Ragam

Peluncuran Buku: 'Pahlawan Di Sepanjang Lintasan' Terbitan Akarpadi

| dilihat 2432
 
JAKARTA, AKARPADINEWS.Com - PT Akarpadi Selaras Media meluncurkan buku ketiga tentang perkeretaapian Indonesia berjudul “ “Pahlawan Di Sepanjang Lintasan” karya Hadi M Djuraid dan tim di Hall Stasiun Gambir Jakarta pada Selasa malam, (9/12) .
 
Hadir dalam peluncuran itu mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Ignasius Jonan (2009-2014), yang kini menduduki jabatan Menteri Perhubungan pada Kabinet Kerja dan Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, serta jajaran direksi dan staf PT KAI.
 
Buku ini ditulis oleh wartawan senior Hadi M Djuraid yang intinya mengungkapkan  betapa pentingnya keselamatan dalam berkendara, terutama kendaraan kereta api. Menurutnya, keselamatan berkendara tak hanya jadi tanggungjawab pemerintah tetapi  juga tanggungjawab bersama antara pengelola, teknisi, penumpang dan pemerintah.
 
Dalam buku yang terdiri dari tujuh bab itu mengulas lebih dalam tentang kisah-kisah inspiratif dari petugas PT KAI, baik petugas di garda depan seperti petugas palang pintu kereta, teknisi maupun masinis kereta hingga staf, yang bercerita tentang pengalaman mereka dalam menjalani tugas di lapangan, yang tak lain dalam upaya pelayanan yang mengedepankan keselamatan dan kenyamanan bagi para penumpang kereta api.
 
Dan buku “Pahlawan Di Sepanjang Lintasan ”adalah buku ketiga terbitan PT Akarpadi Selaras Media tentang moda transportasi kereta api bekerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero). 
 
Dua buku sebelumnya tentang kereta api karya Hadi M Djuraid yang diterbitkan oleh PT Akarpadi Selaras Media berjudul “Neverending Improvement, Evolusi Kereta Api Indonesia” dalam Foto bersama fotografer Roni Mawardi (2014), dan “Mengubah Indonesia Lewat Kereta Api, Evolusi Kereta Api Indonesia Dalam Berita,” (2014).
 
Buku “Pahlawan Di Sepanjang Lintasan” adalah buku keempat karya Hadi M Djuraid tentang moda kereta api setelah buku pertamanya berjudul “Jonan & Evolusi Kereta Api Indonesia (2013), yang telah cetak ulang sebanyak tiga kali plus satu edisi bahasa Inggris, yang diterbitkan oleh majalah BUMN Track
 
 
Tragedi Tiga Syuhada
 
Dipilihnya tanggal 9 Desember 2014 sebagai peluncuran buku tersebut, dikatakan Hadi M Djuraid dalam sambutannya, adalah sekaligus untuk memperingati kisah heroik tiga petugas kereta api yang gugur dalam kecelakaan di lintasan jalan Bintaro Permai, Bintaro, Jakarta Selatan pada 9 Desember 2013.
 
Di mana masih terekam jelas dalam ingatan oleh sebagian petugas dan pengguna kereta api, ketika Masinis Darman Prasetyo, Asisten Masinis Agus Suroto dan Teknisi Sofyan Hadi, yang gugur dalam tugas saat berupaya keras menghindari tabarakan, dengan terus mencoba melakukan pengereman agar tak menelan banyak korban. 
 
Saat itu, 9 Desember 2013 sekitar pukul 11.20, KRL Commuter Line 1131 Serpong-Tanah Abang akan melintas di perlintasan Bintaro Permai. Semua kendaraan yang akan melintas berhenti di kedua sisi jalan. Tetapi, truk tangki pengangkut BBM milik PT Pertamina bernomor polisi B 9265 SEH mencoba tetap melintas. Mengabaikan palang perlintasan yang bergerak turun menutup, dan akhirnya bertabrakan dengan kereta yang menewaskan sembilan orang, termasuk ketiga awak kereta itu. 
 
Dalam buku diungkapkan, sejatinya, ketiga awak itu punya kesempatan menyelamatkan diri. Begitu pengereman tidak mungkin menghindarkan kereta dari tabrakan, ketiganya bisa melompat keluar melalui pintu kabin di kedua sisi. Tetapi ketiganya memilih tetap berusaha hingga detik terakhir. Meski untuk itu harus kehilangan nyawa. Ketiganya ditemukan dalam keadaan hangus, terbakar hebat, di dalam kabin masinis dengan pintu terkunci rapat dari dalam.
 
Tapi upaya mereka tak sia-sia karena tingkat kekerasan tabrakan bisa dikurangi, sehingga mengurangi tingkat kerusakan dan jumlah korban. Aksi heroik mereka itu, disebut oleh Ignasius Jonan sebagai syuhada. 
 
Ignasius Jonan dalam sambutannya sebagai mantan Dirut PT KAI 209-2014 dalam buku tersebut mengatakan, bahwa agar setiap perjalanan kereta api bisa berlangsung selamat sampai tujuan, PT KAI telah menciptakan sistem, mekanisme, dan prosedur untuk dijalankan oleh semua unsur yang terlibat. Terutama, untuk faktor-faktor yang bisa di kontrol sepenuhnya, seperti sarana dan prasarana serta sumber daya manusianya.
 
“Saya sering menggunakan ungkapan sederhana untuk menggambarkan betapa pentingnya hal itu: lebih baik kereta api tidak pernah berangkat daripada tidak pernah sampai ke tujuan,” kata Ignasius Jonan.
 
Sementara Edi Sukmoro, Dirut PT KAI berharap buku ini bisa memotivasi dan menginspirasi sumber daya manusia yang ada di PT KAI khsususnya, untuk berkarya lebih baik lagi dan lebih mengutamakan keselamatan dan kenyamanan penumpangnya.
 
Rencananya buku tersebut akan dibagikan pada seluruh karyawan PT KAI sebagai upaya peningkatkan kualitas serta rekam jejak PT KAI dalam meningkatkan pelayanan mereka dari tahun ke tahun.
 
Bagi penulis buku ini, peluncuran buku “Pahlawan Di Sepanjang Lintasan” kali ini sangatlah istimewa karena bertepatan dengan ulang tahunnya ke-50, yang jatuh pada 9 Desember. Karena itu, Hadi M Djuraid juga berharap banyak manfaat dari buku tersebut, terutama bagi PT KAI dan pembaca buku ini dalam mengambil hikmah dari beragam peristiwa yang dipaparkan dalam buku tersebut.
 
Editor : Nur Baety Rofiq
 
Budaya
09 Des 23, 08:03 WIB | Dilihat : 633
Memaknai Maklumat Keadaban Akademi Jakarta
02 Nov 23, 21:22 WIB | Dilihat : 781
Salawat Asyghil Menguatkan Optimisme
12 Okt 23, 13:55 WIB | Dilihat : 750
Museum Harus Bikin Bangga Generasi Muda
Selanjutnya
Sporta
07 Jul 23, 08:50 WIB | Dilihat : 1095
Rumput Tetangga
Selanjutnya