Jangan Biarkan Anak Keranjingan Gadget

| dilihat 2503

AKARPADINEWS.COM | Anak-anak saat ini begitu dekat dengan gadget. Mereka menjadi generasi yang melek teknologi. Namun, apakah anak-anak diperbolehkan untuk terus-terusan berinteraksi dengan gadget?

Membuat anak melek teknologi memang perlu dilakukan orang tua. Melalui gadget dan teknologi lainnya, anak dapat mengikuti perkembangan informasi, ilmu pengetahuan, dan peradaban sehingga dia dapat mengembangkan pola interaksi yang adaptif terhadap perkembangan jaman. Tetapi, membiarkan anak berkutat dengan gadget secara berlebihan juga bukan hal yang bijak. Anak akan kehilangan kesempatan belajar bersosialisasi dengan teman-temannya sehingga muncul karakter yang individualistik.

Karenanya, orang tua perlu memiliki cara dalam mengenalkan teknologi kepada anak, khususnya gadget. Caranya, memberikan pemahaman kepada anak dalam menggunakan gadget yang baik. Mereka harus paham menggunakan secara benar teknologi di genggamannya.

Hal yang perlu dilakukan orang tua ialah mengubah cara berpikir gadget sebagai senjata untuk menenangkan anak. Kebanyakan, orang tua selalu menyodorkan gadget kepada anaknya tatkala merengek ingin bermain game, aplikasi yang tersedia di gadget.

Namun, cara demikian dapat menjadi bumerang bagi orang tua. Karena, anak dapat kapan saja memaksa orang tuanya agar dapat bersenang-senang dengan gadget. Dalam kondisi demikian, dibutuhkan ketegasan orang tua agar akan tidak melulu bergantung pada gadget. Misalnya, untuk dapat menggunakan gadget milik mereka, anak harus menyelesaikan pekerjaan rumah atau sudah melakukan tugas sekolah. Anak juga harus diberikan batasan waktu dalam menggunakan gadget.

Lalu, orang tua harus berperan aktif dalam mendampingi anak dalam menggunakan gadget. Tujuannya, agar anak tidak menggunakan gadget untuk tujuan menyimpang. Untuk itu, orang tua perlu beradaptasi dengan perkembangan informasi, khususnya terkait dampak positif dan negatif dari gadget. Ketika menemukan penyimpangan dalam penggunaan gadget, orang tua harus membimbing dan memberitahukan anak bahwa yang dilakukannya telah menyimpang.

Orang tua juga harus memahami tren media sosial. Ini penting untuk mengingatkan anak agar tidak langsung mencontoh tren yang kurang baik yang berseliweran di media sosial. Orang tua juga dapat memanfaatkan gadgetnya untuk hal positif kepada anak dengan memperkenalkan laman-laman informasi pengetahuan yang perlu diketahui anak-anak. Itu penting karena anak laiknya sponge yang dapat menyerap air dengan mudah. Anak dapat menyerap segala sesuatu yang dilihat dan didengarkannya, lalu diadopsinya dalam sikap dan perilakunya.

Ketika mengajarkan, orang tua perlu mengarahkan kepada anak untuk memilihkan aplikasi yang bermanfaat pada anak. Aplikasi dalam gadget kini beragam variannya. Mulai dari permainan video game hingga aplikasi pembelajaran mandiri. Orang tua juga perlu mengarahkan anak untuk mengunduh aplikasi yang dibutuhkan dan bermanfaat bagi si anak. Jangan mengunduh aplikasi yang tidak penting karena juga dapat membuat lemot gadget.

Perlu juga mengalihkan perhatian anak, dengan mengajak anak bermain, tanpa menggunakan gadget. Orang tua bisa mengajak anak bermain di lapangan atau berjalan-jalan ke tempat yang kiranya dapat menambah wawasan dan anak pun bisa bersosialisasi dengan lingkungan. Membiasakan anak terlepas dari gadget akan memberikan kesempatan pada anak untuk berinteraksi dengan teman sebayanya. Dengan begitu, anak akan melakukan pembelajaran sosial yang lebih baik ketimbang hanya berkutat dengan gadget.

Perkembangan teknologi memang sulit dibendung. Namun, bukan berarti pengaruh teknologi dapat mudah mempengarui anak, jika ada kontrol dari orang tua. Jangan pula kemudian orang tua terlalu paranoid terhadap dampak negatif teknologi kepada anak. Perkembangan teknologi informasi memang ibarat pisau bermata dua.

Di satu sisi, teknologi informasi dapat mempercepat penyebaran informasi dan pengetahuan yang berdampak positif bagi pandangan, sikap, dan perilaku manusia. Namun, di sisi lain, tanpa filter yang baik, teknologi informasi dengan segala kecanggihannya dapat berdampak negatif bagi perkembangan mental dan perilaku seseorang.

Muhammad Khairil

Editor : M. Yamin Panca Setia
 
Budaya
09 Des 23, 08:03 WIB | Dilihat : 633
Memaknai Maklumat Keadaban Akademi Jakarta
02 Nov 23, 21:22 WIB | Dilihat : 781
Salawat Asyghil Menguatkan Optimisme
12 Okt 23, 13:55 WIB | Dilihat : 750
Museum Harus Bikin Bangga Generasi Muda
Selanjutnya
Seni & Hiburan
03 Des 23, 14:05 WIB | Dilihat : 431
Kolaborasi Pelukis Difabel dengan Mastro Lukis
29 Sep 23, 21:56 WIB | Dilihat : 1502
Iis Dahlia
09 Jun 23, 09:01 WIB | Dilihat : 1321
Karena Lawak Chia Sekejap, Goyang Hubungan Kejiranan
Selanjutnya