Jeda

Cinta dan Welas Asih

| dilihat 1883

S. Haesy

CINTA dan sikap kasih sayang adalah dua hal yang satu dengan lainnya saling menguatkan. Jalinan keduanya, menguatkan harmoni dalam kehidupan umat manusia. 

Bagi Indonesia, cinta dan kasih sayang adalah keperluan asasi. Baik karena Indonesia merupakan bangsa yang pluralis dan memerlukan persatuan hidup yang nyata. Juga karena cinta dan kasih sayang akan melahirkan toleransi yang mendalam.

Di dalam cinta dan kasih sayang tersemai dan tumbuh kebaikan dan kebajikan, bersamaan dengan kuatnya akar kehidupan berupa cara pandang dan cara hidup positif. Bila hal ini yang terus tumbuh dan berkembang, maka kehidupan akan menjadi hamparan keindahan.

Cinta dan kasih sayang menyuburkan kedamaian dan memberikan makna lebih dalam atas dimensi kesejahteraan. Di sana akan subur keadilan sebagai realitas. Di dalam cinta dan kasih sayang, berkembang tak hanya cara pandang positif. Melainkan juga kesadaran untuk mencapai prestasi-prestasi kehidupan yang bermakna bagi umat manusia secara menyeluruh.

Cinta dan kasih sayang akan memungkinkan setiap manusia berhubungan dan berinteraksi dengan sesamanya dalam berbagai pola hubungan yang sangat indah. Termasuk hubungan bisnis yang saling memberi manfaat, dan akhirnya memberikan keuntungan paripurna. Hubungan semacam ini, merupakan cara untuk mencapai sukses.

John C. Maxwell, penulis kolom ternama pada The New York Time, menulis: banyak pemimpin sering membuat kesalahan dengan coba memimpin orang lain sebelum menjalin hubungan. Dia memberi tips, “ketika Anda bersiap mengembangkan orang lain, luangkan waktu untuk saling mengenal.” Cinta dan kasih sayang dalam konteks hubungan antar manusia, memberikan ruang pengenalan yang mendalam antara satu dengan lainnya.

Beberapa sahabat mengemukakan, cinta dan kasih sayang memungkinkan terbangunnya ho peng, yang mewujud dalam bentuk penguatan dan pengembangan jejaring, network. Dari ho peng itulah akan diperoleh ho kie alias keberuntungan. Cinta dan kasih sayang melandasi cin cai, proses komunikasi intensif dalam kesetara­an: equity and quality dalam memelihara ho peng. Di dalamnya mengalir komitmen ceng li (trust, terpercaya), yang memberi makna ho kie sebagai kumulasi cuan. Melalui cinta dan kasih sayang itulah, ceng li terbangun sebagai nilai dasar hidup. Dalam terminologi lain, kita mengenal amanah (trust), shiddiq (honest), fathanah (smart), tabligh (communicative).

Kesemua ini merupakan unsur asasi dalam prinsip-prinsip good governance (tata kelola yang baik) dalam menyelenggarakan pemerintahan, bisnis, dan kehidupan sosial. Suatu prinsip yang dilandasi oleh kewajaran, kejelasan, tanggung jawab, kebertanggung-jawaban, dan kemandirian.|

Editor : administrator
 
Humaniora
02 Apr 24, 22:26 WIB | Dilihat : 532
Iktikaf
31 Mar 24, 20:45 WIB | Dilihat : 1053
Peluang Memperoleh Kemaafan dan Ampunan Allah
24 Mar 24, 15:58 WIB | Dilihat : 280
Isyarat Bencana Alam
16 Mar 24, 01:40 WIB | Dilihat : 748
Momentum Cinta
Selanjutnya
Polhukam
19 Apr 24, 19:54 WIB | Dilihat : 239
Iran Anggap Remeh Serangan Israel
16 Apr 24, 09:08 WIB | Dilihat : 336
Cara Iran Menempeleng Israel
Selanjutnya