Mitra Kukar Juara Piala Sudirman

Raih Kemenangan di Menit Akhir

| dilihat 2389

AKARPADINEWS.COM | LAGA final Piala Sudirman 2015 telah usai. Mitra Kukar menjadi juara. Pada laga yang dilaksanakan Minggu malam (24/1) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Mitra Kukar menaklukkan Semen Padang dengan skor 2-1. Atas kemenangannya, klub yang berjuluk Naga Mekes itu berhak mendapatkan hadiah Rp2,5 miliar.

Pertandingan yang digelar selepas guyuran hujan dengan kondisi lapangan yang tidak bersahabat itu, berlangsung sangat ketat. Mitra Kukar dan Semen Padang saling jual beli serangan. Masing-masing tim menciptakan peluang apik yang nyaris berbuah gol. Dan, saat pertandingan berlangsung selama 33 menit, Semen Padang berhasil memecah kebuntuan dengan menyarangkan gol ke gawang Mitra Kukar, yang dijaga Shahar Ginanjar.

Ialah Adi Nugroho yang berhasil membawa tim berjuluk Kabau Sirah memimpin laga. Pemain bernomor punggung 23 tersebut mencetak gol dengan sundulannya setelah menyambut umpan cantik dari Irsyad Maulana. Gol yang dibuat Adi tersebut membuat GBK disesaki sorak-sorai gembira para pendukung Semen Padang yang hampir putus asa menanti lahirnya gol tersebut. Apalagi, sejak menit awal, tim asuhan Nil Maizar itu terus menekan pertahanan Mitra Kukar.

Kondisi tertinggal tidak menyurutkan semangat anak asuhan Jafri Sastra. Untuk menghadapi situasi yang ada, Jafri langsung memasukkan dua tenaga baru untuk membantu daya gedor Naga Mekes, yakni Rodrigo dos Santos dan Michael Orah. Masuknya dua penggedor itu, klub asal Kalimantan itu terus menyerang meski selalu mendapat kesulitan lapangan yang terdapat banyak genangan air.

Di kubu Kabau Sirah pun tak mau kalah. Meski sudah memimpin satu angka, Semen Padang terus memaksimalkan serangan melalui sektor sayap. Tetapi, serangan-serangan Vendry Mofu dan kawan-kawannya tidak dapat menggoyahkan pertahanan Mitra Kukar yang dikomandoi Rudolf Yanto Basna. Hingga babak pertama berakhir, Semen Padang masih unggul.

Saat babak kedua dimulai, Mitra Kukar langsung bermain menyerang. Serangan-serangan itu terus menusuk pertahanan Semen Padang. Namun, berbagai serangan yang dilancarkan Yanto Basna tidak dapat mencuri gol dari gawang Jandia Eka Putra yang begitu ciamik menjaga gawangnya.

Permainan di babak kedua lebih keras dan mengganas. Wasit pun harus bekerja ekstra keras mengawal jalannya pertandingan. Pada menit ke 54, wasit dengan tegas mengusir pemain Semen Padang, Koo Yu Hyun, lantaran terakumulasi kartu kuning. Tim asuhan Nil Maizar pun harus puas hanya bermain dengan sepuluh orang.

Kondisi itu pun dimanfaatkan anak asuh Jafri yang terus menekan Semen Padang. Rizky Pellu dan kawan-kawan terus melakukan tekanan hingga akhirnya mereka dapat menguasai permainan. Hingga akhirnya, memasuki menit 81, Michael Orah berhasil membuahkan gol untuk menyamakan perolehan angka untuk Mitra Kukar. Kondisi itu disambut gembira pendukung dan para pemain yang membuat stadion GBK bergetar.

Setelah berhasil menyamakan kedudukan, Mitra Kukar bermain lebih percaya diri. Hampir setiap pemain, berusaha membangun serangan untuk mengoyak jala Semen Padang. Jerih payah bermain menyerang pun membuahkan hasil. Menit 90, Mitra Kukar berhasil menambah angka yang berasal dari kaki pemain pengganti Yogi Rahadian. Meski berusaha untuk mengejar ketertinggalan, Semen Padang harus mengakui kekalahan atas Mitra Kukar kala wasit Thoriq Al Khatiri meniupkan pluit tanda laga usai dengan skor 2-1.

Jafri saat konferensi pers selepas pertandingan mengaku puas atas performa dan permainan tim asuhannya. “Anak-anak bermain dalam tekanan Semen Padang, cukup sulit memang. Tapi saya puas dan senang dengan permainan mereka. Semua memainkan perannya dengan baik,” ujarnya.

Pelatih kelahiran Payakumbuh, Sumatera Barat itu menjelaskan, dalam menghadapi tim asuhan Nil Maizar tersebut, Mitra Kukar sudah memprediksi akan ada banyak serangan balik dari lawannya. “Saya lihat ketika di 30 menit terakhir (babak kedua) kita tidak cetak gol, langsung saya ubah strategi dan benar, kita bisa dapat dua gol dari sisi yang sama,” jelas pelatih berusia 50 tahun tersebut.

Selain mendapat hadiah sebesar Rp2,5 miliar, dua punggawa Mitra Kukar, Patrick De Santos dan Rudolf Yanto Basna, berhasil menyabet nominasi Top Scorer dan Best Player pada turnamen ini. Kedua berhak atas hadiah sebesar Rp100 juta. Sedangkan untuk tim Semen Padang yang menjadi runner up, berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp1,5 miliar.

Muhammad Khairil

Editor : M. Yamin Panca Setia | Sumber : Antara
 
Budaya
09 Des 23, 08:03 WIB | Dilihat : 633
Memaknai Maklumat Keadaban Akademi Jakarta
02 Nov 23, 21:22 WIB | Dilihat : 781
Salawat Asyghil Menguatkan Optimisme
12 Okt 23, 13:55 WIB | Dilihat : 750
Museum Harus Bikin Bangga Generasi Muda
Selanjutnya
Sainstek
01 Nov 23, 11:46 WIB | Dilihat : 822
Pemanfaatan Teknologi Blockchain
30 Jun 23, 09:40 WIB | Dilihat : 1088
Menyemai Cerdas Digital di Tengah Tsunami Informasi
17 Apr 23, 18:24 WIB | Dilihat : 1341
Tokyo Tantang Beijing sebagai Pusat Data Asia
12 Jan 23, 10:02 WIB | Dilihat : 1481
Komet Baru Muncul Pertama Kali 12 Januari 2023
Selanjutnya