Buku Transformasi BNI Diluncurkan
AKARPADINEWS.COM| PT Bank Negara Indonesia (Persero) bersama dengan Akarpadi Selaras Media meluncurkan buku transformatografi pertama di Indonesia dan nonton bareng film seri Rindu Satpam Kita di Episentrum, Jakarta, Sabtu (14/3).
Buku transformatografi yang bertajuk: Gatot M Suwondo: Menggerakkan Transformasi BNI, berisikan beragam pemikiran Gatot M Suwondo, Direktur Utama BNI, yang dihimpun dan direkam oleh N Syamsuddin CH Haesy selaku penulisnya.
Bang Sem, sapaan N Syamsuddin CH Haesy, menjelaskan, buku transformatografi mengurai gagasan-gagasan Gatot dari 2003 hingga kini yang diaplikasikan dalam tubuh BNI sehingga BNI menjadi bank yang selalu melakukan inovasi.
“Sosok Gatot M Suwondo memiliki gagasan yang sangat luas. Sejak 2003 saya berdiskusi dengan beliau mengenai banyak hal, mulai dari perbankan syariah hingga nasabah terbarukan,” kisah Bang Sem. Buku tersebut juga merekam proses perubahan yang terjadi dalam tubuh BNI dari yang sebelumnya bertumpu pada produk menjadi ke pelanggan, dari product centric menjadi customer centric.
Buku ini juga berisikan inovasi yang membuat BNI mampu menjadi bank terdepan dan peraih predikat Best of The Best dalam BUMN Award di tahun 2011 yang kala itu dewan jurinya diketuai oleh Tantri Abeng.
“Dari beragam aspek dalam penjurian yang memakan waktu tiga hari itu, mulai dari aspek marketing hingga CSR (corporate social responsibility), maka diputuskan BNI sebagai pemenang best of the best BUMN dengan banyak capaian inovatif di dalamnya,” terang Bang Sem.
Hal menarik terjadi di BUMN Award tahun 2013, Bang Sem mengisahkan, kala itu Gatot beserta beberapa chief executive officer BUMN melakukan presentasi inovasi yang telah dilakukan. Kala itu, Gatot menjawab pertanyaan siapa CEO BNI dengan jawaban yang menarik, yakni semua pimpinan cabang BNI merupakan CEO BNI dan dirinya adalah ketua paguyuban CEO BNI. Kisah itu ada di dalam buku yang menjadi pelopor genre baru transformatografi di Indonesia.
Buku transformatografi itu, menurut Bang Sem, merupakan sebuah rekam jejak proses transformasi BNI di segala lini oleh Gatot. “Semua yang telah terjadi pada BNI terekam dalam buku ini dengan sebuah aksi yang disebut Transformasi,” ujar Bang Sem.
Sementara Gatot dalam sambutannya mengaku sempat terkejut kala buku ini sudah rampung, padahal dirinya baru saja ingin membuat sebuah buku. “Saya dan Sem itu sering melakukan diskusi dan ternyata diskusi itu direkam olehnya. Ketika saya ingin membuat buku bersamanya, ternyata buku ini sudah rampung,” ujarnya.
Gatot memang berencana menerbitkan buku sebagai warisan bagi insan BNI sekaligus menjadi saksi upayanya membangun BNI. “Buku ini akan menjadi warisan bagi insan BNI sehingga sepak terjang kami saat ini dapat menjadi referensi generasi insan BNI baru nanti,” ujarnya.
Selepas menyampaikan sambutannya, Gatot kemudian menyerahkan beberapa eksemplar buku kepada beberapa tokoh yang menghadiri acara itu, yaitu Ani Yudhoyono, Tantri Abeng, Adam Bachtiar selaku perwakilan TVRI, Achil Ridwan Djajadiningrat selaku komisaris BNI, dan Bambang Prasetyo Wahyudi selaku perwakilan keluarga RM Margono Djojohadikusumo.
Gatot juga memberikan buku pada sutradara: Rindu Satpam Kita, Guntoro Sulung dan Veni Arista Putri yang merupakan pegawai BNI yang ikut bermain dalam film tersebut.
Acara itu kemudian berlanjut pada acara nonton bareng film Rindu Satpam Kita bersama para pemain, tim produksi, dan seluruh jajaran pegawai BNI di studio satu bioskop XXI Epicentrum. Acara nonton bareng itu dihadiri para pemeran utama dalam film Rindu Satpam Kita, Krisni Dieta, Ida Zein, Arief Wibowo, Christy Carol Pusung, Meita Karina, Nancy Martasuta, dan Latisya.
Muhammad Khairil
