Konflik UMNO Menjalar

UMNO Kedah Menggoyang Mukhriz Mahathir

| dilihat 2301

KUALA LUMPUR, AKARPADINEWS.COM | Datuk Seri Mukhriz Mahathir, salah seorang putera Tun Dr. Mahathir Mohammad, yang kini sedang menjalankan amanah sebagai Menteri Besar Kedah, sedang menghadapi mosi tidak percaya dari lingkungan partainya sendiri: UMNO (United Malay Nation Organization).

Kamis (21/1/16), 14 dari 15 pemimpin cabang UMNO di Negeri Kedah, menyatakan mosi itu, dan menuntut segera penyelenggaraan sidang ahli-ahli DUN (Dewan Undangan Negeri) sejenis Sidang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah di Indonesia, untuk membahas kedudukannya sebagai Menteri Besar (Gubernur) Kedah.

Pernyataan mosi tidak percaya, disampaikan oleh Wakil Ketua Badan Perhubungan UMNO Kedah, Datuk Seri Ahmad Bashah Md Hanipah. Bashah menyatakan, hampir seluruh pemimpin UMNO Kedah menyatakan, mereka hilang keyakinan terhadap kepemimpinan Mukhriz sebagai Menteri Besar dan Ketua Badan Perhubungan UMNO negeri.

Mantan Wakil Menteri Perdagangan Internasional Malaysia yang pernah mendesak mundur Abdullah Ahmad Badawi (Pak Lah) dari jabatan Perdana Menteri, ini seolah sedang merasakan, bagaimana situasi yang dihadapi Pak Lah masa itu (2008).

Sidang DUN itu menjadi penting untuk menentukan posisi Mukhriz, yang juga Pengerusi (Ketua)  Badan Perhubungan UMNO – Kedah, apakah akan lanjut sebagai Menteri Besar, atau harus lengser. Tapi, seandainya Sidang DUN berhasil menyampaikan mosi tidak percaya, masih harus pula ditunggu sikap kuasa Jemaah Pemangku Sultan Negeri Kedah, karena Sultan Kedah (Tuanku Abdul Halim Mu'adzam Shah) saat ini sedang menjalankan tugas sebagai Yang Dipertuan Agong Malaysia.

Prof Emeritus Datuk Dr Shad Saleem Faruqi, Profesor Undang-undang, Fakulti Undang-undang, Universiti Teknologi Mara (UiTM), mengatakan, dukungan para anggota DUN dapat menentukan posisi Mukhriz. "Kedudukannya di dewan bergantung pada dukungan mayoritas anggota DUN partai yang memerintah dan anggota DUN dari partai pembangkang," katanya kepada Bernama.  

Bila DUN tidak mengambil inisiatif untuk bersidang, wewenang membuat keputusan berkaitan kedudukan Mukhriz tergantung pada Jemaah Pemangku Sultan Kedah. "Buat masa ini, kita kena tunggu dan lihat apa yang akan berlaku seterusnya," ungkap Shad.   

SULTAN KEDAH YANG JUGA YANG DIPERTUAN AGONG MALAYSIA TUANKU ABDUL HALIM  MU'ADZAM SHAH - YANG PALING MENENTUKAN NASIB MUKHRIZ SEBAGAI MENTERI BESAR

Akan halnya Profesor Madya Dr Shamrahayu Abd Aziz, pakar perlembagaan mengemukakan, pengumuman mosi tidak percaya oleh Ahmad Bashah hanyalah satu 'pandangan' dan tidak sah dijadikan 'dokumen' dalam menentukan kedudukan Muhkriz sebagai Menteri Besar.   Menurut anggota Felo Utama Pusat Kajian Syariah, Undang-Undang dan Politik di Institut Kefahaman Islam Malaysia (IKIM), ini mosi tidak percaya itu, perlu dibawa ke sidang DUN dengan melakukan pemungutan suara anggota dewan, untuk memperoleh sekurang-kurangnya mayoritas lemah (50+1) terkait mosi tidak percaya itu.

Shamrahayu mengatakan, pengalaman di Selangor dapat dipergunakan sebagai rujukan. "Para anggota DUN perlu menyatakan pendirian dengan menandatangani 'statutory declaration,' bahwa mereka hilang kepercayaan kepada Menteri Besar,” tegas Shamrahayu.

