Sinetron Rindu Satpam Kita

Pentingnya Produksi Sinetron Layak Tonton

| dilihat 5608
JAKARTA, AKARPADINEWS.Com  -  Industri televisi Indonesia yang kian mengeliat semakin butuh program-program baru untuk mengikat pemirsa, salah satunya sinetron. Hanya saja sinetron yang disuguhkan mesti memadu-padan mainstream komersial dan kualitas konten, sehingga bisa menginspirasi pemirsa dalam memetik hikmah dari sebuah cerita.
 
Akarpadi Selaras Media berusaha menjawab tantangan itu dengan memproduksi sinetron bertajuk "Rindu Satpam Kita." Sebelumnya, Akarpadi memproduksi dokumenter, "Alor - Surga di Timur Matahari."
 
Sinetron “Rindu Satpam Kita” digagas dan ditulis oleh N Syamsuddin Ch Haesy yang karib disapa Bang Sem. Munculnya ide tersebut, diakui Bang Sem yang mantan General Manager Televisi Pendidikan Indonesia, karena dia merasa terpanggil untuk berkreasi kembali di layar kaca lewat karya-karya komersial dan khas,  yang bisa menginspirasi para pemirsa dalam menjalani hidup ke arah yang lebih baik. "Sesudah sembilan tahun tak menyentuh dunia audio visual, berkat dukungan teman dan sahabat, saya melangkah lagi ke dunia kreatif ini.," ungkap Bang Sem.
 
Tak disangkal, keprihatinan atas bermunculannya sinetron-sinetron instan berlatarbelakang kehidupan sosial yang tak jelas struktur dan logikanya. Juga sinetron ilutif yang mengawang-awang, jauh dari realita di masyarakat, membuat wartawan senior ini, berikhtiar mencari alternatif cerita tentang sebuah realita yang terjadi di masyarakat kini. "Sinetron ini bercerita tentang kegigihan hidup seorang anak dari keluarga kebanyakan yang menempatkan pendidikan sebagai jalan mengubah nasib," ujarnya.
 
 
Aktris Ida Zein memberi tumpeng pada aktor pendatang baru, Arif Wibowo.
 
“Inti cerita dari sinetron ini tentang bagaimana berjuang ditengah kehidupan yang kian keras di Jakarta dengan mengedepankan kejujuran, keiklasan dan semangat,”kata Bang Sem, yang merupakan kreator dari banyak karya film televisi. Bersama dengan sesama pimpinan televisi swasta, tahun 1995 pernah menjadi penanggung jawab film dokumenter "Anak Seribu Pulau." Selama menjabat General Manager Operasi TPI, Bang Sem memfasilitasi sejumlah sinetron tematik, seperti Pak Belalang, Kabayan Orang Beken, Balada Dangdut, termasuk sinetron komedi cekak Betawi besutan Ali Shahab, Pepesan Kosong.
 
Bang Sem juga menulis sejumlah skenario sinetron tematik, seperti Tetangga Oh Tetangga, Sajadah Keikhlasan, sinetron puitik Suara dari Pedestrian dan beberapa episode sinetron serial Gerbang Penantian
 
“Cerita berkualitas dan komersial, sangat diperlukan dan sangat penting dalam membangun karakter dan mental  masyarakat, terutama generasi muda bangsa ini,” kata Bang Sem, yang sempat menjadi tim seleksi Festival Film Indonesia dan juri Festival Sinetron Indonesia.
 
Sinetron produksi perdana Akarpadi Selaras Media ini, selain alur cerita yang kuat juga didukung oleh pemain-pemain berkarakter, baik aktris dan aktor senior, seperti Wawan Wanisar, Ida Zein, Lisa Syahtiani (Aktris Terbaik Festival Film Independen), Andi Bersama, dan beberapa artis belia dan pendatang baru seperti Latisya, Arief Wibowo, Wina Marrino, Hendrayan, Swara, Christy Carol, Karina Meita, dan lain-lain. Para pemain adalah kombinasi pemain sinetron komersial dan teater, sehingga ada nuansa berbeda dari sinetron besutan sutradara Guntoro Sulung, yang sebelumnya terlibat dalam produksi arahan Deddy Mizwar. 
 
Sinetron ini berlatarbelakang budaya urban dan sub urban yang syarat dengan pesan-pesan optimisme dalam menjalani kehidupan di era modern ini. Harapannya, cerita yang dibubuhi solusi-solusi dalam menyikapi hidup ini dapat menjadi inspirasi masyarakat luas dalam berjuang mengatasi beragam masalah hidup, baik pada masyarakat kelas bawah, menengah ataupun atas. Sikap hidup menjadi penting ditengah gempuran budaya luar, yang sarat dengan gaya hidup hedonisme.
 
Syukuran tanda dimulainya produksi sinetron ini dilakukan pada Rabu (20/8) di sebuah restoran di kawasan Tebet, dihadiri  seluruh tim Akarpadi Selaras Media, tim produksi dan artis pendukung serta mitra kerja yang mendukung sinetron RSK.  Selanjutnya, sinetron ini memulai shooting perdana mulai Kamis (21/8).
 
Aktor kawakan Wawan Wanisar memimpin doa, mengawali produksi sinetron ini. "Bismillah, kita mohon kepada Allah, agar seluruh proses produksi ini berjalan sesuai rencana," ungkap Wawan, pemeran Kyai Abdullah dalam sinetron "Pesantren dan Rock n Roll," dan Letnan Lukman dalam film Nagabonar, besutan MT Risyaf.
 
Kombinasi artis pendukung baru dan senior.
 
Editor : Web Administrator
 
Energi & Tambang
Sainstek
01 Nov 23, 11:46 WIB | Dilihat : 915
Pemanfaatan Teknologi Blockchain
30 Jun 23, 09:40 WIB | Dilihat : 1152
Menyemai Cerdas Digital di Tengah Tsunami Informasi
17 Apr 23, 18:24 WIB | Dilihat : 1408
Tokyo Tantang Beijing sebagai Pusat Data Asia
12 Jan 23, 10:02 WIB | Dilihat : 1553
Komet Baru Muncul Pertama Kali 12 Januari 2023
Selanjutnya