Seniman Melawan Korupsi

| dilihat 2572

“Inilah sajakku…

Pamplet masa darurat

Apakah artinya kesenian,

bila terpisah dari derita lingkungan.

Apakah artinya berfikir,

bila terpisah dari masalah kehidupan.”

AKARPADINEWS.COM| Penggalan puisi berjudul Sajak Sebatang Lisong yang ditulis penyair WS Rendra di era kekuasaan otoriter Orde Baru, 19 Agustus 1977 itu, bergema di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Kamis (5/3).

Lantunan puisi yang nadanya mengetuk seniman agar tak hanya berkutat di ranah estetika--namun kritis terhadap masalah di lingkungan sekitarnya, menjadi pembuka sebuah perhelatan Seni Lawan Korupsi yang digelar sejumlah seniman di Jakarta.

Mereka sengaja berkumpul di TIM lantaran marah dengan fenomena perlawanan koruptor terhadap upaya pemberantasan korupsi. Mereka pun sepakat untuk bersama-sama melawan koruptor lewat karya seni. Kemarahan mereka merepresentasikan kemarahan rakyat terhadap sejumlah pihak yang mempreteli eksistensi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam membasmi para koruptor.

Abduh Ajiz, dari Koalisi Seni Indonesia (KSI), salah satu penggagas kegiatan itu menyatakan, seniman awalnya hanya gelisah melihat laku politisi di panggung politik yang sudah di luar nalar. "Kegelisahan ini akhirnya menjadi kemarahan kolektif yang harus direalisasi,” tegasnya. Dan, dalam dalam waktu satu minggu, Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) dan KSI bersama 23 lembaga seni di Jakarta menggelar perhelatan tersebut.

 

Mereka menggelar seni pementasan di tiga panggung. Sejumlah karya seni rupa juga dipamerkan di ruang lobi dan pelataran Teater Kecil. Pertunjukan musik juga diperagakan di pelataran Teater Jakarta. Seni pertunjukan teater, sastra dan orasi kebudayaan tak mau kalah menggelar aksinya di Graha Bhakti Budaya. Diputar pula film-film dengan tema korupsi di sela-sela pertunjukan.

Terdapat puluhan karya mural, karikatur dan lukisan yang dipajang di Teater Kecil yang kental dengan visual dan teks bernada nyinyir dan lucu dalam menyikapi korupsi. “Jangan ngaku beriman kalau doyan uang siluman” tulis seniman Ali Sopan di posternya.

Karya seni itu mengundang senyum sekaligus haru. Seniman mengingatkan masyarakat untuk tidak hanya diam tatkala upaya pemberantasan korupsi menuai serangan balik dari para koruptor (corruptor fight back).

Perhelatan itu diramaikan aksi group musik aliran punk dan reggae, dan Disc Jockey (DJ). Perhelatan juga diramaikan penyanyi hip hop Yacko. Penyanyi perempuan bertato itu melantunkan lagu tentang revolusi. Lalu, dramatic reading dari Santo, stand up comedy tentang koruptor dari Cak Lontong dan Akbar, pembacaan prosa oleh Zen Hae, aksi monolog Butet Kartaredjasa, dan orasi budaya oleh Nirwan Dewanto. Dan, memasuki  puncak acara, Komisioner KPK nonaktif, Bambang Widjojanto (BW), membacakan Orasi Darurat Korupsi berjudul Anatomi Korupsi dan Biaya Sosial yang Mahal.

Dalam orasinya, BW menjelaskan tentang anatomi korupsi yang menjalar ke seluruh aspek kehidupan bangsa ini. Dia juga mengingatkan bahaya korupsi di tahun 2015 ini. Menurut dia, korupsi di Indonesia akan makin liberal seiring pemberlakukan perdagangan bebas di kawasan Asia Tenggara (AFTA) tahun 2015. Korupsi juga bakal masif tatkala pemilihan kepala daerah digelar di tahun ini.

Dia juga khawatir pemberantasan korupsi sebagai amanat reformasi 1998 makin sulit dilakukan karena politik oligarki dan korporasi hitam menyatu secara sempurna. “Kekuatan bisnis hitam berkembang di sistem politik baru,” tegas Bambang. 

Meski demikian, BW yakin tidak akan sendiri dalam melawan koruptor. Dia menilai, para seniman menjadi kawan yang turut berperan dalam membakar semangat rakyat melawan korupsi.

“Meskipun kali ini darurat korupsi. Kami yakin Indonesia bersih bukan hanya angan-angan, ini adalah cita-cita yang harus diperjuangkan dengan penuh harapan,” tegas BW menutup orasi yang dilanjutkan dengan deklarasi bersama melawan korupsi.

 Ratu Selvi Agnesia

Editor : M. Yamin Panca Setia
 
Sporta
07 Jul 23, 08:50 WIB | Dilihat : 1192
Rumput Tetangga
Selanjutnya
Polhukam
19 Apr 24, 19:54 WIB | Dilihat : 236
Iran Anggap Remeh Serangan Israel
16 Apr 24, 09:08 WIB | Dilihat : 333
Cara Iran Menempeleng Israel
Selanjutnya