Paska Perang 50 Hari di Gaza

Sekelumit Momen Bahagia di Pantai Gaza

| dilihat 1908
 
 
GAZA, AKARPADINEWS.Com - Seorang koresponden fotografer AFP  merekam beberapa momen peperangan antara kubu Israel dan Palestina selama 50 hari di jalur Gaza. Kerusakan dan kematian serta pemakaman menjadi potret sehari-hari Tetapi, ada yang berbeda ketika kameranya juga menangkap momen kebahagian di sebuah pantai di Gaza.
 
Akhirnya, di lokasi yang sama di sebuah pantai, ketika sebuah misil dari Israel merenggut nyawa empat kanak-kanak ketika bermain bola, di mana peristiwa tersebut begitu menakutkan dan diekpos oleh media internasional, namun di lain kesempatan koresponden fotografer AFP Mahmud Hams dari Gaza Strip menampilkan sebuah gambar yang penuh kegembiraan, kebahagian seorang ayah yang melayangkan anaknya ke udara sambil tertawa dan si bayi juga turut tertawa pada 7 september 2014.
 
Pada 10 hari setelah peperangan berakhir yang menewaskan sekitar 2200 warga Palestina, Mahmud menyadari bahwa perang sudah berakhir dan dia melihat ada kedamaian dan ketenangan lagi. Perang gaza tersebut terjadi pada bulan Juli hingga Agustus- untuk ketiga kalinya selama enam tahun belakangan ini.Sementara dia memotret kegembiraan itu terjadi pada 7 September 2014.
 
Terlihat wajah mereka di gambar-gambar ini begitu bahagia, Mahmud pun mengaku tak mau mendekati ayah dan anak itu. “Saya tak ingin mengajukan beberapa pertanyaan untuk tahu kisah mereka, apalagi untuk mengingatkan tentang perang, di mana kami baru saja melaluinya. Saya hanya menkmati momen tersebut dan saya bahagia melihat kebahagian mereka,”kata Mahmud dilansir laman AFP (29/12). 
 
Dalam potret tersebut terlihat sang ayah mengenakan kaos singlet bewarna hitam, sementara bayi laki-lakinya memakai pakaian musim panas. Laut terlihat biru dan gambar itu terlihat indah. Potret yang indah dan cerita yang indah pula.
 
Pantai itu menampilakan suasana paket lengkap. Di mana sekelilingnya, beberapa keluarga yang nampak ceria sambil bermain pasir, tentunya berbeda dengan suasana ketika Israel memborbardir Gaza selama 50 hari lamanya. Siapa yang akan berjalan di sepanjang pantai, siapa yang akan berenang selama perang?
 
 
Kini saatnya damai, laut Mediterina hanyalah satu ruang terbuka yang dimiliki warga Gaza. Di mana di wilayah utara, warga Palestina tak bisa beraktivitas leluasa karena wilayah itu adalah perbatasan menuju Israel. Di Selatan adalah perbatasan dengan Mesir yang juga selalu tertutup.
 
Untuk para keluarga ini, wilayah terbuka adalah sebuah pantai.  Tetapi para nelayan Gaza tak boleh berlayar jauh, atau berisiko tertembak oleh tentara Israel, yang memiliki otoritas maritim. Tetapi bagi para perenang, mereka bisa melalui laut tersebut, dan kala itu perairan tersebut penuh orangi, mereka hanya sebentar menikmati suasana hingga matahari terbenan.
 
Beberapa dari mereka, termasuk si ayah dan putra kecilnya, terlihat begitu bahagia di pantai dan merasa bebas hingga perang berikutnya.
 
Editor : Nur Baety Rofiq
 
Sporta
07 Jul 23, 08:50 WIB | Dilihat : 1193
Rumput Tetangga
Selanjutnya
Budaya
09 Des 23, 08:03 WIB | Dilihat : 743
Memaknai Maklumat Keadaban Akademi Jakarta
02 Nov 23, 21:22 WIB | Dilihat : 899
Salawat Asyghil Menguatkan Optimisme
12 Okt 23, 13:55 WIB | Dilihat : 855
Museum Harus Bikin Bangga Generasi Muda
Selanjutnya