Kurt Cobain yang Selalu Dikenang

| dilihat 4179

AKARPADINEWS.COM | FRANCES Bean Cobain mengenang almarhum ayahnya, Kurt Donald Cobain. Bertepatan 22 tahun kematian Kurt, lewat akun instagramnya, Frances menebar foto-foto Kurt, yang dikenang para pencinta musik beraliran grunge sejagat sebagai pentolan grup musik legendaris, Nirvana.

Frances memang tak mengenal Kurt. Karena, janda berusia 23 tahun itu ditinggalkan ayahnya di usia satu tahun. Jum'at, 8 April 1994, Kurt yang tengah berada di puncak ketenaran, mengakhiri hidupnya dengan tragis. Vokalis, yang juga piawai mengulik gitar dan pandai mengarang lagu itu tewas bunuh diri.

“Rest in peace, you two beautiful souls,” tulis Frances lewat akun instagramnya, 6 April 2016. Meskipun kebersamaan dengan Kurt sangat singkat, Frances menyakini, ayahnya sangat menyayanginya. "Saya tahu dari rekaman video dan surat-surat Kurt bahwa ayah mencintai saya."

Jelang kematiannya, Kurt memang pernah menulis yang isinya sebuah pengharapan agar isterinya, Courtney Love menjaga Frances. “Please keep going Courtney, for Frances. For her life, which will be so much happier without me…I love you, I love you!" tulis Kurt.

Krist Novoselic, bassist Nirvana menggambarkan kegalauan yang luar biasa dialami Kurt. Dia menilai, Kurt seakan merasa terasing. Lalu, Novoselic melihat pengedar heroin, langganan Kurt. Dengan menggunakan heroin, Kurt mengatakan, ingin melupakan segalanya. "Dia ingin mati, itu yang ingin dilakukannya," kata Novoselic.

Kematian Kurt menyisahkan kesedihan bagi Frances. Apalagi, hubungannya bersama Love, sempat tidak harmonis, lantaran berbagai persoalan, mulai dari persoalan keuangan keluarga, ketergantungan dengan narkotika, serta perjalanan karir dan musik yang dilakoni Love, yang tak begitu cerah.

Karenanya, saat menikah di akhir September 2015 lalu, Frances tidak mengundang Love. Ironisnya, usia pernikahan Frances bersama vokalis The Eeries, Isaiah Silva, tidak berlangsung lama. Kini, seiring makin bertambah dewasa, Frances kembali berhubungan baik dengan Love.

Kurt tewas di usia relatif muda, 27 tahun. Kematiannya sempat menuai kontroversi. Sebagian penggemarnya menyakini, Kurt tewas bukan karena bunuh diri seperti disimpulkan dari hasil penyelidikan Kepolisian Seattle. Namun, akibat dibunuh.

Sempat beredar rumor jika ada percobaan pembunuhan yang diduga dilakukan Love, yang juga vokalis band Hole. Love disebut-sebut mencekoki Cobain dengan pil-pil rohypnol miliknya saat suaminya tertidur. Ditambah lagi, menurut pengakuan dokter yang merawat Cobain, sebenarnya musisi ini tidak menunjukan indikasi untuk bunuh diri.

"Kami tahu seperti apa keadaan seseorang yang melakukan percobaan bunuh diri. Tapi bagi saya, keadaan Kurt tidak nampak seperti itu," ujar salah satu dokter seperti tertulis di buku Love and Death: The Murder of Kurt Cobain yang ditulis Max Wallace and Ian Halperin.

Saat itu, hubungannya dengan Love dikabarkan memburuk. Kurt lalu dikabarkan dilarikan ke Seattle, dan di sanalah berita kematiannya pertama kalinya diketahui publik. Ditemukan pula pistol yang mengarah ke dagunya dan heroin serta jenis narkoba lain di dekat jasadnya.

Kepada Rolling Stone, Love menceritakan, pada jam empat pagi, ia bangun dan menemukan Kurt tidak sadarkan diri setelah meminum 50 pil rohypnol miliknya. Love juga menemukan surat wasiat yang ditulis tangan oleh Kurt. Dalam suratnya, kata Love, Kurt ingin bunuh diri ketimbang bercerai dengannya.

Kisah Kurt, menggambarkan perjalanan hidup seorang musisi yang diwarnai kekelaman di tengah ketenaran. Dia menjadi lelaki dewasa urak-urakan lantaran orang tuanya yang bercerai. Kurt sempat mengisolasi diri, lalu terjebak dalam kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkotika.

