Intelektualisma

Anies Rasyid Baswedan Orang Indonesia Pertama Anggota Board Universitas Oxford

| dilihat 453

Anies Rasyid Baswedan penebar optimisme dan harkat Indrajaya (Indonesia Raya dan Jaya) berbagi kebahagiaan dan kebanggaan lewat akun instagram dan facebook pribadinya (Jum'at, 13/1/23).

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (2014-2016) dan Gubernur DKI Jakarta (2017-2022) tersebut membagi tahu, telah diangkat sebagai anggota board di Universitas Oxford, London, Inggris.

Universitas Oxford yang didirikan 1096 dan merupakan universitas berbahasa inggris tertua dan salah satu universitas tertua di dunia, itu mengawali tahun 2023 dengan membuat sejarah baru. Yakni, mendirikan Institute for ASEAN Studies sebagai bagian dari Oxford School of Global and Area Studies.

Anies menulis, "Selama 927 tahun perjalanannya, Universitas Oxford tercatat dalam sejarah atas berkontribusi yang amat besar dalam membentuk konsep tentang kampus, pendidikan tinggi, riset dan pengembangan ilmu pengetahuan di dunia perguruan tinggi. Universitas ini memiliki sejarah yang amat panjang dan pengaruhnya global."

Ia juga mengungkapkan, beberapa waktu yang lalu, pihak Universitas Oxford, mengundang dirinya untuk menjadi anggota Dewan Pendiri dan Dewan Pengarah pada Institute yang baru ini. Istilahnya, Founding Member & Board Member of The Institute for ASEAN Studies. Kala itu, Anies menyampaikan dirinya bersedia dengan harapan bisa membawa pengalaman Indonesia dan ASEAN ke gelanggang dunia.

Baik dari ungkapan Anies langsung maupun dari berbagai sumber lain, pengangkatan Anies merupakan sejarah, pertama kalinya seorang berasal Indonesia diundang untuk menjadi anggota sebuah dewan di Universitas Oxford. Selama ini sudah ada anggota board dari Asia, antara lain dari India, China, Jepang, Singapore atau Malaysia tapi belum ada dari Indonesia.

"Sore tadi dilakukan sebuah upacara singkat untuk meresmikan mengangkatan sebagai anggota dewan pendiri dan dewan pengarah yang prosesinya dipimpin oleh Prof Timothy Powers. Sungguh sebuah kehormatan diangkat menjadi board di sebuah kampus terkemuka dan salah satu yang tertua di dunia.," tulis Anies.

Dijelaskannya, upacara pengangkatannya dilakukan di sebuah ruangan bersejarah, yaitu ruangan yang dulunya digunakan sebagai kantor penerbit oxford sejak era tahun 1500an, sekitar 500 tahun yang lalu.

"Di ruangan inilah lokasi penyusunan Oxford Dictionary, kamus bahasa inggris tertua. Semua kayu di dinding, meja, kursi dan kondisi ruangan dipertahankan sesuai kondisi aslinya," tulisnya.

Anies berharap, "Peran baru Universitas Oxford ini akan menjadi kanal baru untuk membawa pengalaman kita Indonesia dan Asia Tenggara sebagai pembelajaran bagi dunia. Kita datang di gelanggang dunia, bukan sekadar untuk belajar dari dunia, tapi juga untuk ikut memberi pelajaran bagi dunia."

Tak hanya itu. Usai upacara pengangkatannya tersebut, ia diminta memberikan "guest lecture" atau kuliah tamu di  ruangan bersejarah pada gedung Divinity School di Universitas Oxford. Materi kuliahnya, tentu berhubungan dengan ASEAN dan masa depannya.

Gedung tersebut merupakan bangunan kampus yang di masa lalu dipergunakan untuk kajian dan pengembangan beragam ilmu pengetahuan, termasuk teologi. Universitas Oxford, ungkap Anies, bukan hanya tertua, tapi juga terlama. "Ada banyak universitas tua tapi kini punah dan cuma cerita sejarah, hanya sedikit tetap tumbuh dan berkembang sampai hampir seribu tahun, salah satunya Universitas Oxford," terangnya.

