Dukungan Rakyat Kecil tak Terbendung

Erdogan Kembali Memimpin Turki

| dilihat 1662

ISTANBUL, AKARPADINEWS.COM | RAKYAT Turki hampir pasti memberikan dukungan kepada Recep Tayyip Erdogan, 60, melanjutkan kepemimpinannya di Turki. Dalam rekapitulasi akhir perolehan suara Pemilihan Umum Turki yang berlangsung di Istanbul, Ahad (10/8) perolehan suara Erdogan sudah mencapai 52.1 persen suara.

Akan halnya  kandidat lain, Ekmeleddin Ihsanoglu, memperoleh 38,8 persen suara dan calon Kurdi, Selahattin Demirtas, memperoleh 9.1 persen suara.

Perolehan suara masing-masing kandidat itu, diberitakan saluran televisi Turki, setelah penghitungan sudah mencapai 99 persen dari keseluruhan hasil pemungutan suara. Rakyat Turki memenuhi hak suara mereka pada Ahad dalam suasana tenteram.

Ketika kabar itu diberitakan, Erdogan dikabarkan sedang berada di Masjid Sultan Eyup yang bersejarah di Istanbul untuk berdoa. Dia kemudian berangkat ke Ankara, ibukota Turki untuk menyampaikan pidato kemenangan.

Para lawan politik Erdogan menyebut, Erdogan akan membawa Turki ke masa depan dengan cara otoriter. Erdogan tak peduli.  Yang pasti, Erdogan membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang berhasil memperoleh amanat rakyat untuk memimpin Turki untuk kesempatan lebih dari satu decade.

Selama ini, di bawah kepemimpinannya, Turki berhasil menjadi salah satu kekuatan kekuatan ekonomi regional, dan diperhitungkan secara internasiional. Di bawah Erdogan yang didukung kaum konservatif keagamaan, Erdogan dan pemerintahan yang dipimpinnya dianggap berhasil melakukan transformasi.

Sebelumnya dalam Pemilihan Umum komunal, Partai AKP (Adalet ve Kalkinma Partisi) yang dipimpin Recep Tayyip Erdogan telah memenangkan kembali pemilihan umum, Maret 2014 lalu, secara secara meyakinkan. Kemenangan itu dipeoleh partai yang mengusung prinsip-prinsip keadilan rakyat, di tengah kritik dan kecaman gencar terhadap Erdogan.

Dari pemberitaan media setempat, diindikasikan, kemenangan partai Erdogan itu, lantaran kaum oposan melancarkan serangan yang membosankan rakyat. Kaum oposan dianggap tidak mempunyai strategi yang tepat untuk menjatuhkan Erdogan dan partainya. Bahkan, membuat Erdogan tambah populer.

Erfan, mahasiswa di Istanbul Technical University mengabarkan kepada akarpadinews.com, serangan terhadap Erdogan tak jauh beda dengan serangan yang biasa dilakukan kaum oposan di Asia terhadap pemerintah yang berkuasa: korupsi. Erdogan dituduh melakukan korupsi dan kabinetnya berulang kali didesak mundur. Keluarga Erdogan juga menjadi sasaran isu yang menuding mereka melakukan manipulasi. Serangan itu, terutama melalui media sosial (twitter dan you tube) memancing Erdogan menutup media sosial itu untuk masyarakat Turki. Erdogan bergeming ketika masyarakat dunia mengecamnya via internet.

Adalah fakta, menurut Erfan, para pendukung Erdogan kian menguatkan dukungan kepada idolanya, itu.  Adalah fakta pula, Erdogan berhasil memperoleh dukungan rakyat kebanyakan yang populasinya sangat besar di negara yang menjadi pertemuan wilayah Asia dengan Eropa itu. Erdogan dan partainya, menurut Erfan, berhasil menyerap aspirasi kaum bawah dan terpinggirkan. Terutama dari kalangan buruh yang tinggal di slum area, penduduk pedesaan yang kerap dicemooh masyarakat kota, dan para pekerja yang bekerja di kalangan petinggi dan kaum kaya Turki.

Rakyat di kalangan itu tak peduli dengan isu korupsi dan manipulasi yang dilontarkan oposisi. Mereka lebih tertarik dengan simbol keagamaan yang dikibarkan Erdogan dan partainya. Termasuk pidato terakhir Erdogan yang merutuk PM Israel Benyamin Netanyahu, dan memberikan dukungan kuat terhadap masyarakat Palestine yang mengalami kekejaman Israel di Gaza dan Tepi Barat.. | noora

Editor : Web Administrator | Sumber : berbagai sumber
 
Ekonomi & Bisnis
03 Apr 24, 04:18 WIB | Dilihat : 244
Pertamina Siap Layani Masyarakat Hadapi Lebaran 2024
12 Mar 24, 10:56 WIB | Dilihat : 417
Nilai Bitcoin Capai Rekor Tertinggi
02 Mar 24, 07:41 WIB | Dilihat : 264
Elnusa Bukukan Laba 2023 Sebesar Rp503 Miliar
Selanjutnya
Polhukam
19 Apr 24, 19:54 WIB | Dilihat : 235
Iran Anggap Remeh Serangan Israel
16 Apr 24, 09:08 WIB | Dilihat : 332
Cara Iran Menempeleng Israel
Selanjutnya