Namun, perjalanan hidupnya yang kelabu itu menginspirasinya dalam bermusik. Nirvana, band yang didirikannya bersama Krist Novoselic, meski telah tutup usia seiring kepergian Kurt, tetap melenggenda. Kurt bersama Novoselic menggebrak panggung rock dengan karakter musik yang berbeda di tahun 1985. Musik yang diusung berhaluan grunge.

Album perdananya Bleach dirilis pada tahun 1989. Namun, kala itu belum mencapai sukses. Dua tahun berikutnya, kesuksesan diraih setelah meluncurkan album kedua NevermindSmells Like Teen Spirit, menjadi lagu yang sangat digandrungi anak muda. Lewat lagu-lagunya, Nirvana mempopulerkan sub genre rock alternatif yang disebut grunge.

Saat perayaan Helloween, 31 Oktober 1991, Nirvana meraih penghargaan piringan emas. Seluruh radio musik di Amerika, Eropa, Australia, Jepang, Brazil, dan di negara-negara lain memutar secara terus-menerus lagu Smells Like Teen Spirit. Lalu, di tahun yang sama, majalah musik ternama, New Musical Express (NME), menetapkan Smells Like Teen Spirit sebagai lagu terbaik sepanjang masa. 

Di Januari 1992, album ini mencapai nomor satu di tangga album Billboard, menggusur album Dangerous milik Michael Jackson. Album ini juga menduduki puncak tangga lagu di berbagai negara di seluruh dunia. Kurt masuk sebagai salah satu penulis lagu terbaik dalam generasinya di usia 24 tahun.

Apresiasi terhadap Smells Like Teen Spirit berlanjut. Di tahun 1997, lagu itu terpilih sebagai The Songs That Shaped Rock and Roll, 100 Greatest Rock Songs versi VH1 (2000), Songs of the Century dari Recording Industry Association of America (2001), The 500 Greatest Songs of All Time dari Majalah Rolling Stone (2012), dan banyak prestasi lainnya.

Namun, di tengah ketenaran, Kurt yang latarbelakang kehidupannya jauh dari sentuhan orang tua antaran bercerai, memiliki karakter psikologi yang labil. Dia tak kuasa mengatasi phobia ketenaran.

Dia sering kali merasa tidak nyaman dan frustasi. Ketergantungannya dengan narkoba membuatnya makin terpuruk. Di akhir perjalanan hidupnya, Kurt terus berjuang melawan kecanduan heroin, penyakit, dan depresi.

Kurt lahir di Aberdeen, Washington, 20 Februari 1967. Ibunya bernama Wendy Elizabeth dan ayahnya, Donald Leland Cobain, yang berkerja sebagai mekanik otomotif. Orang tuanya menikah pada tanggal 31 Juli 1965 di Coeur d'Alene, Idaho. Kurt memiliki darah Belanda, Inggris, Prancis, Jerman, Irlandia, dan Skotlandia. Leluhurnya berasal dari Irlandia, bermigrasi ke Carrickmore, County Tyrone tahun 1875. Pekerjaannya pengrajin sepatu. Sebagai imigran, mereka menetap di Cornwall, Ontario, Kanada, dan kemudian hijrah ke Washington.

Keluarga Kurt memiliki latar belakang pemusik. Pamannya, Chuck Fradenburg adalah pemain band The Beachcombers. Bibinya, Mari Earle, gitaris dan sering tampil di Grays Harbor County.

Saat kecil, Kurt adalah anak ceria, bersamangat, dan sensitif terhadap lingkungannya. Bakat seninya sudah muncul. Dia sering melakoni karakter aktor film dan kartun favoritnya, seperti Creature dari Black Lagoon dan Donald Duck, yang posternya menghiasi kamar tidurnya.

Bakat itu yang dilirik neneknya, Iris Cobain, seorang seniman profesional. Menurut Earle, Kurt mulai menyanyi di usia dua tahun. Di usia empat tahun, Kurt mulai bermain piano, bernyanyi, bahkan menulis lagu tentang kegembiraannya bermain di taman.

Dia juga mendengarkan lagu-lagu seperti Ramones dan Electric Light Orchestra (ELO), menyanyikan lagu-lagu seperti Motorcycle Song (Arlo Guthrie), Hey Jude (The Beatles), Seasons in the Sun (Terry Jacks), dan sebagainya.