Bila separuh plus satu anggota DUN menunjukkan tidak percaya kepada Mukhriz, barulah mosi itu sah, dan boleh disampaikan kepada Sultan untuk membuat keputusan. Pandangan yang relatif sama disampaikan oleh  penganalisis politik Profesor Madya Dr Ahmad Martadha Mohamed.  

Dekan Kolej Undang-undang, Kerajaan dan Pengajian Antarabangsa Universiti Utara Malaysia, ini menyarankan para pemimpin UMNO Pusat tak hanya melihat dari satu sisi pandangan partainya saja. Perlu menyimak juga pandangan dari masyarakat atau rakyat, agar keputusan yang mereka ambil, tidak bercanggah (bertentangan) dengan kemahuan Rakyat.

Pandangan itu terkait dengan permintaan para pengurus UMNO cabang se Negeri Kedah kepada Perdana Menteri Malaysia, Dato Seri Najib Razak agar segera mengganti Mukhriz sebagai Menteri Besar Kedah. Mereka menyampaikan tuntutan itu, karena mengganggap Mukhriz telah gagal menjalankan tugas dan fungsinya sebagai Ketua Perhubungan UMNO Negeri Kedah, sekaligus Menteri Besar Kedah.

“Beliau gagal dalam mengetuai dan menggerakkan jentera parti selepas mengambil alih kepimpinan parti di negeri Kedah,”ungkap Ahmad Bashah Md Hanipah.  “Sebagai menteri besar, beliau juga gagal mengurus tadbir kerajaan negeri secara berkesan,” lanjutnya, selepas pertemuan tertutup pemimpin UMNO negeri se – Kedah, di Grand Alora Hotel, Alor Setar - Kedah.

Rapat itu menilai, Mukhriz gagal menyatukan kepemimpinan dan jejaring partai di semua tingkatan Negeri Kedah.  “Beliau juga gagal membuat perancangan strategik bagi menghadapi Pilihan Raya Umum 14 nanti,” katanya kepada Bernama.

Menanggapi pernyataan yang menentangnya, Datuk Seri Mukhriz Mahatir menyatakan, aksi 14 dari 15 Ketua UMNO bahagian se Negeri Kedah, itu  tersebab oleh kelantangannya bersuara. Misalnya, terkait pernyataannya berkaitan dengan rencana menurunkan cukai barangan dan perkhidmatan (GST) dari 6 persen menjadi 3 persen. Penurunan prosentasi cukai itu, direncanakannya untuk meringankan beban rakyat, meskipun tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat.

KETIKA WAKILNYA DI BADAN PERHUBUNGAN UMNO KEDAH - DATUK SERI AHMAD BASHAH MD HANIPAH MENGELUARKAN PERNYATAAN MOSI TIDAK PERCAYA, MUKHRIZ MAHATHIR BERTEMU DENGAN LAPISAN AKAR UMBI UMNO JERLUN YANG MENJADI BASISNYA.

Menurut Mukhriz, ia mengambil sikap yang tidak sejalan dengan kebijakan Najib, itu karena rakyat sudah sangat berat menghadapi kehidupan sehari-hari, bila  makanan semakin mahal, baju sekolah dan susu pun naik harganya. “Itu sebabnya saya terpaksa beranikan diri walaupun boleh dituduh ingkar atau tidak menyokong dasar kerajaan persekutuan,” katanya di Wisma UMNO Bahagian Jerlun, Kamis (21/1/16).

Menurutnya, hal itu hanyalah rencana yang boleh dipertimbangkan pucuk pimpinan pemerintah dan UMNO, sekaligus memberi penjelasan kepada rakyat, apabila rencana tidak boleh dilaksanakan. “Rupanya apabila saya mengeluarkan pernyataan semacam ini, timbul rasa tidak puas hati. (Seolah-olah) Menteri Besar ini tidak sehati sejiwa seperti yang diharapkan.”

