JAKARTA, AKARPADINEWS.com- Media televisi (TV) masih mendapat porsi atensi tinggi dari konsumsi media di Indonesia. Survei Nielsen menemukan94 persen orang Indonesia lebih suka menonton TVdaripada saluran media lain. Bahkan, program serial TV (Sinetron) meraih porsi tertinggi ditonton 24 persen orang Indonesia.
Dari jumlah 240 juta populasi di Indonesia,Nielsen mensurvei masyarakat urban di 10 kota besar (Jakarta,Surabaya, Medan, Semarang, Denpasar, Bandung, Makassar, Palembang Yogyakarta dan Banjarmasin), ternyata 94 persen diantaranya meluangkan waktu sekitar lima setengah jam per hari untuk menonton TV. Ditemukan, porsi menonton orang Indonesia pada umumnya dialokasikan untuk menonton program serial-Sinetron (24%), film (21%), dan hiburan (19%). Bahkan, porsi menonton untuk program serial, film, hiburan, informasi, berita, olah raga dan program spesial bertambah besar dibandingkan tahun lalu. Meskipun tak disebutkan berapa persen porsi di tahun sebelumnya.
Dari data tersebut bisa dilihat bahwa pilihan tontonan sinetron yang tinggi memicu persaingan kreatif di program serial makin ketat. Terbukti, serial “Tukang Bubur Naik Haji” yang tayang di RCTI sejak Mei 2012 dan lama bertengger diposisi atas, mulai September 2013 hingga awal November 2013 tergeser diposisi kedua olehsinetron “Anak-Anak Manusia”, juga tayang di stasiun yang sama.
Untuk program sinetron pilihan, Nielsen melakukan survei terhadap 48.573.782 pemirsa di 11 stasiun TV nasional antara bulan September 2013 hingga minggu pertama November 2013, usia lima tahun ke atas, di 10 kota besar cakupan Nielsen. Dalam survei itu didapati, sinetron serial “Anak-Anak Manusia” (RCTI) paling banyak ditonton oleh 2,171,000 pemirsa dengan rating 4.5 persen dan share 17.8 persen. Selanjutnya, serial “Tukang Bubur Naik Haji” (RCTI) ditonton oleh 2,055,000 pemirsa, dengan rating 4.2 persen dan share 18.4 persen, “Surat Kecil Untuk Tuhan” (RCTI) ditonton oleh 1,775,000 pemirsa dengan rating 3.7 persen dan share 16.6 persen, “Raden Kian Santang” (MNCTV) ditonton 1,518,000 pemirsa dengan rating 3.1 persen dan share 14.9 persen, “Cinta Yang Sama” (SCTV) ditonton 1,492,000 pemirsa dengan raihan rating 3.1 persen dan share 12.0 persen.
Kategori Produk dan MerekYang Banyak Beriklan
Sementara itu, banyaknya animo pemirsa yang menonton program sinetron menjadi peluang pemasar dalam memasarkan produknya di program sinetron.
Nielsen mencatat, 20 kategori produk yang paling banyak beriklan di 11 TV Nasional (dalam hitungan spots) adalah Produk Perawatan Rambut (5.904 Spots), Perawatan Muka (4.602 Spots), Promosi Program TV ( 4.019 Spots), Teh Kopi (3.996 Spots), Bumbu Masak (3.416 Spots), Rokok (3.311 Spots), Makanan Ringan, Biskuit, Kue (2.948 Spots), Pembesih dan Perawatan Pakaian (2.901), Minuman Kesehatan (2.892 Spots), Perawatan Gigi (2.868 Spots), Sabun Cair (2.529 Spots), Peralatan Komunikasi dan Servis (2.107 Spots), Obat Sakit Kepala (2.012 Spots), Makanan Instan, Mi Instan (1.825 Spots), Perawatan Tubuh (1.644 Spots), Makanan Penutup (Dessert Ingredients)- (1.624 Spots), Susu dan sejenisnya (1.391 Spots), Pembersih lain: pemutih, semir sepatu (1.385 Spots),Sirup, Jus, Sayur dan Buah (1.308), Software Komputer, Konsulan, Servis ( 1.162 Spots)
Sementara, 20 produk (merek) yang paling banyak beriklan (dalam spots) adalahUltra Flu-Analgesic (970 Spots), Clear Men Ice Cool Menthol- Anti Dandru (812 spots), biskuit Roma (734 Spots), Mi Sedaap Cup (616 Spots) , Sampo Clear Anti Ketombe (602 Spots), Pasta gigi Pepsodent Expert Protection ( 602 Spots), Kopi Instan TOP (588 Spots), Ponds’s White Beauty (585 Spots), Dove Hair Therapy Fall Treatment (569 Spots), Rokok Filter Dunhil Fine Cut Mild (562 Spots), Kartu Telkomsel Simpati (515 Spots), Pembersih lantai So Klin Aromatik Spa (499 Spots), Mi Sedaap (491 Spots), Makanan Cepat Saji KFC (481 Spots), Pelembut Pakaian Molto Ultra (473 Spots) , Partai Hati Nurani Rakyat, HANURA (471 Spots), Kecap Bango (447 Spots), Sampo Lifebuoy (437 Spots), Rokok Filter Club Mild (431 Spots), Pencuci piring Sunlight Jeruk Nipis (428 Spots).
Selanjutnya, Ass. Communication & Marketing Director Nielsen Indonesia , Miladinne Inesza Lubis, menyatakanpeningkatan konsumsi media juga terjadi pada TV berbayar dan internet. Tahun terakhir, jumlah penonton TV berbayar meningkat dari 9,9 persen menjadi 11,8 persen dari populasi 28 juta pemirsa di Jakarta, usia lima tahun ke atas.
Sedangkan, tren konsumsi pengguna media internet pada tahun 2013 di Indonesia , juga mengalami peningkatan. Meskipun hanya dua persen dari tahun lalu, 29 persen, pada pengguna usia 10 tahun ke atas di 10 kota besar di Indonesia cakupan survei Nielsen.
Pengguna internet itu, umumnya menggunakan internet selama rata-rata dua jam per hari atau relatif sama dengan tahun lalu. Mayoritas untuk mengakses jejaring sosial, namun peningkatan terbesar terutama adalah untuk browsing. Di tahun ini, penggunaan internet di rumah juga meningkat dari 48 persen menjadi 53 persen. Sebaliknya, penggunaan internet melalui warnet berkurang dari 28 persen menjadi 20 persen.***