Di usia sembilan tahun, setelah orang tuanya bercerai, karakter dan perilaku Kurt mulai berubah. Dia sangat menyesalkan penceraian kedua orang tua. Kurt juga merasa malu dengan teman-temannya di sekolah lantaran orang tuanya bercerai. "Saya membenci orang tua saya selama beberapa tahun," ucapnya.

Kurt pun kecewa terhadap ayahnya karena mengingkari janjinya yang tidak akan menikah lagi. Nyatanya, ayahnya menikahi Jenny Westeby. Kurt bersama ayahnya dan Westeby beserta dua anaknya, Mindy dan James, hidup bersama dalam sebuah rumah tangga.

Awalnya, Kurt menyukai Westeby karena dapat menjadi ibu yang perhatian seperti yang diharapkannya. Namun, di tahun 1979, setelah Westeby melahirkan anak laki-lakinya, Chad Cobain, perhatian terhadap Kurt berubah. Sejak itu, Kurt mulai mengekspresikan kebencian kepada ibu tirinya itu. Dia juga menyaksikan dan mengalami kekerasan di rumahnya. Sampai-sampai, dia pernah dirawat di rumah sakit lantaran lengannya patah.

Memasuki usia remaja, Kurt menjadi sosok yang nakal. Dia suka mengintimidasi siswa-siswa di sekolahnya. Sampai-sampai, ayahnya dan Westeby membawanya ke seorang terapis, yang kemudian disimpulkan jika kenakalan Kurt tidak terlepas dari lingkungan keluarganya. Lantaran tak mampu mengurus Kurt, pada 28 Juni 1979, Wendy mendapat hak penuh untuk mengasuhnya.

Pergaulan Kurt memang tidak terkontrol. Dia berteman dengan siswa homoseksual. Dia juga sempat dituding siswa lainnya sebagai gay. Suatu hari, ada temannya yang berupaya menciumnya. Kurt berupaya menghindar, dan menyakinkan bukan gay. Meski demikian, Kurt mengaku suka jika dianggap gay. Alasannya, agar teman-teman yang tidak disukainya menjauh darinya. "Saya menjadi benar-benar bangga, dan faktanya, saya tidak (gay)."

Kurt tidak menyukai olahraga. Namun, dia pernah terdaftar sebagai pengulat yang mewakili sekolahnya atas desakan ayahnya. Dia juga diminta ayahnya untuk ikut dalam Little League Baseball.

Kurt lebih menyukai musik. Karenanya, dia begitu senang di kala hari ulang tahunnya ke-14, 20 Februari 1981, pamannya menawarinya hadiah. Kurt diminta memilih, sepeda atau gitar. Dengan cepat, ia menguasai beberapa lagu Led Zeppelin, seperti Stairway to Heaven, Louie Louie, dan The Cars.

The Beatles adalah grup musik yang sangat mempengarui Kurt. Earle ingat saat Kurt bernyanyi Hey Jude di usia dua tahun. Kurt sangat mengidolakan vokalis The Beatles, John Lennon. Saat menulis lagu About Girl, dia mengungkap, harus menghabiskan tiga jam terlebih dahulu untuk mendengarkan lagu-lagu The Beatles.

Kurt juga penggemar grup musik hard rock dan heavy metal di tahun 1970-an, di antaranya Led Zeppelin, AC/DC, Black Sabbath, Aerosmith, Queen, dan Kiss. Nirvana pun sesekali memainkan lagu-lagu penutup dari band-band tersebut seperti Heartbreaker, Moby Dick, dan Immigrant Song (Led Zeppelin), Hand of Doom (Black Sabbath), dan Do You Love Me? (Kiss). Lalu, Kurt menulis lagu Aero Zeppelin sebagai penghormatan kepada Led Zeppelin dan Aerosmith.

Kegilaannya pada musik menyebabkan sekolahnya berantakan. Ia dikeluarkan dari sekolahnya di Aberdeen. Ibunya marah dan memberinya pilihan: mencari pekerjaan atau meninggalkannya. Seminggu kemudian, Kurt mengemas pakaian dan barang-barangnya, merasa diusir ibunya. Kurt juga ditinggalkan teman-teman. Hidupnya sempat terlunta-lunta. Dia pernah menjadi gelandangan, tinggal di bawah jembatan Sungai Wishkah. Pengalaman itu yang kemudian menginspirasi lagunya berjudul Something in the Way.

