencetak gol kemenangan saat masuk sendirian ke batas pertahanan dan memasukkan bola ke gawang dengan sepakan yang lembut.

Oman juga mampu menguasai situasi, sehingga para poemain sempat mengambil peluang nafas dengan kadang 'membuang-buang waktu,' atau sebaliknya,mencoba mempersingkat waktu. Hazmi menyelamatkan tembakan bagus yang bisa menjadi gol Oman, Abudulrahman menyelesaikannya dengan buruk.

Kondisi ini secara psikologis membuat tim 'Harimau Malaysia' putus asa, dan tidak bisa menemukan gol. Mereka kehilkangan waktu untuk memainkan umpan. Tapi, lemah dalam eksekusi. Tembakan mereka tidak mencapai gawang.

Penalti Omar Malki dan gol Mohammed Al Ghafri di momen tambahan waktu memastikan kemenangan yang pantas mereka dapatkan.

Tak hanya itu, Oman juga berhasil menunjukkan kualitas pertahanan tim yang makin mantap melalui kiper Ibrahim Al Mukhaini.

Timnas Oman bahkan tidak terganggu ketika Harimau Malaysia menurunkan Daniel Ting, menggantikan salah seorang pemain andalannya, Azam Azmi Murad - yang cedera. Selain itu juga ada faktor keberuntungan melalui tendangan penalti.

Oman juga menunjukkan prinsip "taktik terorganisir menguatkan siasat," yang membuahkan hasil ketika Mohamed menggandakan skor untuk timnya dan menaklukan Harimau Malaysia dengan skor tersebut. | sharia, masybi, del

Editor : delanova | Sumber : berbagai sumber
 
Ekonomi & Bisnis
27 Okt 24, 17:53 WIB | Dilihat : 903
Pencapaian Industri Halal Malaysia
12 Okt 24, 12:51 WIB | Dilihat : 1277
Dialog dengan Karyawan di Penghujung Operasi Perusahaan
03 Apr 24, 04:18 WIB | Dilihat : 2187
Pertamina Siap Layani Masyarakat Hadapi Lebaran 2024
12 Mar 24, 10:56 WIB | Dilihat : 2380
Nilai Bitcoin Capai Rekor Tertinggi
Selanjutnya
Seni & Hiburan
19 Nov 24, 08:29 WIB | Dilihat : 854
Kanyaah Indung Bapak
20 Jul 24, 21:32 WIB | Dilihat : 1669
Voice of Baceprot Meteor dari Singajaya
Selanjutnya