Bangunan yang mulai digunakan sejak 1483 ini merupakan salah satu bangunan tertua di kampus ini. "Proses pembangunannya saja perlu 60 tahun," tambah Anies.

Pada awalnya ruangan ini digunakan untuk kuliah, ujian lisan, dan diskusi tentang teologi, bahkan ruangan ini pula yang digunakan sebagai ruang parlemen Inggris era 1620-1640an. 

Pada masa itu, mahasiswa yang diuji berada di satu sisi, sementara dewan guru besar/dosen duduk di sisi seberangnya, mencecar dengan pertanyaan dan kritik. Itulah sebabnya disebut sebagai defense dan istilah Dissertation Defense, dimulai di ruangan ini.

Pada masa sekarang, ruangan bersejarah ini hanya digunakan untuk upacara dan acara universitas penting lainnya.  Menuju ruangan ini, ada selasar panjang yang pernah dijadikan lokasi pengambilan gambar pada film Harry Potter.

Sebagian besar dari hadirin belum pernah masuk ke ruang bersejarah ini, bahkan dosen dan mahasiswa Oxford pun banyak yang baru pertama kalinya masuk ke ruangan ini.

"Sebuah kehormatan diundang memberikan kuliah tamu di salah satu universitas terlama di dunia, dan mereka sengaja selenggarakan kuliah tamu ini di sebuah lokasi yang amat prestisius," cetus Anies.

Mengakhiri kunjungannya ke salah satu kampus tertua di dunia, Jum'at (13/1/23) - waktu tempatan - atau Sabtu (14/1/2) waktu Indonesia, kalangan Universitas Oxford menjamunya makan malam. Bersama Ferry Farhati, istrinya, Anies merasakan penghormatan yang mengalirkan apresiasi dan respek, sekaligus mengalirkan daya positif itu.

Anies diminta kembali berbicara dalam suasana informal dan santai. Selebihnya adalah suasana yang lebih karib dan hangat, namun lebih banyak memercikkan berbagai ihwal substantif dan punya makna. Termasuk berbagi pengalaman dan informasi.

Ferry Farhati, istrinya juga berbincang dengan para kolega dalam percakapan yang nampak karib dan saling memuliakan.

Suasana intelektual, berbudaya, dan manusiawi ini terasa di ruangan dengan ornamen yang mencolok dan langit-langit berkubah lierne dengan 455 pahatan atap-bosses dengan liontin gantung di setiap 'teluk'-nya yang  spektakuler. Ruangan ini juga dikenal sebagai Bodleian Libraries dengan pintu besar penanda karya designer William Orached pada tahun 1480-an.

Anies dan Ferry tampil dalam forum itu dengan kesetaraan dengan mitranya, rileks dan berwibawa, dengan tetap mencirikan generasi baru dari wilayah budaya yang menjunjung tinggi akal budi. Kesetaraan kaum yang memberi nilai kebajikan, kecerdasan dan kearifan di depan. |  delanova

Editor : delanova | Sumber : ARB account dan berbagai sumber
 
Seni & Hiburan
03 Des 23, 14:05 WIB | Dilihat : 522
Kolaborasi Pelukis Difabel dengan Mastro Lukis
29 Sep 23, 21:56 WIB | Dilihat : 1613
Iis Dahlia
09 Jun 23, 09:01 WIB | Dilihat : 1394
Karena Lawak Chia Sekejap, Goyang Hubungan Kejiranan
Selanjutnya
Lingkungan
03 Mar 24, 09:47 WIB | Dilihat : 239
Ketika Monyet Turun ke Kota
22 Jan 24, 08:18 WIB | Dilihat : 463
Urgensi Etika Lingkungan
18 Jan 24, 10:25 WIB | Dilihat : 454
Penyakit Walanda dan Kutukan Sumber Daya
06 Jan 24, 09:58 WIB | Dilihat : 425
Pagi Lara di Haurpugur
Selanjutnya