Kurt jarang ditemukan dengan sosok yang bisa mengajarkannya bermusik. Dia banyak nongkrong di studio Melvins, bersama Krist Novoselic, sesama pemuja musik punk rock. Beberapa tahun kemudian, Kurt meyakinkan Novoselic agar bersama-sama membentuk band. Setelah berbulan-bulan, Novoselic akhirnya setuju untuk bergabung bersama Kurt, dengan membentuk Nirvana. Nirvana diambil dari filsafat Buddha, yang digambarkan Kurt sebagai suatu kebebasan dari rasa sakit dan penderitaan, yang selaras dengan prinsip musik punk rock.

Di akhir tahun 1986, dia mengakhiri perjalanan hidup sebagai tunawisma. Dia mengontrak sebuah apartemen setelah diterima bekerja di The Polinesia Resort, sebuah resor di Pantai Polynesia, sekitar 20 mil sebelah utara dari Aberdeen. Kurt juga sering mengunjungi Olympia, untuk menyaksikan konser musik rock. Sejak itulah, Kurt membangun hubungan dengan Tracy Marander.

Namun, hubungan percintaan keduanya seringkali mengalami gesekan lantaran kesulitan keuangan. Sampai-sampai, Marander yang bekerja di kantin Bandara Internasional Seattle, Tacoma, sering mencuri makanan. Selama waktunya bersama Marander, Kurt menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur, menonton televisi, dan berkonsentrasi pada musik. Lantaran desakan agar harus mendapatkan pekerjaan, Kurt lalu menulis lagu berjudul About Girl di album Bleach. Marander baru sadar jika lagu itu diciptakan Kurt untuk mengambarkan dirinya.

Pisah dari Marander, Kurt berkencan dengan Tobi Vail, musisi band cewek funk, Bikini Kill. Kurt benar-benar mencintainya. Sosok Tobi pun menginspirasi lagu Aneurysm. Selain bermusik, Kurt dan Vail seringkali berdiskusi isu-isu politik dan hal-hal yang filosofis. Kedekatannya dengan Vail, menginspirasi lirik lagu-lagunya di album Nevermind.

Kurt memulai tur dengan hasil yang mengecewakan karena mampu menarik banyak orang untuk menyaksikannya. Namun, tidak putus asa. Kurt merasa tidak puas. Dia lalu mengajak David Eric "Dave" Grohl, yang kemudian menjadi drummer Nirvana. Dengan Grohl, band ini menemukan kesuksesan di tahun 1991 lewat debutnya, Nevermind.

Namun, di tengah ketenaran, Kurt merasa dianiaya media. Dia mulai tidak menyukai orang-orang yang mengaku penggemar band, namun menolak untuk mengakui band yang memiliki pandangan politik. Cobain pro choice, sebuah gerakan hak perempuan yang memperjuangkan untuk memilih apakah mau atau tidak melakukan aborsi. Sampai-sampai, Cobain mendapatkan ancaman akan dibunuh dari aktivis anti aborsi.

Kurt dan Nirvana, tidak sekadar menggebrak panggung musik dunia. Namun, hadir sebagai simbol perlawanan, fasion, dan idealisme. Kurt bernyanyi tidak sekadar untuk menyenangkan dirinya sendiri. Namun, dia juga mengekspresikan realitas yang dialaminya---yang juga dialami banyak orang lain---lewat lagu. Karakter dalam bermusik seperti yang dilakoni Kurt menjadikan Nirvana melenggenda.

Sebagai bentuk penghormatan terhadap Kurt, di tahun 2005, dibangun tanda, "Selamat Datang di Aberdeen, Come As You Are", yang merupakan salah satu lagu Nirvana. Banyak penggemar Nirvana mengunjungi Viretta Park, yang tak jauh dari bekas rumah Kurt, untuk mengenangnya. 

M. Yamin Panca Setia

Editor : M. Yamin Panca Setia | Sumber : Berbagai sumber
 
Seni & Hiburan
03 Des 23, 14:05 WIB | Dilihat : 502
Kolaborasi Pelukis Difabel dengan Mastro Lukis
29 Sep 23, 21:56 WIB | Dilihat : 1584
Iis Dahlia
09 Jun 23, 09:01 WIB | Dilihat : 1373
Karena Lawak Chia Sekejap, Goyang Hubungan Kejiranan
Selanjutnya
Budaya
09 Des 23, 08:03 WIB | Dilihat : 714
Memaknai Maklumat Keadaban Akademi Jakarta
02 Nov 23, 21:22 WIB | Dilihat : 871
Salawat Asyghil Menguatkan Optimisme
12 Okt 23, 13:55 WIB | Dilihat : 822
Museum Harus Bikin Bangga Generasi Muda
Selanjutnya