Wiranto vs Rhoma Irama: Pelajaran Pertama Capres

| dilihat 2089

JAKARTA, AKARPADINEWS. Com- “Mouth war” atawa perang mulut antara Jenderal (Purn) Wiranto – Capres Partai Hanura dengan Rhoma Irama – bakal “Capres” PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) menggelikan.  Jenderal yang pernah memenangkan konvensi Capres Partai Golkar tapi kalah dalam Pemilihan Presiden RI 2004, itu membuat Rhoma Irama geram.

Ketua Umum Partai Hanura itu menyindir Rhoma yang digadang-gadang maju dalam Pilpres 2014  (dan mengaku diamanahkan ulama untuk maju). Dengan cara halus, Wiranto, ketika tampil dalam Debat Capres 2014 bertema 'IPTEK untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa' yang digelar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Auditorium LIPI, Jl. Gatot Subroto Kavling 10, Jakarta Pusat, Jumat (13/12/2013).



Wiranto berujar, kini, penyanyi dangdut dijadiin calon, ada lagi pelawak, nanti lama-lama pemain akrobat juga dicalonkan. “Makanya yang korupsi jalan terus," katanya.

Bagi Wiranto, menunjuk calon pemimpin yang tidak kompeten merupakan sumber permasalahan bangsa. Cara rekrutmen semacam itu, menurutnya, telah marak dilakukan partai politik.

Wiranto juga mengatakan, ada lulusan SMA mau jadi capres. Padahal, jadi guru saja minimal S1. “Masak Presiden SMA? Bagaimana IPTEK mau diperhatikan?” ungkapnya.

Kontan sindiran Wiranto direspon Rhoma Irama. Ketua Umum PAMMI (Persatuan Artis Musisi Melayu Indonesia), itu mengingatkan Wiranto untuk tidak menghina latar belakangnya sebagai pedangdut. “Ente, Wiranto jangan suka menghina orang,” tukas Rhoma selepas meresmikan POSKO Rhoma Irama for President RI 2014 di Cawang (14/12). Nampak sekali Rhoma geram. Lantas, Rhoma meminta Wiranto untuk tidak saling menjatuhkan.  Belakangan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar juga berang. Dia menantang Wiranto ‘duel otak’ dengan Rhoma.

Musisi dangdut legendaris dengan penggemar jutaan rakyat itu mengingatkan, boleh jadi orang yang dihina dan dilecehkan lebih baik dari yang menghina dan melecehkan.

Lewat Yuddy Chrisnandi, salah satu petinggi Partai Hanura, Wiranto minta maaf. Yudi menyatakan kepada detik.com, Wiranto tak bermaksud menghina Rhoma Irama. Dalam penjelasan kepada detik.com, Sabtu (14/12) itu Yuddy mengatakan, tidak bermaksud menyerang Rhoma Irama, Pak Wiranto hanya bicara sebagai konteks yang umum. Kalau sudah menjadi capres ya jangan manggung dan sebagainya."

Tapi Rhoma dan PKB kadung terluka. Lewat Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, terlontar tantangan kepada Wiranto dan Partai Hanura untuk beradu kapasitas. “Adu visi misi dan popularitas. Kami akan tetap menunggu kapan pun undangannya," tantang Muhaimin.



Putera Jombang, itu berharap, debat capres digelar. “Tak masalah, kalau perlu di stasiun TV milik Cawapres Hanura,” katanya.

‘Serangan” Wiranto kepada Rhoma Irama menggelikan. “Ini pelajaran pertama bagaimana menjadi capres. Jaga mulut,” ungkap Sopandi. Satpam di Sentul City,  penggemar berat Rhoma Irama, itu sambil nyeruput kopi hangat, mesam-mesem.

“Lucu, baru jadi Capres sudah menghina orang lain. Gimana kalo jadi Presiden? Pantes menjadi Capres dan jadi Cawapres juga gak menang,” cetus Pandi lagi.

Akan halnya Denny, pengemudi taxi yang mengaku penggemar berat Wiranto menyayangkan sikap idolanya itu. “Mustinya Pak Wiranto tidak ngomong sembarangan.” Menurut Denny yang rajin mangkal di depan TVRI – Senayan, seharusnya Capres berebut simpati dengan sikap yang baik kepada semua orang. “Termasuk kepada capres lain.”

Utun, penggiat pelestarian hutan di Jawa Barat melihat, sikap Wiranto semacam itu menunjukkan sikap pongah. “Jangan remehkan mereka yang lulusan SMA. Lagi pula tak relevan mengatakan kalau lulusan SMA jadi Presiden akan marak korupsi. Coba perhatikan, semua yang korupsi itu rata-rata lulusan S1, S2, dan S3,” tegasnya.

Akankah Wiranto bersedia berdebat dengan Rhoma Irama soal bagaimana membenahi bangsa ini? “Kita tunggu,” ungkap Muhaimin.. |

Editor : Nur Baety Rofiq
 
Budaya
09 Des 23, 08:03 WIB | Dilihat : 634
Memaknai Maklumat Keadaban Akademi Jakarta
02 Nov 23, 21:22 WIB | Dilihat : 784
Salawat Asyghil Menguatkan Optimisme
12 Okt 23, 13:55 WIB | Dilihat : 751
Museum Harus Bikin Bangga Generasi Muda
Selanjutnya
Polhukam
05 Mar 24, 04:23 WIB | Dilihat : 246
Tak Perlu Risau dengan Penggunaan Hak Angket DPR
05 Mar 24, 08:18 WIB | Dilihat : 425
Anak Anak Abah Menghalau AI Generatif
22 Feb 24, 11:50 WIB | Dilihat : 318
Jalan Terjal Perubahan
18 Feb 24, 05:52 WIB | Dilihat : 274
Melayari Dinamika Kebangsaan dan Demokrasi
Selanjutnya