Lantas, pernyataan itu, dihubungkan pula dengan sikap ayahnya, Tun Dr. Mahathir Mohammad, yang mengkritisi kebijakan pemerintah. “Dikaitkan pula dengan anak bapa. Bapa dia macam itu, dia pun macam itu juga,” katanya.

Selama ini, Mukhriz menunjukkan, meskipun ayahnya terus mengkritisi pemerintahan Najib, dan bahkan mendesan Najib meletakkan jabatan Perdana Menteri, dia tetap setia pada Pemerintah, UMNO, dan Najib selaku Presiden UMNO.

KETIKA DIGOYANG OLEH PARA PEMIMPIN DAN PENGURUS UMNO KEDAH, SERIBU PENDUKUNG MUKHRIZ MENYATAKAN DUKUNGAN KEPADA PUTERA DR. MAHATHIR INI.

Seperti biasanya, lelaki yang mudah senyum dan kalem, itu mengungkapkan, dirinya menyerahkan kepada rakyat untuk menilai sendiri prestasi beliau sejak dilantik memimpin selurub usaha perkhidmatan kepada rakyat, selaku Menteri Besar. Mukhriz mengatakan, kedudukan dia sebagai Menteri Besar adalah atas mandat dan kepercayaan yang diberikan oleh rakyat, melalui Pilihan Raya Umum (Pemilihan Umum). Selain itu, kedudukannya sebagai menteri besar juga atas perkenan Sultan Kedah setelah diusulkan oleh Perdana Menteri, Datuk Seri Najib Tun Razak.

“Saya mendengar pernyataan sebahagian daripada kepemimpinan UMNO Negeri yang diketuai oleh Wakil Pengerusi Badan Perhubungan Umno Kedah, Datuk Seri Ahmad Bashah Md Hanipah di Alor Setar petang tadi,” ungkapnya. Lantas, Mukhriz menegaskan, “Kedudukan saya sebagai Menteri Besar adalah atas mandat dan kepercayaan yang diberikan rakyat dan juga atas perkenan Ke Bawah Duli Yang Maha Mulia Sultan Kedah setelah dicadangkan oleh YAB Perdana Menteri.”

Mukhriz juga menegaskan, dirinya memegang amanah untuk berkhidmat dengan sebaik-baiknya demi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. “Rakyat dan pemilih jua yang akan menilai kemampuan kinerja saya,” katanya.

Tak kurang dari 1000 pendukung Mukhriz di Jerlun, menyatakan dukungan agar Mukhriz melanjutkan kepemimpinannya sebagai Menteri Besar dan Ketua Badan Perhubungan UMNO Negeri Kedah.

Mukhriz yang pernah menjadi anggota parlemen sekaligus Wakil Menteri Perdagangan Luar Negeri – Malaysia di bawah pemerintahan Pak Lah, itu memulai debutnya pada Pilihan Raya Umum (PRU) 12, 2008. Dia memenangkan pemilihan di daerah pemilihan Jerlun, mengalahkan calon dari PAS (Partai Al-Islam Sa-Malaysia).

Pada Pilihan Raya Umum ke 13, 2012 Mukhriz mencalonkan diri sebagai anggota DUN Negeri Kedah dari Ayer Hitam daerah pemilihan Jerlun, lalu diusulkan oleh PM Najib sebagai Menteri Besar Kedah, dan disetujui oleh Sultan Kedah. Selama masa konflik internal UMNO berlangsung, ia tak sejalan dengan pandangan ayahnya, Tun Dr. Mahathir Mohammad yang juga pernah menjabat Menteri Besar Kedah dan Perdana Menteri Malaysia. | Bang Sem

Editor : sem haesy | Sumber : BERNAMA dan berbagai sumber
 
Ekonomi & Bisnis
03 Apr 24, 04:18 WIB | Dilihat : 242
Pertamina Siap Layani Masyarakat Hadapi Lebaran 2024
12 Mar 24, 10:56 WIB | Dilihat : 412
Nilai Bitcoin Capai Rekor Tertinggi
02 Mar 24, 07:41 WIB | Dilihat : 260
Elnusa Bukukan Laba 2023 Sebesar Rp503 Miliar
Selanjutnya
Sporta
07 Jul 23, 08:50 WIB | Dilihat : 1189
Rumput Tetangga
Selanjutnya